Keanekaragaman Tanaman Membuat Vegetasi Lebih Produktif - Penelitian terbaru memperlihatkan bahwa vegetasi menyerupai padang rumput dan hutan akan lebih produktif dalam jangka panjang dikala variasi spesies tumbuhan yang ada pada vegetasi tersebut lebih banyak.
Penelitian jangka panjang mengenai keanekaragaman hayati tumbuhan memperlihatkan bahwa, tiap spesies tumbuhan memainkan tugas penting dalam menjaga produktivitas suatu ekosistem, terutama untuk jangka waktu yang lama.
Penelitian ini menemukan bahwa setiap spesies suplemen dalam suatu vegetasi memperlihatkan bantuan terhadap peningkatan sedikit demi sedikit pada kesuburan tanah dan produksi biomassa selama periode 14 tahun.
Penelitian ini dipublikasikan pada jurnalScience. Penelitian ini menyoroti pentingnya pengelolaan keanekaragaman spesies tumbuhan di padang rumput, hutan dan ladang tumbuhan pangan, berdasarkan Peter Reich, seorang penulis dan spesialis ekologi hutan di University of Minnesota.
Tempat percobaan NSF Cedar Creek LTER di Minnesota (Foto: David Tilman, UMN) |
Reich dan koleganya melihat bagaimana imbas keanekaragaman terhadap produktivitas tumbuhan berubah dalam jangka panjang.
Dua percobaan lapangan skala besar dilakukan di National Science Foundation (NSF) Cedar Creek Long-Term Ecological Research (LTER), Minnesota.
“Studi ini mengungkapkan hal yang tidak sanggup terungkap pada penelitian jangka pendek. Hal tersebut yaitu imbas dari hilangnya keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem ternyata lebih kompleks, parah dan tak terduga dari asumsi sebelumnya,” kata Matt Kane, eksekutif aktivitas NSF LTER.
“Penelitian ini memperlihatkan pentingnya melaksanakan penelitian jangka panjang,” kata Kane, “dalam hal ini yaitu pentingnya keanekaragaman hayati bagi kesehatan dan keberlanjutan ekosistem.”
Percobaan mengenai keanekaragaman hayati di Cedar Creek merupakan percobaan yang paling usang di dunia, kata Reich.
Lahan daerah penelitian ini diisi dengan 1-16 spesies tumbuhan yang berbeda.
Penelitian ini memakai tanaman padang rumput berumur panjang yang berfungsi sebagai sistem model untuk semua vegetasi, baik itu untuk ekosistem padang rumput, hutan dan ladang tumbuhan pangan.
Penelitian ini juga memperlihatkan bagaimana keanekaragaman bekerja dengan memelihara mereka dalam ekosistem serta memperlihatkan bahwa spesies yang berbeda mempunyai cara yang berbeda untuk memperoleh air, nutrisi dan karbon.
Para ilmuwan menemukan bahwa selama rentang waktu 14 tahun, semua 16 spesies di dalam petak yang paling bermacam-macam memperlihatkan bantuan yang lebih setiap tahunnya terhadap kesuburan tanah dan produksi biomassa yang lebih tinggi.
“Pesan yang didapatkan dari penelitian ini yaitu dikala kita mengurangi keanekaragaman tumbuhan dalam suatu lanskap atau ladang, maka kita gagal untuk memanfaatkan layanan alam berharga yang disediakan oleh keanekaragaman hayati,” kata Reich.
Reich mengerjakan penelitian ini dengan David Tilman, Forest Isbell, Kevin Mueller, Sarah Hobbie and Nico Eisenhauer dari University of Minnesota dan Dan Flynn dari University of Zurich.
Referensi Jurnal :
P. B. Reich, D. Tilman, F. Isbell, K. Mueller, S. E. Hobbie, D. F. B. Flynn, N. Eisenhauer. Impacts of Biodiversity Loss Escalate Through Time as Redundancy Fades.Science, 2012; 336 (6081): 589 DOI: 10.1126/science.1217909
Artikel merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.