#1 Pengelompokkan Logam dan Nonlogam
Pada mulanya, jumlah unsur yang sudah dikenal masih sangat sedikit yakni sekitar 20 jenis unsur. Seorang ilmuwan berjulukan Antonie Lavoiser kemudian mencetuskan sebuah teori pengelompokkan unsur yang mengelompokkan unsur ke dalam logam dan nonlogam.Selanjutnya, jumlah unsur-unsur kimia yang diketahui terus bertambah. Pada 1789 Lavoiser kemudian mengelompokkan 33 unsur kimia berdasarkan sifat kimianya. unsur-unsur tersebut karenanya dibagi menjadi empat kelompok, yakni gas, tanah, logam, dan nonlogam.
Akan tetapi, alasannya pada masa itu pengetahuan akan sifat-sifat unsur masih sangat sederhana, maka pengelompokkan unsur tersebut masih belum melihatkan adanya kemiripan sifat yang signifikan. Artinya, unsur-unsur tersebut masih terlihat berbeda satu dengan yang lain.
#2 Hukum Triade Dobereiner
Pada tahun 1829, seorang profesor kimia berjulukan Johan Wolfgang Dobereiner mengemukakan teori pengelompokkan unsur berdasarkan massa atom relatif. Beliau menyampaikan bahwa massa atom relatif strontium sangat akrab dengan massa rata-rata dari dua unsur yang menyerupai dengan strontium.Lebih lanjut Dobereiner menyampaikan bahwa setiap tiga unsur yang sifatnya mirip, maka massa atom (Ar) unsur yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata dari massa atom unsur pertama dan unsur ketiga.
Dobereiner mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kemiripan tersebut. Beliau membagi unsur menjadi kelompok tiga unsur yang disebut triade yakni Unsur pembentuk garam, unsur pembentuk alkali, dan unsur pembentuk alkali tanah. Hanya saja, dia tidak berhasil menemukan cukup banyak triade.
#3 Hukum Oktaf Newlands
Seiring dengan berjalannya waktu, maka jumlah unsur yang ditemukan juga semakin banyak. Hukum Triade Dobereiner dianggap belum cukup untuk menjadi dasar pengelompokkan unsur. Selanjutnya pada 1863, seorang ilmuwan berjulukan Rowlands mengemukakan penemuannya yang disebut aturan Oktaf.Newlands mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Dari pengamatan beliau, unsur yang berselisih 1 oktaf contohnya unsur pertama dan unsur kedelapan menawarkan kemiripan sifat. Oleh alasannya itu, Ia pun mengurutkan unsur berdasarkan oktaf tersebut.
#4 Sistem Periodik Mendelev
Pada tahun berikutnya, yakni 1869, spesialis kimia berkebangsaan Rusia berjulukan Dmitri Ivanovich Mendelev mengelompokkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Pengelompokkan Mendelev terbilang berhasil bahkan dia juga menyampaikan bahwa masih ada banyak unsur yang belum ditemukan.Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan dan menyusun unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif dalam satu lajur horizontal yang disebut periode.
#5 Sistem Periodik Modern
Sistem periodik modern dicetuskan oleh andal kimia berjulukan Henry Moseley pada tahun 1913. Beliau menarik sebuah kesimpulan mengenai sistem periodik sesudah melaksanakan percobaan pengukuran panjang gelombang unsur memakai sinar-X.Menurut Moseley, urutan unsur-unsur dalam sistem periodik unsur Mendeleev sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Jadi, berdasarkan dia sifat dasar atom bukan didasari oleh massa tom relatif melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Jadi, sistem periodik modern merupakan penyempurnaan sistem periodik Mendeleev.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai perkembangan sistem periodik unsur. Jika artikel ini bermanfaat silahkan bagikan kepada teman anda melalui tombol share yang tersedia.