A. Teori dan Model Atom Modern
Kemampuan Niels Bohr menjawab kelemahan teori atom Rutherford memang menjadi titik terang dalam perkembangan teori wacana struktur atom. Akan tetapi, seiring dengan perkembangannya, diketahui bahwa gerakan elektron ternyata ibarat gelombang sehingga posisinya tidak sanggup ditentukan dengan pasti. Kenyataan inilah yang lalu turut menggugurkan teori atom Bohr.Jika elektron dipandang sebagai partikel dan gelombang, maka kedudukan elektron di dalam lintasanya tidak sanggup ditentukan dengan niscaya mirip yang digambarkan Bohr dalam model atom Bohr. Itu artinya, orbit elektron bukanlah berbentuk bulat dengan jari-jari tertentu. Lalu, bagaimana bentuk lintasan tersebut?
Kedudukan dan pergerakan elektron di dalam atom sanggup dijelaskan dengan baik oleh teori atom modern yang diajukan oleh Erwin Schrodinger. Model atom mekanika kuantum menggambarkan sifat pergerakan dan kedudukan elektron dengan menurut pada hipotesis de Broglie.
Menurut Louis de Broglie, pada elektron juga berlaku sifat dualisme, ialah elektron buka hanya sekedar partikel melainkan juga bersifat sebagai gelombang. Dengan demikian, elektron begerak layaknya gelombang dan mempunyai lintasan yang juga merupakan gelombang.
Teori model atom modern juga menurut pada asas ketidakpastian Heisenberg. Menurut asas ketidakpastian Heisenberg, kedudukan elektron tidak sanggup ditentukan secara pasti. Meski begitu, sanggup ditentukan kebolehjadian atau peluang ditemukannya elektron pada suatu posisi dengan jarak tertentu dari inti atom.
Berdasarkan pada dua teori tersebut, Erwin Schrodinger hasilnya berhasil merumuskan persamaan gelombang gerakan elektron dalam suatu atom. Persamaan tersebut merupakan persamaan dalam bentuk fungsi ruang tiga dimensi. Rumusan tersebut menjelaskan bahwa lintasan elektron bukan berupa garis niscaya melainkan sebuah ruang.
Sesuai dengan asas ketidakpastian Heisenberg, teori atom modern menjelaskan bahwa elektron boleh jadi berpeluang berada pada ruang tersebut. Ruang tempat dimana elektron berpeluang ditemukan disebut dengan istilah orbital. Orbital merupakan tempat kemungkinan terbesar ditemukannya elektron.
Dengan demikian, berikut beberapa poin dalam teori atom mekanika kuantum:
1). Atom mempunyai kulit dan setiap kulit mempunyai subkulit
2). Lintasan elektron bukan berupa garis bulat melainkan ruang
3). Pergerakan elektron dalam lintasannya merupakan gelombang
4). Posisi elektron dalam atom tidak sanggup ditentukan dengan pasti.
Menurut model atom modern, orbital digambarkan berupa awan, yang tebal tipisnya menyatakan besar kecilnya kemungkinan ditemukan elektron di tempat tersebut. Werner Heisenberg juga mengemukakan bahwa metode eksperimen yang dipakai untuk menemukan posisi atau momentum suatu partikel mirip elektron sanggup menjadikan perubahan, baik pada posisi, momentum atau keduanya.
B. Keunggulan dan Kekurangan Model Atom Mekanika Kuantum
Teori dan model atom mekanika kuantum yang diajukan oleh Erwin Schrodinger berhasil menyempurnakan beberapa kelemahan yang ada dalan teori atom Bohr sekaligus membuka pemahamn gres mengenai struktur atom dan pegerakan elektron di dalam atom.Berikut beberapa kelebihan teori atom modern:
1). Dapat menjelaskan posisi kebolehjadian ditemukannya elektron
2). Dapat menjelaskan posisi elektron ketika mengorbit
3). Dapat mengukur perpindahan energi eksitasi dan emisinya
4). Mengidentifikasi proton dan neutron pada inti sedanga elektron berada pada orbitalnya.
Teori model atom modern didukung dengan rumsuan persamaan gelombang yang ditemukan oleh Schrodinger, ialah persamaan berupa fungsi suatu ruang tiga dimensi. Kelemahannya, persamaan ini hanya sanggup diterapkan secara eksak untuk partikel dalam kotak dan atom dengan elektron tunggal. Model atom modern juga sulit diterapkan untuk sistem makroskopis dengan kumpulan atom contohnya hewan.