#1 Proton
Secara garis besar, sebuah atom sanggup dibedakan menjadi dua bab utama, yaitu inti atom dan tubuh atom. Pada bab inti, terdapat beberapa partikel namun dua partikel yang paling kuat ialah proton dan neutron.Proton merupakan partikel bermuatan positif yang berada di dalam inti atom. Penemuan proton berawal dari perkembangan penelitian mengenai sinar radioaktif. Pada tahun 1919, menurut penelitiannya, Rutherford menemukan bahwa proton terbentuk dikala partikel alfa ditembakkan pada inti atom nirogen dan inti atom lainnya.
Dari percobaan tersebut maka dugaan ilmuwan Goldstein mengenai muatan positif yang menyusun inti atom sanggup dibuktikan. Selanjutnya Rutherford mengajukan suatu pandangan bahwa atom merupakan ruang kosong dimana seluruh muatan positif berkumpul di sebuah titik yang disebut inti atom.
Jenis muatan inti atom sama dengan muatan sinar alfa yang kemudian dikenal sebagai muatan positif yang disebut proton. Dengan inovasi ini maka teori atom kemudian terus berkembang dengan benang merah yang sama yaitu terdapat muatan positif di dalam inti atom.
#2 Neutron
Setelah berhasil menandakan keberadaan proton di dalam inti atom, Rutherford kembali melaksanakan percobaan untuk tetapkan massa muatan positif inti atom. Dari hasil percobaan dan perhitungan, ternyata massa inti atom lebih besar dibandingkan massa proton.Itu artinya, di dalam inti atom masih terdapat beberapa partikel lain selain proton. Rutherford kemudian mengajukan suatu dugaan sementara bahwa inti atom kemungkinan tediri dari proton dan partikel lan yang tidak bermuatan.
Hipotesis yang diajukan oleh Rutherford kesudahannya sanggup dibuktikan. Pada tahun 1932, ilmuwan berjulukan James Chadwick melaksanakan percobaan penembakan atom berilium dengan sinar alfa dan berhasil menemukan partikel tidak bermuatan yang kemudian disebut neutron.
Berdasarkan data percobaan, massa neutron hampir sama dengan massa proton namun partikel ini bersifat netral atau tidak bermuatan. Penemuan ini menandakan bahwa di dalam sebuah inti atom terdapat proton dan neutron sebagai partikel dasar penyusunnya.
#3 Elektron
Elektron ialah partikel bermuatan negatif yang berada di kulit atom dan mengelilingi inti atom pada orbitnya. Elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson pada tahun 1900, jauh sebelum muatan positif ditemukan. Penemuan partikel bermuatan negatif ini bersahabat kaitannya dengan percobaan hantaran listrik melalui ruang hampa.JJ Thomson melaksanakan sebuah percobaan memakai dua pelat logam sebagai elektrode dalam tabung beling vakum. Kedua elektrode tersebut dihubungkan dengan sumber tegangan tinggi. Percobaan itu menunjukkan adanya sinar yang terpancar dari elektrode negatif menuju elektrode positif.
Pada percobaan tersebut, Thomson juga menemukan bahwa sinar katode dibelokkan menuju kutub positif. Ia lantas menyimpulkan bahwa sinar katode bukan sebuah gelombang. Ia pun mengajukan pandangan bahwa sinar katode tersebut merupakan arus partikel yang mempunyai massa dan bermuatan negatif.
Partikel bermuatan negatif itu kemudian disebut sebagai elektron. Elektron merupakan sebuah partikel subatom yang mempunyai muatan -1,6 x 10-19 C dan bermassa 9,11 x 10-28 g. Elektron bergerak mengitari inti atom pada kulit-kulit tertentu.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai partikel dasar penyusun atom. Jika artikel yang anda baca bermanfaat, silahkan bagikan kepada teman anda melalui tombol share yang tersedia.