A. Menentukan Sifat Bayangan dengan Metode Penomoran
Untuk menghemat waktu, beberapa murid memakai cara cepat untuk memilih sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin. Salah satu cara cepat yang sering diajarkan yaitu memakai metode penomoran. Sesuai dengan namanya, cara cepat ini dilakukan dengan membagi bab cermin menjadi beberapa ruang dan diberi nomor sesuai ketentuan. Nomor inilah yang nanti akan dipakai untuk memilih sifat bayangan.Sebenarnya, metode penomoran ini tidak terlalu manis alasannya yaitu penomoran dilakukan menurut selang atau interval tertentu sehingga ada beberapa titik yang tidak disertakan. Meski begitu, metode penomoran ini cukup membantu untuk memilih sifat bayangan dengan cepat terutama untuk bayangan pada cermin cekung.
Seperti yang telah dijelaskan pada beberapa materi berguru sebelumnya, sifat bayangan yang dihasilkan oleh cermin cekung bervarisi tergantung pada posisi bendanya sehingga metode penomoran sangat cocok diterapkan. Akan tetapi, bagaimana dengan cermin cembung? Bagaimana cara menerapkan metode penomoran pada cermin cembung.
Sebenarnya prinsipnya sama saja dengan metode penomoran pada cermin cekung, hanya saja perlu diperhatikan letak ruang pada cermin cembung tidak sama dengan cermin cekung. Pada cermin cekung, ruang I, II, dan III berada di depan cermin, tapi pada cermin cembung, ruang I, II, dan III berada di belakang cermin.
R bayangan = 5 - R benda |
Keterangan rumus :
1). Nomor ruang bayangan sama dengan 5 dikurang nomor ruang benda
2). Jika R bayangan < R benda maka bayangan diperkecil
3). Jika R bayangan > R benda maka bayangan diperbesar.
Karena ruang I, II, dan III berada di belakang cermin cembung, maka ruang IV yang berfungsi sebagai ruang benda berada di depan cermin. Itu artinya, satu-satunya ruang untuk benda yaitu ruang IV. Karena benda berada di ruang IV, maka bayangan akan selalu terbentuk di ruang I.
Hal itu sesuai dengan rumus berikut :
⇒ Ruang bayangan = 5 - Ruang benda
⇒ Ruang bayangan = 5 - 4
⇒ Ruang bayangan = 1
Berdasarkan rumus di atas, maka bayangan yang terbentuk selalu berada di ruang I. Karena ruang I berada di belakang cermin, maka bayangan yang terbentuk bersifat maya. Pada cermin, bayangan maya umumnya tegak. Dan alasannya yaitu R bayangan < R benda, maka bayangan diperkecil. Jadi, bayangan yang terbentuk pada cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
B. Menentukan Sifat Bayangan dengan Rumus
Cara kedua yang edutafsi rekomendasikan yaitu dengan memakai rumus umum cermin lengkung. Rumus umum menyatakan hubungan antara jarak fokus, jarak benda, dan jarak bayangan. Secara matematis, hubungan tersebut sanggup dinyatakan dengan persamaan berikut :1/f = 1/s + 1/s' |
Keterangan :
f = jarak fokus cermin (cm)
s = jarak benda dari cermin (cm)
s' = jarak bayangan dari cermin (cm).
Sebenarnya, yang akan dijadikan patokan untuk memilih sifat bayangan yang terbentuk yaitu nilai dari jarak bayangan (s'). Namun, biasanya dalam soal jarak bayangan belum diketahui sehingga harus ditentukan terlebih dahulu dengan rumus.
Berikut hubungan nilai s' dengan sifat bayangan :
1). Jika s' positif → bayangan di depan cermin, kasatmata dan terbalik
2). Jika s' negatif → bayangan di belakang cermin, maya, dan tegak
3). Jika |s'| < |s| → bayangan diperkecil
4). Jika |s'| = |s| → bayangan sama besar dengan benda
5). Jika |s'| > |s| → bayangan diperbesar.
Nah, alasannya yaitu jarak fokus cermin cembung (f) selalu berharga negatif dan jarak benda (s) positif, maka jarak bayangan (s') selalu bernilai negatif dan lebih kecil dari s. Karena s' negatif, maka bayangan yang dihasilkan maya dan tegak. Karena |s'| < |s|, maka bayangannya diperkecil. Dengan demikian, bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung selalu maya, tegak, dan diperkecil.
C. Sifat Bayangan Berdasarkan Pembentukan Bayangan
Cara terakhir yang bantu-membantu merupakan cara paling umum dipakai untuk memilih sifat bayangan yaitu dengan cara melukis pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh cermin cembung. Caranya yaitu dengan memakai sinar-sinar istimewa. Namun cara ini cenderung memakan waktu sehingga kurang efektif untuk menjawab soal yang mengejar waktu.Pada artikel sebelumnya, edutafsi telah memaparkan secara rinci mengenai cara melukis pembentukan bayangan pada cermin cembung dilengkapi dengan contoh. Karena sifat bayangan pada cermin cembung tidak dipengaruhi oleh posisi benda, maka pada kesempatan ini hanya akan dibahas secara ringkas.
Secara sederhana, berikut langkah memilih sifat bayangan pada cermin cembung dengan cara melukis pembentukan bayangan :
1). Digambar cermin cembung dan bagiannya (sumbu utama, titik fokus, dan sentra lengkung)
2). Digambarkan benda di depan cermin sesuai jarak yang ditentukan
3). Dilukiskan sinar istimewa pertama melalui ujung benda
4). Dilukiskan sinar istimewa kedua melalui ujung benda
5). Digambar bayangan yang terbentuk pada perpotongan sinar pantul
6). Ditentukan sifat bayangan menurut gambar yang dihasilkan.
Pada langkah (3) dan (4) dipakai dua sinar istimewa dari tiga sinar istimea yang ada. Secara umum, dua sinar yang dipakai biasanya yaitu sinar (1) dan sinar (3). Akan tetapi, anda juga sanggup mencobanya dengan memakai sinar (2) alasannya yaitu hasil yang diperoleh juga akan sama, yaitu dihasilkan bayangan dengan sifat maya, tegak, dan diperkecil.
Demikianlah pembahasan singkat mengenai cara memilih sifat bayangan pada cermin cembung. Jika pembahasan ini bermanfaat, bantu kami membagikannya kepada teman anda melalui tombol share di bawah ini. Terimakasih.