Home » » Pintar Pelajaran Tungau Varroa, Pembawa Virus Pembunuh Lebah Madu

LIRIK LAGU : Pintar Pelajaran Tungau Varroa, Pembawa Virus Pembunuh Lebah Madu

Tungau Varroa, Pembawa Virus Pembunuh Lebah Madu - Wartawan BBC Nature, Victoria Gill melaporkan Studi terbaru mengenai inovasi jenis virus pembunuh lebah madu. Menurut para ilmuwan, salah satu spesies tungau benalu telah membantu virus memusnahkan miliaran lebah madu di seluruh dunia. Tim penelitian di Pulau Hawaii berhasil menemukan tungau Varroa yang membantu membuatkan virus strain ganas penyebab penyakit pada lebah madu. Virus ini disebut virus perusak sayap (deformed wing virus). Tungau berperan sebagai “inkubator”, yang bertindak sebagai pabrik kecil dalam replikasi virus untuk meningkatkan jumlahnya. Selanjutnya tungau akan menyuntikkan eksklusif virus tersebut ke dalam darah lebah. Virus ini menyebabkan penyakit dan janjkematian pada lebah madu.

Kondisi ini menyebabkan Varroa menjadi salah satu serangga vektor atau pembawa virus yang paling banyak membuatkan dan menularkan virus di bumi ini”. Temuan ini dilaporkan dalam jurnal Science.
 Victoria Gill melaporkan Studi terbaru mengenai inovasi jenis virus pembunuh lebah madu Pintar Pelajaran Tungau Varroa, Pembawa Virus Pembunuh Lebah Madu
Low temperature scanning electron micrograph Varroa destructor  pada lebah madu. (Wikimedia Commons)
Tim yang dipimpin oleh Dr Stephen Martin dari Universitas Sheffield, mempelajari bagaimana lebah madu di Pulau Hawaii sanggup terinfeksi virus ini. Penyebaran virus ini dimulai dari tungau Varroa yang tak sengaja dibawa dari California, lima tahun yang lalu. Yang menjadi perhatian disini, beberapa pulau di Hawaii mempunyai koloni lebah madu yang masih bebas dari Varroa.

Hal ini menyediakan laboratorium alam yang unik bagi tim peneliti, dimana mereka bisa membandingkan koloni baru-baru lebah madu yang terinfeksi dengan koloni yang bebas dari parasit. Selanjutnya, data yang didapatkan sanggup memberi citra biologis dengan sempurna bagaimana Varroa mempengaruhi kesehatan lebah.

Tim ini menghabiskan dua tahun untuk memantau dan melaksanakan skrining koloni lebah madu yang terinfeksi dan tidak terinfeksi Varroa, serta untuk melihat apa saja virus yang hidup dalam badan mereka. Dr Martin menjelaskan kepada BBC Nature bahwa sebagian besar virus pada umumnya tidak berbahaya bagi lebah, tetapi suatu virus strain tertentu akan “memilih” tungau yang sesuai untuk virus tersebut bereplikasi.
 Victoria Gill melaporkan Studi terbaru mengenai inovasi jenis virus pembunuh lebah madu Pintar Pelajaran Tungau Varroa, Pembawa Virus Pembunuh Lebah Madu
Tungau Varroa melekat di pupae lebah madu. (Wikimedia Commons)
“Lebah yang terinfeksi virus, bisa jadi berasal dari virus lain yang ada di lingkungan”, terang Dr Martin. “Ada keanekaragaman jenis virus dalam lebah dan kebanyakan dari mereka bisa menyesuaikan diri untuk bertahan dalam badan serangga yang kecil. Apabila badan serangga bisa mencukupi kebutuhan virus untuk hidup, maka virus akan bertahan dan bereplikasi dalam badan serangga tersebut”.

Menurut Martin, tungau Varroa mempunyai sifat yang unik. Setelah lebah terinfeksi Varroa, maka badan lebah akan dipenuhi satu strain mematikan yaitu virus perusak sayap. Kemudian sehabis dilakukan pengamatan dari waktu ke waktu, ditemukan bahwa sebagian besar strain virus berbahaya tersebut menghilang dari badan lebah. Tetapi, saat jumlah jerawat virus terus meningkat dan memenuhi jumlah tertentu, maka setiap partikel virus akan menyerang sel dan mengambil alih metabolism internal badan lebah, membalikkan sistem imun badan lebah sendiri, sehingga melawan dirinya sendiri. Kondisi inilah yang menyebabkan janjkematian pada lebah madu.

Meskipun belum persis terang mengapa jenis virus ini tumbuh subur di tungau yang menginfeksi lebah, Dr Martin menjelaskan kemungkinan kondisi tersebut disebabkan kondisi ketahanan virus. Virus bisa bertahan setiap kali ditularkan dari tungau kepada lebah dan kembali lagi ke tungau.

Efeknya akan muncul saat  tungau telah berubah ini “rumah virus” di badan lebah, dimana perubahan ini bersifat permanen. “Jadi satu-satunya cara untuk mengendalikan virus ialah dengan mengontrol tingkat persebaran tungau,” kata Dr Martin.

Prof. Ian Jones, spesialis virus dari Universitas Reading menyampaikan temuan mencerminkan “mekanisme lain yang dikenal dari penyebaran virus”. Dia menambahkan: “[Ini] memperkuat kebutuhan peternak lebah untuk mengendalikan jerawat Varroa.”

Para peternak lebah Inggris Association (BBKA) memuji penelitian tersebut.

Ketua tim peneliti BKKA, Dr. David Aston menyampaikan “Untuk mengatasi duduk masalah ini, maka dibutuhkan peningkatan pemahaman kita wacana hubungan antara Varroa dan virus lebah yang lebih intensif.” Dia menyampaikan kepada BBC Nature: “Temuan ini menggarisbawahi kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut Varroa. “Masih ada kebutuhan terang dan mendesak untuk pengobatan secara efektif.”

Referensi Jurnal :

S. J. Martin, A. C. Highfield, L. Brettell, E. M. Villalobos, G. E. Budge, M. Powell, S. Nikaido, D. C. Schroeder. Global Honey Bee Viral Landscape Altered by a Parasitic Mite. Science, 2012; 336 (6086): 1304 DOI: 10.1126/science.1220941.

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh BBC. Naskah aslinya ditulis oleh Victoria Gill. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD :

Campuran, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tinggalkan Komentar Anda!!