Ingin Berhenti Merokok? Konsumsi Lebih Banyak Sayuran Dan Buah-Buahan - Sebuah publikasi hasil penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat Universitas Buffalo (UB) menyebutkan bahwa apabila Anda ingin berhenti merokok, cobalah makan lebih banyak buah-buahan dan sayuran yang bisa membantu untuk berhenti dan bebas dari tembakau dalam jangka waktu panjang.
Artikel yang dimuat pada jurnal Nicotine and Tobacco Research, merupakan penelitian pertama yang menghubungkan antara konsumsi buah-buahan dan sayuran dengan kebiasaan berhenti merokok.
Penulis (berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Profesi Kesehatan) melaksanakan survey dan wawancara acak terhadap 1000 perokok yang berumur 25 tahun keatas dari seluruh negeri. Wawancara dilakukan via telepon. Peneliti mengamati kegiatan perokok selama 14 bulan dan meminta mereka untuk memberi tahu apabila mereka berhenti merokok dari bulan-bulan sebelumnya.
“Penelitian lain ihwal diet ini memakai metode wawancara terhadap perokok dan bukan perokok” kata Gary A. Giovino, Ph.D, Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat dan Perilaku Kesehatan dari UB. “Kami mengetahui dari penelitian sebelumnya bahwa orang yang berhenti merokok selama kurang lebih enam bulan, mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran dibandingkan dengan mereka yang masih merokok. Yang belum kami ketahui yakni apakah perokok yang gres saja berhenti merokok menimbulkan meningkatnya konsumsi buah-buahan dan sayurannya atau perokok yang mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran akan memungkinkan untuk berhenti merokok”.
Peneliti UB menemukan bahwa perokok yang mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran tiga kali lebih gampang untuk bebas dari tembakau selama minimal 30 hari bahkan bisa hingga 14 bulan dibandingkan dengan mereka yang mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran lebih sedikit. Temuan ini konsisten bahkan saat dilakukan adaptasi yang memperhitungkan usia, jenis kelamin, ras/etnis, pendidikan, pendapatan rumah tangga dan orientasi kesehatan.
Mereka juga menemukan bahwa perokok yang mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran dibanding dengan konsumsi rokok per hari, maka sanggup bertahan lebih usang untuk hanya mengkonsumsi satu batang rokok setiap harinya dan pada tes umum ketergantungan nikotin skornya lebih rendah. “Kami mungkin telah mengidentifikasi suatu cara gres yang bisa membantu orang untuk berhenti merokok” kata Jeffrey P. Haibach, MPH, penulis dan ajudan peneliti pascasarjana di Departemen Kesahatan Masyarakat dan Perilaku Kesehatan UB. “Memang, ini hanya studi observasional, tetapi sanggup meningkatkan kemudahan seseorang untuk bisa berhenti merokok”.
Beberapa kemungkinan yang bisa dijelaskan, menyerupai kuranganya ketergantungan nikotin pada orang yang mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran atau fakta bahwa kandungan serat yang tinggi untuk konsumsi buah-buahan dan sayuran sanggup menciptakan seseorang merasa lebih kenyang. “Hal ini memungkinkan bahwa seseorang yang mengkonsumsi lebih banyak buah-buahan dan sayuran akan merasa lebih kenyang sehingga mereka merasa tidak ingin merokok, alasannya perokok kadang kala merasa lebih gampang merasa lapar sehingga menjadikan rasa ingin merokok” terang Haibach.
Dan tidak menyerupai pada beberapa makanan yang malah meningkatkan rasa ingin merokok, menyerupai daging, minuman berkafein dan alkohol, buah-buahan dan sayuran tidak menjadikan imbas rasa ingin merokok. “Makanan menyerupai buah-buahanan dan sayuran bahu-membahu sanggup memperburuk rasa ingin merokok” kata Haibach. Dalam catatan Giovio angka perokok di AS terus menurun, akan tetapi penurunan angka tersebut agak melambat selama dekade terakhir. “Sembilan belas persen orang Amerika masih merokok, tetapi kebanyak dari mereka ingin berhenti merokok” katanya.
Haibach menambahkan “Ada kemungkinan bahwa perbaikan cara diet bisa menjadi opsi untuk ditambahkan ke dalam daftar langkah-langkah membantu perokok berhenti merokok. Kita tentu perlu untuk melanjutkan perjuangan mendorong perokok untuk bisa berhenti dan membantunya dengan sukses, termasuk pendekatan yang telah terbukti pada sektor kebijakan, menyerupai kenaikan pajak rokok dan hukum bebas asap, dan efektifnya kampanye di media.
Para peniliti UB mengingatkan bahwa diharapkan penelitian lebih lanjut untuk memilih apakah temuan ini sanggup diaplikasikan jikalau dijalankan dan untuk mengidentifikasi prosedur yang menjelaskan bagaimana konsumsi buah-buahanan dan sayuran sanggup membantu perokok berhenti merokok. Mereka juga perlu untuk mengetahui relasi komponen makanan dengan perjuangan menghentikan merokok.
Referensi Jurnal:
J. P. Haibach, G. G. Homish, G. A. Giovino. A Longitudinal Evaluation of Fruit and Vegetable Consumption and Cigarette Smoking. Nicotine & Tobacco Research, 2012; DOI: 10.1093/ntr/nts130.
Artikel ini merupakan terjemahan goresan pena ulang menurut dari bahan yang disediakan oleh University at Buffalo via Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.