Ancaman Gas Metana Dari Arktik (Kutub Utara) - Potensi pelepasan sumber gas metana yang paling berbahaya terletak di bawah lapisan tanah beku dan gletser di Artik. Ahli ekologi telah memetakan adanya rembesan gas metana yang ditandai dengan adanya pembentukan gelembung di permukaan air. Jumlahnya mencapai lebih dari 150.000.
“Gas metana berpotensi menjadikan efek rumah kaca. Dibandingkan molekul tunggal karbondiokasida, gas metana mempunyai efek 25 kali lebih kuat.” Kata Katey Walter Anthony, Ahli Ekologi Ekosistem Aquatik dari University of Alaska Fairbanks yang memimpin penelitian ini. Dia dan rekan penelitinya gres saja mempublikasikan temuannya ini di Nature Geoscience.
Walter Anthony dan mahasiwanya mendemonstrasikan adanya pelepasan gas metana di danau Alaska. Mereka menciptakan sebuah lubang untuk menjebak gas metana. Lubang tersebut dilengkapi selang khusus untuk mengalirkan gas metana ke alat pengatur pengeluaran gas. Gas metana tersebut dikeluarkan pada volume tertentu, kemudian dinyalakan dengan api. Hasilnya, timbul kobaran api. Danau ini mencair setiap demam isu panas. Pada demam isu dingin, air di danau akan membeku sehingga “menjebak” gas metana di dalamnya. Lapisan es yang lebih tebal menjebak gas metana di Arktik selama bertahun-tahun, tetapi hanya sedikit yang diketahui mengenai bagaimana gas tersebut sanggup terjebak di sana.
Rembesan gas metana di danau yang ada di Artik (Foto: Walter Anthony, Nature Geoscience) |
Dari fenomena tersebut di atas, kita sanggup mengetahui bahwa lapisan es yang sangat tebal telah “menjebak” gas metana di bawahnya sepanjang tahun di Kutub Utara. Namun, bagaimana prosedur “penjebakannya” masih menjadi misteri sampai ketika ini.
Walter Anthony dan rekan penelitnya telah menggabungkan data dari survey melalui udara dengan pengukuran di daratan untuk mendokumentasikan rembesan gas metana yang tersebar luas di sepanjang gletser yang mencair dan lapisan es, untuk pertama kalinya. Mereka telah mengamati adanya rembesan gas metana dari danau yang dangkal dan lahan basah. Mereka juga mengamati rembesan gas metana yang berada pada lapisan es yang lebih tebal, rembesan ini disebut “subcaps”.
Para ilmuwan telah menemukan 77 lokasi subcap yang tidak pernah didokumentasikan sebelumnya. Pada wilayah tersebut, mereka juga menemukan lebih dari 150.000 aliran gelembung gas metana tunggal. Lepasnya gas metana ke atmosfer, kebanyakan terjadi alasannya mencairnya lapisan tanah/es dan menyusutnya gletser.
“Jika suhu Bumi menjadi lebih hangat, maka pencairan lapisan es dan penyusutan gletser sanggup menjadikan gas metana di subcap mengalamai transitional degassing (perpindahan gas dari bawah lapisan es ke atmosfer) yang signifikan.” Kata peneliti di Nature Geoscience. Waktu akan menunjukkan seberapa banyak film karya Michael Bay akan menunjukkan fenomena di Artik. Mungkinkah ada fenomena lain yang lebih mengejutkan lagi?
Referensi Jurnal :
Katey M. Walter Anthony et al., (2012). Geologic methane seeps along boundaries of Arctic permafrost thaw and melting glaciers. Nature Geoscience, doi: 10.1038/ngeo1480.
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh Discovery News. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.