Teknik DNA Modern Untuk Mengetahui Penyebaran Penyakit Hawar Kentang - Saat ini, para peneliti yang dipimpin oleh Profesor Bruce Fitt telah memakai teknik DNA modern pada kentang dari kurun ke-19 untuk mengetahui bagaimana hawar (penyakit tanaman) kentang sanggup bertahan di setiap ekspresi dominan tanam sesudah terjadinya kejadian kegagalan panen kentang di Irlandia pada tahun 1840-an. Pada kurun ke-19, penyakit hawar (busuk atau layu daun) kentang disebabkan oleh mikroorganisme Phytophthora infestans. Penyakit ini sanggup menghancurkan daun flora kentang secara cepat. Penyakit ini juga bertanggung jawab atas kegagalan panen kentang di Irlandia pada tahun 1840-an yang menewaskan lebih dari satu juta orang Irlandia, sedangkan 1 juta orang lainnya bermigrasi. Saat ini, pada kondisi dimana kita mempunyai perhatian yang tinggi terhadap kekurangan pangan dan perubahan iklim, maka penyakit hawar tersebut tetap merupakan penyakit serius pada produksi kentang. Selain itu penyakit ini telah muncul sebagai penyakit yang menunjukkan bahaya serius bagi industri tomat organik.
Gejala penyakit hawar di kentang (Credit: Image courtesy of University of Hertfordshire) |
Pada makalah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Plant Pathology, para peneliti melaksanakan ekstraksi DNA terhadap sampel kentang Rothamsted. Sampel ini telah dikeringkan dan disimpan di botol beling pada kurun ke-19. DNA tersebut kemudian dianalisis untuk mengetahi keberadaan patogen hawar kentang.
Bruce Fitt, professor patologi flora di University of Hertfordshire menyampaikan bahwa penyimpanan kentang tersebut merupakan suatu kejelian dari 2 peneliti flora dari kurun ke-19 untuk menyimpan sampel kentang pada ketika mereka melaksanakan penelitian sehingga kami sanggup menerapkan teknik DNA modern untuk sanggup lebih memahami penyakit hawar kentang dan implikasinya terhadap ketahanan pangan pada ketika ini. Analisis terhadap sampel kentang tersebut menunjukkan bukti awal mengenai bagaimana penyakit ini sanggup bertahan pada setiap ekspresi dominan di Inggris.
Penelitian ini telah menunjukan bahwa teknik DNA yang diaplikasikan pada sampel kentang merupakan alat yang sangat mempunyai kegunaan pada diagnosis untuk menguji keberadaan patogen hawar pada transplan benih kentang dan tomat. Teknik ini sanggup dikembangkan lebih lanjut untuk menguji penyakit lain yang ditemukan pada flora pangan lainnya.
Bruce menambahkan bahwa penggunaan teknik DNA modern untuk mendeteksi patogen pada kentang sanggup memungkinkan kita untuk lebih memahami penyebaran penyakit tersebut. Penyakit ini masih menjadi bahaya serius bagi produksi kentang di seluruh dunia.
Referensi Jurnal :
J. B. Ristaino, C. H. Hu, B. D. L. Fitt. Evidence for presence of the founder Ia mtDNA haplotype of Phytophthora infestans in 19th century potato tubers from the Rothamsted archives. Plant Pathology, 2012; DOI: 10.1111/j.1365-3059.2012.02680.x
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh University of Hertfordshire via Science Daily (19 September 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.