Paus Paling Langka Ditemukan Di New Zealand - Seekor ikan paus yang belum pernah dikenal sebelumnya, untuk pertama kalinya terlihat terdampar dan mati oleh dua orang di pantai Selandia Baru. Sebuah jurnal yang terbit pada edisi 6 November di Current Biology memperlihatkan deskripsi lengkap mengenai spade-toothed beaked whale/paus paruh bergigi sekop (Mesoplodon traversii) ini, sebuah spesies yang sebelumnya hanya dikenal dari beberapa fosil tulang.
Penemuan ini merupakan bukti pertama yang memperlihatkan bahwa paus ini masih hidup bersama kita. Hal ini menjadi pengingat untuk kita mengenai betapa sedikit yang kita ketahui perihal kehidupan di laut, kata para peneliti. Temuan ini juga menyoroti pentingnya mengetahui jenis DNA dan rujukan untuk mengidentifikasi spesies langka.
“Ikan paus yang mempunyai panjang lebih dari 5 meter ini, untuk pertama kalinya pernah dilihat sebagai spesimen yang lengkap, dan kami cukup beruntung telah menemukan dua dari mereka,” kata Rochelle Constantine dari University of Auckland. “Sampai sekarang, yang kita tahu perihal paus bergigi sekop ini hanya berasal dari tiga tengkorak parsial yang dikumpulkan dari Selandia Baru dan Chile selama periode 140 tahun.”
Kedua paus ini ditemukan pada bulan Desember 2010, ketika mereka terdampar dalam keadaan hidup dan lalu meninggal di Opape Beach, Selandia Baru. Departemen Konservasi Selandia Baru lalu dipanggil ke kawasan kejadian, di mana mereka mendokumentasikan dan mengukur serta mengambil sampel jaringan paus ini.
Pada awalnya, paus tersebut diidentifikasi sebagai paus Gray’s beaked whales. Identitas sejati mereka terungkap sehabis dilakukan analisis DNA yang dilakukan secara rutin sebagai bab dari kegiatan 20-tahun untuk mengumpulkan data perihal 13 spesies paus berparuh yang ditemukan di perairan Selandia Baru.
“Ketika spesimen ini hingga ke lab kami, kami mengekstraksi DNAnya menyerupai yang biasa kita lakukan untuk sampel menyerupai ini, dan kami sangat terkejut sehabis menemukan bahwa mereka ialah paus paruh bergigi sekop,” kata Konstantin. “Kami mengecek sampel hingga beberapa kali untuk memastikan temuan ini benar, sebelum kita memberitahu semua orang.”
“Mungkin paus ini ialah spesies lepas pantai yang hidup dan mati di perairan maritim dalam dan jarang muncul di bersahabat pesisir,” kata Konstantin. “Selandia Baru dikelilingi oleh lautan yang sangat luas. Ada banyak kehidupan maritim yang masih belum kita ketahui.”
Referensi Jurnal :
Kirsten Thompson, C. Scott Baker, Anton van Helden, Selina Patel, Craig Millar, Rochelle Constantine. The world’s rarest whale. Current Biology, 2012; 22 (21): R905 DOI: 10.1016/j.cub.2012.08.055
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh Cell Press via Science Daily (5 November 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.