Bioplastik Murah Dari Limbah Minyak Goreng - Bioplastik yang secara alami disintesis oleh mikroba sanggup dibentuk komersial dengan memakai limbah minyak goreng sebagai materi awal. Hal ini akan mengurangi pencemaran lingkungan dan juga menghasilkan plastik berkualitas tinggi yang cocok untuk implan medis. Hal ini diungkapkan oleh para ilmuwan yang mempresentasikan karya mereka pada Konferensi Society for General Microbiology Autumn di University of Warwick.
Polyhydroxyalkanoate (PHA) yakni jenis poliester yang disintesis oleh aneka macam basil sebagai sumber energi saat pasokan karbon mereka berlimpah. Poly 3-hidroksibutirat (PHB) yakni polimer jenis PHA yang biasanya selalu dihasilkan oleh bakteri. Saat ini, proses menghasilkan sejumlah besar bioplastik memakai basil yang tumbuh di fermentor bersakala besar sangat mahal lantaran materi awalnya menggunakakan glukosa.
Tim peneliti di University of Wolverhampton memperlihatkan bahwa dengan memakai limbah minyak goreng sebagai materi awal sanggup mengurangi biaya produksi plastik. ”Bakteri penghasil bioplastik yang kami gunakan, Ralstonia eutropha H16, tumbuh jauh lebih baik pada media minyak lebih dari 48 jam dan menghasilkan bioplastik tiga kali lebih banyak daripada saat ditumbuhkan di glukosa,” terperinci Victor Irorere, Salah satu anggota peneliti.”Eksperimen Electrospinning, yang dilakukan berhubungan dengan para peneliti dari University of Birmingham, memperlihatkan bahwa nanofiber plastik yang dihasilkan dari minyak juga mempunyai sedikit kristal, yang berarti plastik tersebut lebih cocok untuk aplikasi medis.”
Ilustrasi: Degradasi bioplastik. Foto: G. Kale et al., Compostability of bioplastic packaging materials: an overview. Macromol. Biosci. 7 (3) (2007) 255–277) |
Penelitian sebelumnya telah memperlihatkan bahwa PHB merupakan polimer yang menarik untuk dipakai sebagai mikrokapsul untuk pengiriman obat secara efektif pada terapi kanker dan juga sebagai implan medis, lantaran sifat biodegradabilitasnya dan tidak beracun. Peningkatan kualitas PHB dikombinasikan dengan biaya produksi yang rendah akan memungkinkan produk ini sanggup dipakai pada skala yang lebih luas.
Pembuangan plastik yang sebagian besar yakni non-biodegradable – merupakan dilema uatam lingkungan. Sampah plastik di pantai Inggris terus meningkat selama dua dekade terakhir dan kini menyumbang sekitar 60% dari sampah laut. ”Penggunaan plastik biodegradable menyerupai PHB sanggup membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Sayangnya biaya glukosa yang mahal sebagai materi awal telah secara serius menghambat komersialisasi bioplastik,” kata Dr Iza Radecka, pemimpin penelitian. ”Penggunaan minyak goreng bekas sebagai materi PHB memperlihatkan manfaat ganda bagi lingkungan lantaran memungkinkan produksi bioplastik tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah minyak.”
Tantangan berikutnya bagi kelompok peneliti ini yakni melaksanakan sesuai eksperimen scale-up, yaitu proses lanjutan untuk memungkinkan pembuatan bioplastik pada tingkat industri.
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Society for General Microbiology, via AlphaGalileo dan Science Daily (30 Agustus 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.