Manfaat Teh Hijau Untuk Kesehatan Mata - Para peneliti telah menemukan bahwa, senyawa menyehatkan yang ditemukan pada teh hijau sanggup melaksanakan “penetrasi” hingga ke jaringan mata. Penemuan ini merupakan yang pertama kalinya mendokumentasikan bagaimana lensa, retina dan jaringan mata lainnya menyerap senyawa-senyawa dari teh hijau. Hasil penelitian ini meningkatkan kemungkinan bahwa, teh hijau sanggup melindungi mata dari glaucoma dan penyakit mata lainnya.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di Jurnal Agricultural and Food Chemistry.
Chi Chui Pang dan rekan-rekannya menunjuk senyawa pada teh hijau yang disebut “catechins” sebagai salah satu dari banyak sekali macam antioksidan yang sanggup melindungi mata. Senyawa lain yang juga berperan dalam melindungi mata ialah Vitamin C, Vitamin E, lutein dan zeaxanthin. Bagaimanapun juga, hingga ketika ini, belum ada yang tahu bahwa sesungguhnya catechin pada teh hijau bisa melewati perut dan terusan pencernaan menuju ke jaringan mata.
Para peneliti telah menemukan bahwa, senyawa menyehatkan yang ditemukan pada teh hijau sanggup melaksanakan “penetrasi” hingga ke jaringan mata. (Credit: iStockphoto/Tjasa Maticic) |
Analisis jaringan mata pada tikus laboratorium yang meminum teh hijau menawarkan bahwa, jaringan-jaringan pada mata bisa menyerap catechins pada jumlah yang signifikan. Retina, misalnya, menyerap jumlah gallocatechin paling tinggi, sementara bab aqueous humor lebih cenderung menyerap epigallocatechin.
Efek catechins dari teh hijau untuk mengurangi tekanan zat oksidatif berbahaya pada mata sanggup bertahan hingga 20 jam. “Hasil temuan kami menawarkan bahwa, konsumsi teh hijau sanggup membantu mata melawan zat-zat oksidatif yang merusak mata,” kata Chi Pui Pang, andal mata dari Chinese University of Hongkong dan Hongkong Eye Hospital.
Referensi Jurnal :
Chu et al. Green Tea Catechins and Their Oxidative Protection in the Rat Eye. Journal of Agricultural and Food Chemistry, 2010; 58 (3): 1523 DOI: 10.1021/jf9032602
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh American Chemical Society, via Science Daily (20 Februari 2010)