Home » » Pintar Pelajaran Manfaat Kurkumin Pada Pengobatan Kanker Prostat

LIRIK LAGU : Pintar Pelajaran Manfaat Kurkumin Pada Pengobatan Kanker Prostat

Manfaat Kurkumin Pada Pengobatan Kanker Prostat - Kunyit dalam bentuk abu telah dipakai selama berabad-abad untuk mengobati osteoarthritis dan penyakit lainnya. Osteoartritis (OA, dikenal juga sebagai artritis degeneratif, penyakit degeneratif sendi), ialah kondisi di mana sendi terasa nyeri akhir inflamasi ringan yang timbul lantaran tabrakan ujung-ujung tulang penyusun sendi.

Kurkumin, Senyawa Aktif Pada Kunyit (Curcuma Longa)

Senyawa aktif yang terdapat di kunyit yaitu kurkumin, sanggup menghambat reaksi peradangan (inflamasi). Reaksi peradangan merupakan reaksi defensif (pertahanan diri) sebagai respon terhadap cedera berupa reaksi vaskular yang hasilnya merupakan pengiriman cairan, zat-zat yang terlarut dan sel-sel dari sirkulasi darah ke jaringan-jaringan interstitial pada kawasan cedera atau nekrosis. Studi terbaru yang dipimpin oleh tim peneliti Ludwig-Maximilians-Universität (LMU) di Munich telah mengatakan bahwa senyawa tersebut juga sanggup menghambat pembentukan metastasis. Metastasis (bahasa Yunani: “perubahan status”) ialah penyebaran kanker dari situs awal ke tempat lain di dalam badan (misalnya otak atau hati). Sel kanker sanggup melepaskan diri dari tumor utama, masuk ke pembuluh darah, ikut bersirkulasi dalam aliran darah, dan tumbuh di jaringan normal yang jauh dari tumor asalnya.
Manfaat Kurkumin Pada Pengobatan Kanker Prostat Pintar Pelajaran Manfaat Kurkumin Pada Pengobatan Kanker Prostat
Senyawa aktif yang terdapat di kunyit yaitu kurkumin, sanggup menghambat reaksi peradangan (inflamasi). (Credit: iStockphoto/Nilesh Bhange)
Kanker prostat ialah salah satu penyakit berbahaya yang paling umum diderita oleh pria di dunia Barat. Pada kebanyakan kasus, penyakit ini sering dideteksi sesudah terbentuknya tumor metastasis di organ lain. Dari 3 persen masalah tersebut, metastasis sanggup menjadikan kematian.

Tim peneliti yang dipimpin oleh PD Dr. Beatrice Bachmeier di LMU Munich telah mempelajari cara kerja dari produk alami yang menghambat pembentukan metastasis. Senyawa dengan kemampuan tersebut ternyata ditemukan di dalam kunyit. Tanaman ini telah dipakai untuk tujuan pengobatan selama ribuan tahun dan merupakan materi utama untuk menciptakan gulai.

Penelitian Bachmeier memfokuskan pada kurkumin, yaitu polifenol yang bertanggungjawab terhadap karakteristik warna pada gulai (kari). Pada prinsipnya kurkumin sangat cocok dipakai untuk profilaksis (pencegahan primer) dan juga untuk menekan metastasis pada masalah dimana tumor sudah tumbuh (pencegahan sekunder). Pada studi sebelumnya, Bachmeier dan rekan-rekannya telah mengatakan bahwa kurkumin sanggup mengurangi metastasis paru-paru pada binatang model yang menderita kanker payudara tahap parah.

Pencegahan metastasis

Studi gres ini dirancang untuk mengusut kemanjuran dari kurkumin pada pencegahan metastasis kanker prostat dan untuk memilih mekanisme agresi dari senyawa tersebut. Pertama kali, para peneliti mengusut proses molekuler yang regulasinya tidak normal pada sel karsinoma prostat. Kanker payudara dan prostat sering dikaitkan dengan reaksi inflamasi laten atau kronis. Pada kedua masalah kanker tersebut, sel-sel tumor yang diketahui menghasilkan immunodulator pro-inflamasi mencakup sitokinin CXCL1 dan CXCL2.

Selanjutnya, para peneliti mengatakan bahwa secara spesifik, kurkumin sanggup mengurangi lisan kedua protein dan pada binatang uji (model), efek ini berkorelasi dengan penurunan insiden metastasis. “Akibat adanya mekanisme agresi dari kurkumin, sel-sel tumor mensintesis akhirnya hanya mensisntesis sejumlah kecil sitokini yang mempromosikan terjadinya metastasis.Sebagai akibatnya, frekuensi pembentukan metastasis di paru-paru berkurang secara signifikan pada binatang uji yang menderita kanker payudara, menyerupai yang kita tunjukkan pada penelitian sebelumnya, atau menyerupai masalah karsinoma prostat yang kita tunjukkan pada studi terbaru ini.” Kata Bachmeier.

Kurkumin dan Kemopreventif

Bachmeier percaya bahwa kurkumin kemungkinan besar mempunyai kegunaan pada pencegahan kanker payudara dan prostat, dimana keduanya terkait dengan peradangan, dan untuk mengurangi potensi metastasis. Namun, hal ini tidak berarti bahwa senyawa tersebut harus dilihat sebagai pengganti untuk terapi konvensional. Meskipun demikian, senyawa tersebut sanggup memainkan tugas positif pada pencegahan primer, yaitu sebelum tumor terbentuk sempurna, atau membantu untuk mencegah pembentukan metastasis. Pada konteks ini, fakta bahwa kurkumin sanggup ditoleransi dengan baik oleh badan merupakan hal yang sangat penting, lantaran senyawa tersebut kondusif bagi badan sehingga kita sanggup merekomendasikanya kepada orang-orang yang mempunyai risiko peningkatan tumor.

Asupan harian sampai 8 gram kurkumin dianggap aman. Sifat anti inflamasi kurkumin telah usang dimanfaatkan pada pengobatan  tradisional masyarakat dunia Timur atau Asia. Pria yang menderita hyperplasia (pembesaran) prostat jinak (BHP) merupakan salah satu kelompok sasaran yang memungkinkan untuk profilaksis, menyerupai juga perempuan yang keluarganya mempunyai riwayat kanker payudara. Profilaksis (bahasa Yunani “προφύλαξις” untuk menjaga atau mencegah) ialah mekanisme kesehatan masyarakat untuk mencegah daripada mengobati penyakit. Pada semua kejadian, untuk pertama kalinya, efek kurkumin harus dikonfirmasi pada uji klinis yang terkontrol. Saat ini, Bachmeier telah merencanakan suatu perobaan pada pasien yang menderita resisten terapi karsinoma prostat. Karsinoma ialah setiap kanker ganas yang muncul dari sel-sel epitel. Karsinoma menyerang jaringan dan organ sekitarnya dan sanggup bermetastasis, atau menyebar, ke kelenjar getah bening dan situs lainnya.

Demikianlah artikel perihal manfaat kurkumin, biar bermanfaat. Rekomendasikan artikel ini via facebook, twitter dan Google +.

Referensi Jurnal :

P. H. Killian, E. Kronski, K. Michalik, O. Barbieri, S. Astigiano, C. P. Sommerhoff, U. Pfeffer, A. G. Nerlich, B. E. Bachmeier. Curcumin Inhibits Prostate Cancer Metastasis in vivo by Targeting the Inflammatory Cytokines CXCL1 and -2. Carcinogenesis, 2012; DOI: 10.1093/carcin/bgs312

Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh Ludwig-Maximilians-Universitaet Muenchen (LMU) via Science Daily (12 Oktober 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD :

Campuran, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tinggalkan Komentar Anda!!