Home » » Pintar Pelajaran Mengapa Binatang “Berbadan” Besar Tidak Selalu Yang Tercepat?

LIRIK LAGU : Pintar Pelajaran Mengapa Binatang “Berbadan” Besar Tidak Selalu Yang Tercepat?

Mengapa Hewan “Berbadan” Besar Tidak Selalu Yang Tercepat? - Penelitian terbaru dalam jurnal Physiological and Biochemical Zoology menunjukkan  bahwa  Hewan berukuran “Terbesar” tidak selalu lebih baik  dalam beradu kecepatan berlari.  “Biasanya, binatang yang berukuran lebih besar cenderung berjalan lebih cepat daripada binatang yang berukuran lebih kecil. Hal ini disebabkan mereka mempunyai kaki lebih panjang,” kata Christofer Clemente J., ketua tim peneliti dari Harvard University. “Tapi kondisi ini hanya bekerja hingga suatu batas ukuran tertentu. Hewan darat yang tercepat bukanlah yang berukuran terbesar atau terkecil. Bayangkan wacana ukuran gajah, tikus dan cheetah”.

Clemente dan timnya memakai binatang uji biawak untuk mempelajari (1) apakah prinsip yang sama berlaku dalam anggota spesies atau spesies-spesies lain; dan (2) untuk mengidentifikasi mengapa hal tersebut terjadi. Menurut Clemente, biawak arif balig cukup akal mempunyai variasi ukuran yang tinggi, sehingga mereka yaitu spesies yang ideal untuk menguji bagaimana ukuran mensugesti kecepatan. Pengamatan penelitian ini mencakup parameter waktu dan morfologi atau bentuk tubuh biawak. Pengamatan didokumentasi dengan pengambilan foto secara periodik.

Pengamatan dimulai dari biawak berukuran 2-12 pound dan perhitungan waktu dalam berlari melintasi jarak 45 kaki. Para peneliti menemukan bahwa kadal dengan ukuran “sedang” mempunyai waktu tercepat dalam berlari.
 Penelitian terbaru dalam jurnal Physiological and Biochemical Zoology menunjukkan  Pintar Pelajaran Mengapa Hewan “Berbadan” Besar Tidak Selalu Yang Tercepat?
Gajah merupakan binatang darat terbesar. Hasil penelitian Christofer Clemente J menunjukkan bahwa “Hewan yang berukuran lebih besar cenderung berjalan lebih cepat daripada binatang yang lebih kecil. Hal ini disebabkan mereka mempunyai kaki lebih panjang. Tetapi, hal ini bukan merupakan sesuatu yang mutlak, lantaran hanya berlaku hingga suatu batas ukuran tertentu. Hewan darat tercepat bukanlah yang berukuran terbesar atau terkecil. Tetapi yang mempunyai “ukuran” di antaranya. Bayangkan wacana ukuran gajah, tikus dan cheetah” (Credit: © riddik / Fotolia).
Selanjutnya, peneliti merancang model tubuh biawak memakai computer dengan membandingkan karakteristik dari cara berjalan biawak. Rancangan ini dibentuk dengan memasang kamera beresolusi tinggi dan penanda di titik-titik kunci tubuh biawak.

“Kami kemudian melihat bagaimana prosedur berjalan berubah sesuai dengan ukuran tubuh, dan kami menemukan bahwa perubahan kecepatan berjalan berbanding lurus dengan perubahan kecepatan,” kata Clemente. “Setelah biawak mencapai ukuran tertentu, mereka akan mengubah cara berlari. Hal ini dimungkin lantaran penurunan kemampuan tulang dan otot dalam mendukung massa tubuh yang lebih besar.”

Pengujian fenomena ini dalam satu spesies membantu menjelaskan pertanyaan wacana mengapa binatang berukuran terbesar yaitu bukan yang tercepat. Hewan berukuran besar cenderung memliki relasi evolusi yang erat. Makara sulit untuk menyampaikan apakah kecepatan lebih lambat lantaran problem prosedur yang berasal dari ukuran, atau dari sejumlah faktor lain yang berasal dari sejarah evolusi.

Mempelajari individu dalam suatu spesies lebih penting daripada memakai perbandingan antar spesies, lantaran akan sangat membantu menghilangkan bias atau kesalahan dalam membangun relasi kekerabatan (filogenetik). Hasil penelitian ini mendukung hipotesis bahwa ukuran besar membuat hambatan prosedur dalam pergerakan tubuh.

“Kaki biawak yang lebih besar tidak bisa lagi mendukung berat tubuh mereka, dan mereka harus mengubah gaya mereka berjalan, sehingga membuat mereka berjalan lebih lambat,” kata Clemente.

Referensi Jurnal :

Christofer J. Clemente, Philip C. Withers, Graham Thompson. Optimal Body Size with Respect to Maximal Speed for the Yellow-Spotted Monitor Lizard (Varanus panoptes; Varanidae). Physiological and Biochemical Zoology, 2012; 85 (3): 265 DOI: 10.1086/665275

Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut materi yang disediakan oleh University of Chicago Press Journals, via EurekAlert!, a service of AAAS dan Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD :

Campuran, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tinggalkan Komentar Anda!!