Hubungan Bakteri Usus dan Diabetes Tipe 2 - Jumlah orang yang menderita diabetes tipe 2 di seluruh dunia telah meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir, dan ilmuwan memperkirakan bahwa banyak orang lainnya yang menderita penyakit ini tanpa menyadarinya. Saat ini, penelitian terbaru memperlihatkan bahwa basil usus kita sanggup mengungkapkan apakah seseorang menderita penyakit tersebut.
“Kami telah memperlihatkan bahwa, orang dengan diabetes tipe 2 mempunyai tingkat basil patogen yang tinggi dalam usus mereka,” kata profesor Juni Wang dari Universitas Kopenhagen, Departemen Biologi dan Novo Nordisk Foundation Center for Basic Metabolic Research.
Bakteri Usus yang Penting
1,5 kilogram basil yang masing-masing kita bawa dalam usus kita mempunyai imbas besar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Bakteri usus tinggal di sebuah lingkungan dengan keseimbangan yang sensitif, akan tetapi, jikalau keseimbangan ini terganggu, kita juga yang akan mendapatkan dampaknya. Dalam sebuah studi baru, para ilmuwan meneliti basil usus dari 345 orang di China, dimana 171 orang telah mengidap diabetes tipe 2. Tim ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi indikator biologis yang jelas, dimana indikator tersebut suatu hari nanti sanggup dipakai dalam metode yang memperlihatkan diagnosis yang lebih cepat dan lebih awal untuk penyakit diabetes tipe 2.
Gambar ilustrasi Bakteri. 1,5 kilogram basil yang masing-masing kita bawa dalam usus kita mempunyai imbas besar bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. (Credit: Sebastian Kaulitzki/Shutterstock) |
Penelitian ini gres saja diterbitkan di jurnal ilmiah Nature. Penelitian ini juga memperlihatkan bahwa, orang dengan diabetes tipe 2 mempunyai lingkungan yang tidak dekat dengan basil di dalam usus mereka. Hal ini, sanggup meningkatkan resistensi terhadap obat-obatan yang berbeda.
Penelitian serupa juga dilakukan pada penderita diabetes tipe 2 di Denmark. Penelitian ini juga menemukan ketidakseimbangan yang signifikan pada fungsi dan komposisi basil di usus. Penelitian dari Denmark ini, selanjutnya akan menilik apakah sudah terjadi ketidaknormalan basil usus pada orang yang dianggap beresiko terkena diabetes.
“Kami akan mentransplantasi basil usus dari orang-orang yang menderita diabetes tipe 2 pada tikus dan menilik apakah tikus lalu akan mengalami diabetes,” kata profesor Oluf Borbye Pedersen dari University of Copenhagen dan administrator sentra di LuCamp, the Lundbeck Foundation Centre for Applied Medical Genomics in Personalised Disease Prediction, Prevention and Care.
Tim Ilmuwan Internasional Bekerjasama Menyelidiki Bakteri Usus
Dengan bekerja sama, para tim ilmuwan dari University of Copenhagen dan Beijing Genomics Institute telah (BGI) bisa menciptakan terobosan di bidang ‘metagenomics’.
Para ilmuwan yang bekerja pada proyek penelitian Uni Eropa MetaHIT, telah menemukan lebih dari 3,3 juta gen dari basil usus yang ditemukan pada orang Spanyol dan Denmark. Gen ini sanggup memainkan tugas kunci untuk memahami dan mengobati banyak sekali penyakit kronis. Menurut Profesor Karsten Kristiansen dari Universitas Kopenhagen, Departemen Biologi, inovasi gres ini merupakan langkah penting dalam penelitian komprehensif skala internasional yang ketika ini sedang dilakukan untuk menyidik hubungan antara basil usus dan kesehatan.
“Para ilmuwan dari Eropa dan Cina yang bekerja pada proyek MetaHIT bisa menciptakan penemuan-penemuan gres yang penting mengenai hubungan antara basil usus dan kesehatan. Penemuan gres ini memperlihatkan adanya kemungkinan hubungan antara diabetes tipe 2 dan basil usus pada orang Tionghoa,” kata Kristiansen.
“Sangat penting untuk digaris bawahi bahwa, inovasi kami memperlihatkan adanya korelasi. Pertanyaan besarnya adalah, apakah perubahan pada basil usus sanggup mensugesti perkembangan diabetes tipe 2, atau, apakah perubahan pada basil usus hanya mencerminkan bahwa orang tersebut menderita diabetes tipe 2.”
Referensi Jurnal :
Junjie Qin, Yingrui Li, Zhiming Cai, Shenghui Li, Jianfeng Zhu, Fan Zhang, Suisha Liang, Wenwei Zhang, Yuanlin Guan, Dongqian Shen, Yangqing Peng, Dongya Zhang, Zhuye Jie, Wenxian Wu, Youwen Qin, Wenbin Xue, Junhua Li, Lingchuan Han, Donghui Lu, Peixian Wu, Yali Dai, Xiaojuan Sun, Zesong Li, Aifa Tang, Shilong Zhong, Xiaoping Li, Weineng Chen, Ran Xu, Mingbang Wang, Qiang Feng, Meihua Gong, Jing Yu, Yanyan Zhang, Ming Zhang, Torben Hansen, Gaston Sanchez, Jeroen Raes, Gwen Falony, Shujiro Okuda, Mathieu Almeida, Emmanuelle LeChatelier, Pierre Renault, Nicolas Pons, Jean-Michel Batto, Zhaoxi Zhang, Hua Chen, Ruifu Yang, Weimou Zheng, Songgang Li, Huanming Yang, Jian Wang, S. Dusko Ehrlich, Rasmus Nielsen, Oluf Pedersen, Karsten Kristiansen, Jun Wang. A metagenome-wide association study of gut microbiota in type 2 diabetes. Nature, 2012; DOI: 10.1038/nature11450
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh University of Copenhagen, via Science Daily (26 September 2012). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.