Khasiat Jahe Untuk Mengurangi Risiko Kanker Usus Besar - Suplemen Jahe dilaporkan sanggup mengurangi risiko peradangan usus. Hal ini mengatakan bahwa pemanis ini mungkin mempunyai potensi sebagai obat untuk pencegahan kanker usus besar. Studi ini diterbitkan di jurnal Cancer Prevention Research, yaitu sebuah jurnal dari American Association for Cancer Research. Studi ini melibatkan 30 pasien, dimana setiap pasien diberikan dua gram pemanis jahe per hari atau pemanis lain (untuk mengetahui dampak plasebo). Pemberian pemanis ini dilakukan secara acak.
Para peneliti mengambil sampel jaringan usus dari 30 orang pasien yang telibat di dalam penelitian ini, sehabis dan sebelum penelitian untuk mengetes senyawa yang diindikasi bisa mengatasi peradangan pada usus. Hasilnya, jahe ternyata bisa menurunkan tingkat penyebab peradangan di jaringan usus dibandingkan dengan placebo.
Gingerols, senyawa polifenol aktif dalam jahe, terbukti bisa menghambat pertumbuhan Helitobachter pylori yang bekerjasama dengan perkembangan kanker usus besar.
Jahe (Credit: © Tomboy2290 / Fotolia) |
Sebelumnya, peradangan atau inflamasi telah diketahui sebagai penyebab awal kanker ususbesar, namun uji lanjutan masih dibutuhkan untuk melihat bagaimana jahe bisa menekan risiko tersebut. Kata Zick, penulis utama studi ini yang juga seorang dokter naturopati.
Usus merupakan pecahan dari sistem pencernaan insan yang terdiri dari usus halus (usus kecil) dan usus besar. Sebagian besar kanker usus yang berkembang terjadi di usus besar (colon cancer) dan hanya sebagian kecil saja yang terjadi di usus halus.
Gejala yang muncul dari kanker usus ini yakni perdarahan atau adanya darah dalam feses, terjadi perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung selama 3 ahad atau lebih, penurunan berat tubuh tanpa penyebab yang jelas, kelelahan ekstrem dan adanya nyeri atau benjolan di perut.
“Kita perlu menerapkan ketelitian yang sama dengan jenis pertanyaan wacana dampak jahe yang kita terapkan untuk penelitian uji klinis lain. Minat terhadap materi alami ini meningkat alasannya yakni orang selalu mencari cara untuk mencegah kanker memakai obat tidak beracun. Selain itu, cara ini juga dianggap sanggup meningkatkan kualitas hidup dengan cara yang irit biaya.” tambah Zick.
Referensi Jurnal :
Suzanna M. Zick, D. Kim Turgeon, Shaiju K. Vareed, Mack T. Ruffin, Amie J. Litzinger, Benjamin D. Wright, Sara Alrawi, Daniel P. Normolle, Zora Djuric, and Dean E. Brenner. Phase II Study of the Effects of Ginger Root Extract on Eicosanoids in Colon Mucosa in People at Normal Risk for Colorectal Cancer. Cancer Prev Res, October 11, 2011 DOI: 10.1158/1940-6207.CAPR-11-0224
Artikel ini merupakan terjemahan dari materi yang disediakan oleh American Association for Cancer Research via Science Daily (11 Oktober 2011). Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.