Home » » Pintar Pelajaran Sejarah Kebangkitan Bangsa India Dan Pakistan, Tokoh, Gerakan, Latar Belakang, Tujuan, Akibat

LIRIK LAGU : Pintar Pelajaran Sejarah Kebangkitan Bangsa India Dan Pakistan, Tokoh, Gerakan, Latar Belakang, Tujuan, Akibat

Artikel dan Makalah perihal Sejarah Kebangkitan Bangsa India dan Pakistan, Tokoh, Gerakan, Latar Belakang, Tujuan, Akibat - Tidak ibarat Cina yang memberlakukan politik isolasi, India merupakan wilayah terbuka. Bangsa mana pun sangat gampang masuk ke wilayah India, salah satunya orang-orang Inggris. Setelah beberapa waktu menetap dengan alasan perdagangan, Inggris mendirikan EIC (English India Company) di India pada 1600, yang sebelumnya telah beroperasi di Cina. Setelah itu, diangkatlah Gubernur Howkin sebagai pemimpin EIC di Inggris. Selain Inggris, bangsa Portugis pun sangat berminat menduduki India. Perselisihan antara kedua negara pun memuncak, namun pasukan Inggris di bawah Robert Clive berhasil memukul mundur Portugis. Kemenangan Inggris tersebut diikuti dengan penguasaan tiga kawasan penting di India yakni Madras, Calcutta, dan Bombay. (Baca juga : Kebangkitan Bangsa Asia dan Afrika)

Dalam upaya ekspansi daerah, Inggris seringkali dihadapkan pada pertempuran-pertempuran dengan rakyat yang tidak menyukai kehadiran orang-orang kulit putih di daerahnya. Salah satu perlawanan tersebut dilakukan oleh Kerajaan Maratha di Dekkan, Punjab, di bawah pimpinan Raja Raghunat Rao. Pertempuran tersebut terjadi selama dua fase yakni pada tahun 1775 dan 1779. Akibat dari perlawanan Maratha ini, Inggris mengalami kekalahan, tetapi pada tahun 1781 Inggris sanggup mengalahkan pasukan Maratha. Hal serupa muncul dari Kerajaan Mysore. Dengan bermacam taktik dan strategi, perlawanan rakyat Mysore berdampak terhadap terkurasnya keuangan Inggris.

Namun, perlawanan Mysore pun sanggup dikalahkan. Kekosongan kas Inggris menciptakan bangsa Inggris harus melaksanakan pemungutan pajak terhadap rakyat India, sehingga mengakibatkan menjamurnya kemiskinan di India. Perekonomian yang jelek menciptakan rakyat murka dan semakin membenci Inggris.

Pada tahun 1857 – 1859 terjadi pemberontakan oleh tentara India yang tergabung di dalam tentara Inggris. Pemberontakan ini dikenal dengan sebutan The Indian Mutiny (pemberontakan prajurit India). Sebabnya yakni penderitaan rakyat India yang semakin parah, sedangkan Inggris hidup di India dengan mewah, dan perbedaan perlakuan antara serdadu Inggris dan India. Sedangkan alasannya yakni khususnya yaitu adanya perintah dari panglima tentara Inggris untuk menjilat ujung peluru lebih dulu untuk menghilangkan gemuk sebelum digunakan. Bagi prajurit India yang beragama Hindu menyangka bahwa gemuk itu yakni gemuk sapi, yang dalam kepercayaan agama Hindu yakni hewan suci yang dihentikan dimakan. Sedangkan prajurit India yang beragama Islam, menyangka gemuk itu yakni gemuk babi, yang dalam fatwa agama Islam babi yakni hewan yang haram untuk dimakan.

Terjadilah pemberontakan dari prajurit India, lantaran perintah itu dianggap sebagai penghinaan besar terhadap agama mereka. Pemberontakan dimulai pada 10 Mei 1857, diawali dari Meerut erat Delhi yang diikuti oleh seluruh wilayah di India. Diangkatlah Raja Bahadur Shah menjadi Raja Hindustan oleh para pemberontak. Pusat pemberontakan beralih ke Jhansi yang dipimpin oleh Ratu Ranee Lakhsmi Bai. Terdapat juga tokoh-tokoh lainnya ibarat Nana Sahib dan Tantia Topi. Perlawanan ini dikenal dengan Pemberontakan Sepoy lantaran dibantu oleh prajurit India hasil didikan Inggris yang disebut tentara Sepoy.

Inggris mendapat proteksi dari beberapa raja India ibarat dari Raja Nepal (Gurkha), Gwalior, dan Hyderabad. Pemberontakan ini sangat meropotkan Inggris, bahkan hampir sanggup meruntuhkan Kerajaan Inggris di India. Tetapi dengan susah payah kesannya pemberontakan sanggup dipadamkan, yang memerlukan waktu sekitar dua tahun.

Akibat dari pemberontakan ini, nasionalisme India mulai bangkit. Bagi Inggris bencana ini membuka mata mereka untuk memperhatikan nasib penduduk pribumi. EIC dibubarkan, lantaran dianggap tidak layak memerintah India yang begitu besar. Pemerintahan dipegang eksklusif oleh pemerintah Inggris di London.

Pergerakan nasional India tidak hanya untuk mencapai kemerdekaan saja, melainkan juga berkeinginan untuk mencapai pembaharuan manusianya. Muncullah pergerakan yang condong pada bidang pendidikan, sosial, dan keagamaan, di antaranya:

(a) Brahma Samadj, yaitu gerakan pembaharuan agama Hindu yang bertujuan untuk mengajarkan monotheisme, menghilangkan sistem kasta, dan menghapuskan fatwa kuno ibarat Sutte; tokohnya yakni Ram Moohan Roy.
(b) Rama Krisna, yaitu aliran yang menghendaki kembali pada agama Hindu yang murni, lepas dari imbas Barat yang terlalu bersifat materialis; tokohnya yakni Swami Vivekananda.
(c) Santiniketan, yaitu pembaharuan di bidang pendidikan yang bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air dan budaya India; tokohnya yakni Rabindranath Tagore.
(d) Partai Kongres (All Indian National Congress, tahun 1885), yaitu kesatuan gerakan-gerakan nasionalisme India untuk bersamasama menuntut kemerdekaan dari penjajah Inggris; didirikan oleh Allan Octavian Home, seorang Inggris yang menyayangi India pada tahun 1885. Pada awalnya Kongres bertindak kurang tegas dan cenderung telalu berhati-hati. Setelah mendapat kritikan keras dari Tilak, Kongres berubah sifatnya menjadi agresif. Tokoh-tokoh lainnya yang hadir dalam kongres tersebut yakni Mahatma Gandhi, Jawaharlal Nehru, Banerjee, Mohammad Ali Jinnah, Iskandar Mirsa, dan Liaquat Ali Khan.

Pada tahun 1906 golongan Islam keluar dari Kongres dan mendirikan Liga Muslim. Sebabnya yakni bahwa Kongres dinilai lebih mementingkan problem Hindu saja. Tokohnya yakni Muhammad Ali Jinnah dan Liaquat Ali Khan. Liga Muslim menjadi cikal bakal terbentuknya negara Pakistan yang merdeka tahun 1947.

Sementara itu, Mahatma Gandhi populer dengan aksi-aksi penentangan terhadap Inggris tanpa menggunakan kekerasan, yaitu:

(a) Satyagraha (cinta tanah air), yakni permintaan untuk tidak melaksanakan kolaborasi dengan pemerintah Inggris, atau noncooperation;
(b) Ahimsa (tidak membunuh), yakni permintaan untuk tidak melaksanakan perlawanan tanpa kekerasan atau menggunakan senjata; musuh dikalahkan dengan kekuatan batin;
(c) Hartal (pemogokan), yakni permintaan untuk melaksanakan aksi mogok sebagai bentuk protes;
(d) Swadesi (menggunakan produk sendiri), yakni permintaan untuk menggunakan produk sendiri dan menentang barang tekstil dari Inggris.
(e) Purna Swaraj , yaitu gerakan yang bertujuan biar bangsa India sanggup membentuk pemerintahan sendiri atas dasar kebudayaan sendiri.

Untuk menghadapi gerakan-gerakan nasionalisme rakyat India, Inggris kemudian mengeluarkan beberapa undang-undang, di antaranya:

(a) undang-undang tahun 1905, yang berisi pembagian India menjadi dua bagian. Benggala Barat untuk orang Hindu dan Benggala Barat untuk orang Islam.
(b) Rowlatt Act tahun 1919, berisi bahaya keras bagi orang India yang berani mengadakan tindakan politik. Akan tetapi, orang India menentang tanpa rasa takut hukum itu. Sebuah bencana mengenaskan pada 13 April 1919 terjadi, di mana rakyat India berkumpul untuk berdoa di lapangan, tentara Inggris di bawah komando Jenderal Dyer menembaki rakyat secara membabi buta lantaran menganggap rakyat akan melaksanakan pemberontakan. Korban mati berjumlah 379 orang dan sebanyak 1137 orang menderita luka-luka. Peristiwa ini disebut Amritsar Massacre.
(c) Government of India Act tahun 1919. Isinya adalah, pemerintahan Inggris di India dititikberatkan pada pemerintahan di provinsi-provinsi yang dipegang oleh Inggris dan India.
(d) Government of India Act tahun 1935. Isinya Birma dipisahkan dari India, India dibuat sebagai negara federasi, propinsi diberi otonomi, dan pertahanan dan urusan luar negeri masih diurus oleh gubernur jenderal. Kongres menolak undang-undang tersebut, tetapi golongan moderat (tengah-tengah) menerimanya. India dan Pakistan dimerdekakan oleh Inggris pada 15 Agustus 1947 dalam lingkup negara persemakmuran (Commonwealth). Pada 26 Januari 1950 India memerdekakan diri secara penuh.

Anda kini sudah mengetahui Kebangkitan Bangsa India. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD :

Campuran, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tinggalkan Komentar Anda!!