Tata Nama Haloalkana, Aturan Penamaan, IUPAC, Trivial, Contoh, Senyawa Kimia - Haloalkana terbentuk alasannya yaitu reaksi senyawa alkana dengan unsur golongan halogen (F, Cl, Br, dan I). Senyawa halogen organik diciptakan di laboratorium melalui reaksi substitusi dan reaksi eliminasi.
Bagaimana penamaan haloalkana? Tata nama senyawa haloalkana memakai nama IUPAC dan nama trivial. Tata nama trivial biasanya digunakan dalam perdagangan. Tata nama berdasarkan IUPAC digunakan rumus sebagai berikut.
Awalan – haloalkana
Contoh :
Apabila dalam senyawa haloalkana terdapat lebih dari satu zat halogen, maka proteksi namanya diurutkan berdasarkan abjadnya.
Contoh :
Dalam penentuan nomor selalu diberi nama dari ujung rantai yang paling bersahabat dengan halogen.
Contoh :
Tata nama trivial haloalkana dirumuskan menyerupai berikut.
Alkil + awalan halida
Contoh :
Nama trivial senyawa tersebut yaitu butil klorida. Akan tetapi kebanyakan nama trival digunakan tidak berdasarkan rumus, tetapi berdasarkan nama lazimnya.
Contoh :
Senyawa tersebut disebut dengan gas freon.
Perhatikan nama IUPAC dan nama trivial senyawa haloalkana berikut.
Tabel 1. Nama IUPAC dan Trivial Haloalkana
No. | Rumus Molekul | Nama IUPAC | Nama Trivial |
1. | CH3Cl | Kloro Metana | Metil Klorida |
2. | CH3CH2I | Iodo Etana | Etil Klorida |
3. | CH2Cl2 | Dikloro Metana | Metil Diklorida |
4. | CHCI3 | Trikloro Metana | Kloroform |
5. | CHI3 | Triodo Metana | Iodoform |
6. | CCl4 | Tetrakloro Metana | Karbon Tetraklorida |
7. | CCl2F2 | Dikloro Difluro Metana | Freon |
8. | CH3Br | Bromo Metana | Metil Bromida |
Anda kini sudah mengetahui Tata Nama Haloalkana. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.