Radiasi Ponsel Dapat Mempengaruhi Perkembangan Otak Janin - Radiasi ponsel (HP / handphone) sanggup membahayakan perkembangan otak janin. Penelitian menyampaikan bahwa seekor tikus yang terpapar radiasi ponsel aktif secara terus menerus selama masa kehamilannya, melahirkan anak tikus yang mempunyai kelainan pada otak dan kebiasaannya. Hal ini dilaporkan oleh peneliti dan dimuat di jurnal Scientific Reports edisi 15 maret. Walaupun hasil penelitian ini menyampaikan bahwa paparan radiasi ponsel sanggup mengganggu otak janin pada tikus, namun belum ditemukan bukti yang terperinci apakah hal tersebut juga berlaku pada manusia.
Nora Volkow, eksekutif dari National Institute on Drug Abuse di Bethesda mengatakan, jurnal ini menarik, tetapi yang menjadi pertanyaan penting adalah, apakah ada arti pentingnya bagi manusia?
Pada penelitian ini spesialis endokrinologi (ilmu hormone) Hugh Taylor dari Yale School of Medicine dan rekan-rekannya memasukkan beberapa ponsel (bukan smart phone) tanpa chasing ke dalam sangkar seekor tikus yang sedang hamil. Sebagian dari ponsel tersebut secara aktif mendapatkan panggilan dalam mode membisu selama masa kehamilan tikus tersebut yaitu kurang lebih 17 hari. Ponsel yang lainnya dibiarkan dalam keadaan normal.
Radiasi elektromagnetik. (Foto: balancingliving.blogspot.com) |
Keturunan dari tikus yang terus menerus terpapar radiasi ponsel, rata-rata mempunyai tingkat memori yang rendah, lebih banyak bergerak dan lebih gelisah dibandingkan dengan keturunan dari tikus yang tidak terpapar radiasi. Tikus yang terpapar radiasi ponsel mengalami kerusakan sinyal sel sarafnya di kepingan prefrontal cortex (pada insan kepingan otak ini terletak dibelakang kening). Selama ini, kepingan tersebut telah banyak diteliti dan dilaporkan menjadi penyebab gangguan mental pada manusia.
Dalam laporannya, Taylor dan rekan-rekannya menduga bahwa gangguan tingkah laris dan otak pada tikus ini mempunyai kemiripan dengan bawah umur yang mempunyai gangguan ADHD (gangguan perkembangan sikap dan hiperaktivitas). Mereka berspekulasi bahwa peningkatan penggunaan ponsel mempunyai korelasi yang erat dengan meningkatnya masalah ADHD pada anak-anak.
Fenomena tersebut memicu perbedaan pendapat di kalangan peneliti. Beberapa peneliti ternyata tidak sependapat dengan pernyataan Taylor dan rekan-rekannya. Katy Rubia, seorang peneliti dan mahir ADHD dari King’s College London menyampaikan bahwa peningkatan masalah ADHD yang disebabkan penggunaan telepon genggam masih sangat tidak jelas, pernyataan mereka tidak sempurna dan mengakibatkan kegelisahan.
Penurunan sikap pada anak tikus terperinci sangat berbeda jauh dengan tanda-tanda sikap yang biasa dijumpai pada penderita ADHD. Katy mengkritisi beberapa aspek penting pada penelitian yang dilakukan Taylor dan rekan-rekannya. Salah satu yaitu janin tikus pada eksperimen ini hanya berjarak 4,5-22,3 cm dari ponsel, hal tersebut berbeda dengan paparan radiasi ponsel yang diterima janin manusia.
Volkow juga menambahkan, janin insan dilapisi amniotic fluid (cairan bening berwarna kekuningan yang menyelubungi janin) yang lebih besar lengan berkuasa dibandingkan janin tikus. Paparan radiasi ponsel yang dipakai pada penelitian ini juga terlalu tinggi dan terlalu berlebihan, hal ini tidak sama dengan yang terjadi pada manusia. Sejauh ini memang sudah ada penelitian mengenai korelasi perempuan hamil yang sering memakai telepon genggam dengan duduk kasus sikap pada anaknya dikala sudah lahir. Dua penelitian yang dilakukan oleh mahir epidemiologi (ilmu yang mempelajari penyakit dan penyebabnya), Divan, di UCLA dan University of Southern California telah menyampaikan asosiasi tersebut. Akan tetapi masih diharapkan adanya penelitian yang lebih mendalam mengenai hal ini dan kedua penelitian tersebut masih kekurangan bukti yang kuat.
Sementara itu, walaupun masih banyak terjadi perdebatan mengenai hal ini, para peneliti baiklah bahwa perempuan yang sedang hamil seharusnya menghindari membawa telepon genggam akrab dengan perutnya.
Taylor mengatakan, saya tidak ingin menimbulkan kepanikan, tetapi saya berpikir, ada baiknya kalau kita tetap berhati-hati.
Referensi Jurnal:
Tamir S. Aldad, Geliang Gan, Xiao-Bing Gao, Hugh S. Taylor. Fetal Radiofrequency Radiation Exposure From 800-1900 Mhz-Rated Cellular Telephones Affects Neurodevelopment and Behavior in Mice. Scientific Reports, 2012; 2 DOI: 10.1038/srep00312
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan oleh Yale University via Science News dan Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.