Cara Tumbuhan Pakis Melemparkan Sporanya - Cara pakis bereproduksi berbeda dengan tumbuhan lainnya. Pakis bereproduksi tanpa memakai biji atau bunga. Sebaliknya, mereka memakai spora berbentuk cincin yang disebut annulus, yang dilemparkan (mirip dengan cara kerja catapult atau alat pelontar kerikil ke benteng musuh) ke sekitarnya. Annulus terdapat di belahan bawah daunnya. Penelitian terbaru yang ditebitkan di Jurnal Science menjelaskan bagaimana prosedur penggunaan sistem yang menyerupai catapult tersebut.
“Mekanisme ini telah dikenal selama kurang lebih satu abad,” kata peneliti pertama, Xavier Noblin, seorang peneliti di University of Nice dan Pusat Nasional untuk Penelitian Ilmiah di Perancis. “Hal yang gres dari penelitian ini yaitu kami memakai kamera berkecepatan tinggi untuk melihat sistem tersebut bekerja.”
Cara kerja catapult buatan insan yaitu menarik lengan pelontar sampai ujungnya mengarah tegak ke permukaan tanah. Hal ini untuk memastikan bahwa amunisi, contohnya batu, sanggup dilontarkan ke udara sehingga jarak lontarnya menjadi jauh. Jika lengan pelontar tidak mengarah tegak ke permukaan tanah, maka amunisi tidak akan terlontar ke udara secara maksimal sehingga jarak lontarnya menjadi pendek.
Pergerakan Sporangium Polypodium aureum ketika melontarkan spora (Credit: Science/AAAS) |
Dengan kamera berkecepatan tinggi, Dr Noblin dan rekan-rekannya bisa melihat bahwa annulus yang berbentuk menyerupai spons terlebih dahulu akan mengembang, kemudian menutup pada waktu yang berbeda lantaran sedang meluncurkan spora.
Lontaran pertama terjadi lantaran material yang lentur ditarik kemudian dilepaskan kembali. Hal tersebut berlangsung dalam hitungan beberapa puluh mikrodetik.
Lontaran kedua juga belangsung cepat, tapi lebih lambat dari yang pertama, yaitu sekitar puluhan milidetik. (milidetik atau seperseribu detik, sama dengan 1.000 mikrodetik.) Hal ini disebabkan adanya air yang mengalir melalui dinding anulus.
Analisis memakai skala waktu yang sangat lambat memastikan bahwa gerakan Catapult yang terjadi secara tiba-tiba, sanggup diketahui dengan lebih seksama.
Skala waktu yang lebih lambat ini untuk memastikan bahwa gerakan Catapult yang terjadi secara tiba-tiba sanggup didokumentasikan.
Hal yang unik dari pengamatan ini yaitu cara kerja lengan pelontarnya ternyata menyerupai dengan Catapult buatan manusia.
Sistem menyerupai inilah yang selama ini menciptakan spora pakis sanggup tersebar ke sekitarnya.
“Saya kira kita benar-benar sanggup mencar ilmu dari penelitian ini. Saya yakin sistem tersebut akan diaplikasikan pada bidang teknologi. Motivasi pertama kami hanyalah untuk mengetahui, mengapa hal itu bisa terjadi . ” kata Dr Noblin.
Referensi Jurnal:
X. Noblin, N. O. Rojas, J. Westbrook, C. Llorens, M. Argentina, and J. Dumais. 2012. The Fern Sporangium: A Unique Catapult. Science: 335 (6074), 1322. DOI: New York Times. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.