Ilmuwan Ungkap Misteri Lukisan Van Gogh - Selain menjadi karyanya yang fenomenal dan mengagumkan, seri lukisan karya Van Gogh berjudul lukisan bunga matahari juga menggambarkan adanya mutasi genetik. Sampai kini lukisan ini masih menyimpan sekelumit misteri. Pada penelitian yang diterbitkan di PLoS Genetics (29/3/2012), ilmuwan mengungkapkan bahwa lukisan tersebut menggambarkan adanya mutasi. Hal ini menambah keistimewaan lukisan seniman paska impresionis tersebut. Lukisan yang dibentuk lebih dari 100 tahun kemudian itu, menggambarkan adanya varietas kuntum bunga matahari, kita sanggup melihatnya pada bunga yang dicat lebih tebal.
Untuk memahami dasar genetik yang berbeda ini, Burke dan rekan-rekannya memulai penelitiannya memakai teknik persilangan tanaman sejenis yang sebelumnya dipakai Gregor Mendel, seorang ilmuwan pada periode ke-19 yang terpengaruh hasil karya Van Gogh, sebagai dasar utama genetika modern. Para ilmuwan menyilangkan varietas bunga matahari wild-type dan double-flowered dan menemukan adanya gen tunggal dominan yang membuat mutasi double-flowered. Keturunan hasil persilangan lainnya mengungkapkan adanya mutasi kedua, dimana gennya resesif untuk menghasilkan varietas bunga matahari wild-type dan double-flowered sehingga menghasilkan bunga ketiga dengan bentuk peralihan yang mempunyai ciri-ciri bunga berwarna kuning dan memanjang, namun berbentuk tubular dan mempunyai struktur reproduksi di kuntum interiornya.
“Selain mengakibatkan ketertarikan terhadap perspektif sejarah, lukisan ini juga memperlihatkan kita wawasan mengenai dasar molekuler yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.“ kata John Burke, penulis senior dan professor biologi di UGA Franklin College of Arts and Sciences. Anda niscaya sering menjumpai varietas ornamental menyerupai lukisan Van Gogh yang tumbuh di kebun orang atau sebagai hiasan bunga. Varietas tersebut ternyata mempunyai pangsa pasar di kalangan tertentu.
Vincent van Gogh – Still Life: Vase with twelve sunflowers, Agustus 1888 (Foto: physorg) |
Fenotip bunga matahari yang paling umum ialah kepala bunga terdiri dari bundar tunggal yang besar, rata, kuntum bungan berwarna kuning yang mengelilingi pinggiran bunga, dan ratusan hingga ribuan kuntum yang membenuk bundar menyerupai cakram, dimana kuntum ini bisa menghasilkan biji. Mutan double-flowered yang tergambar di lukisan Van Gogh mempunyai kuntum dengan beberapa pita, namun ukurannya lebih kecil dibandingkan kuntum internal.
Para ilmuwan mensekuensing dan mengidentifikasi gen yang bertanggung jawab terhadap mutasi double-flowered. Bagian gen yang berfungsi sebagai pengatur on/off dinonaktifkan, sehingga intruksi untuk membuat outer rays (kuntum bunga terluar) diaktifkan pada pecahan tanaman yang biasanya menghasilkan kuntum internal berbentuk cakram.
Para ilmuwan tersebut menyeleksi ratusan bunga matahari wild-type, double-flowered dan tubular hasil persilangan tersebut. Mereka menemukan bahwa varietas bunga matahari tidak pernah mengalami mutasi pada gen HaCYC2c, sementara varietas double-flowered selalu mempunyai mutasi yang sama di pecahan gen pengatur on/off. Selain itu, varietas ini selalu mempunyai salinan gen yang terganggu tersebut.
“Semua bukti ini menyampaikan kepada kami bahwa mutasi yang kami identifikasi sama dengan yang digambarkan Van Gogh pada tahun 1800,” kata Burke.
Referensi Jurnal:
Mark A. Chapman, Shunxue Tang, Dörthe Draeger, Savithri Nambeesan, Hunter Shaffer, Jessica G. Barb, Steven J. Knapp, John M. Burke. Genetic Analysis of Floral Symmetry in Van Gogh’s Sunflowers Reveals Independent Recruitment of CYCLOIDEA Genes in the Asteraceae. PLoS Genetics, 2012; 8 (3): e1002628 DOI: 10.1371/journal.pgen.1002628
Artikel ini merupakan terjemahan dari bahan yang disediakan University of Georgia via phys.org dan Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.