fisika-medan-listrik-dan-magnetik-rumus" target="_blank">Teori Maxwell Tentang Gelombang Cahaya, Elektromagnetik, Fisika, Medan Listrik Dan Magnetik, Rumus - Pada 1864, fisikawan Inggris, James Clerk Maxwell, mengemukakan teori yang menyebutkan bahwa cahaya ialah rambatan gelombang yang dihasilkan oleh kombinasi medan listrik dan medan magnetik. Gelombang yang dihasilkan oleh medan listrik dan medan magnetik ini disebut gelombang elektromagnetik. fisika-medan-listrik-dan-magnetik-rumus" target="_blank">Gelombang elektromagnetik merupakan fisika-medan-listrik-dan-magnetik-rumus" target="_blank">gelombang transversal yang sanggup merambat dalam ruang hampa. Hal inilah yang menimbulkan radiasi cahaya matahari sanggup mencapai permukaan bumi.
Percobaan yang dilakukan oleh Hans Christian Oersted (1777 - 1851), menunjukkan bahwa arus listrik sanggup menciptakan jarum kompas berubah arah. Hal ini mengambarkan bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Kemudian, ilmuwan Prancis Andre Marie Ampere (1775 - 1836), menemukan bahwa dua kawat yang bermuatan arus listrik sanggup dibentuk tarik-menarik atau tolak-menolak, persis menyerupai magnet. Pada tahun 1865, ilmuwan Skotlandia, James Clerk Maxwell (1831 - 1879), menyatakan bahwa medan listrik dan medan magnet bekerjasama erat.
Maxwell menyadari bahwa bila suatu arus listrik dialirkan maju-mundur, arus itu sanggup menjadikan gelombang elektromagnetik yang berubah-ubah yang memancar keluar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Perhitungan-perhitungannya menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik itu memancar pada kecepatan cahaya. Berdasarkan hal ini, Maxwell menyimpulkan bahwa cahaya itu sendiri ialah bentuk gelombang elektromagnetik.
Gambar 1. Medan listrik tegak lurus dengan medan magnetik dan tegak lurus terhadap arah gelombang. |
Medan listrik dan medan magnetik selalu saling tegak lurus, dan keduanya tegak lurus terhadap arah perambatan gelombang. Jadi, gelombang elektromagnetik merupakan gelombang transversal. Cepat rambat gelombang elektromagnetik tergantung pada permeabilitas vakum akum (µ0) dan permitivitas vakum (ɛ0) sesuai dengan hubungan:
Permeabilitas vakum diketahui sebesar 4π × 10-7 Wb/A.m dan permitivitas vakum adalah 8,85 × 10-12 C/Nm2, sehingga diperoleh nilai c = 3 × 108 m/s.
Anda kini sudah mengetahui Teori Maxwell. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Budiyanto, J. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 298.