Sifat Kimia dan Fisika fisika-golongan-ia-alkali" target="_blank">Golongan IA, 1A, fisika-golongan-ia-alkali" target="_blank">Alkali, Tabel, Contoh, Reaksi - fisika-golongan-ia-alkali" target="_blank">Unsur-unsur Kimia pada golongan IA dalam fisika-golongan-ia-alkali" target="_blank">tabel periodik dikenal juga dengan nama unsur alkali, alasannya semua anggotanya bereaksi dengan air membentuk larutan alkali. Anggota golongan alkali dari atas ke bawah berturut turut yakni litium (Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Unsur-unsur alkali disebut juga logam alkali. Unsur alkali mempunyai ukuran yang lebih besar di antara unsur-unsur dalam satu periode.
Unsur-unsur ini mempunyai fisika-golongan-ia-alkali" target="_blank">energi ionisasi kecil. Energi ionisasi merupakan energi yang diharapkan untuk melepaskan satu elektron pada kulit terluar. Makin besar nomor atom, energi ionisasinya makin berkurang. Hal ini alasannya semakin besar fisika-golongan-ia-alkali" target="_blank">nomor atom berarti semakin jauh jarak elektron terluar dengan inti atom sehingga makin gampang lepas. Unsur-unsur alkali mempunyai keelektronegatifan kecil. Oleh alasannya itu unsur alkali membentuk senyawa ion.
a. Sifat Fisika Golongan IA
Unsur-unsur golongan ini hanya mempunyai satu elektron valensi yang terlibat dalam pembentukan ikatan logam. Oleh alasannya itu, logam ini mempunyai energi kohesi yang kecil yang menjadikan logam golongan ini lunak. Contohnya logam natrium yang lunak sehingga sanggup diiris dengan pisau. Hal ini juga menjadikan makin berkurangnya titik leleh dan titik didih unsur-unsur alkali.
Unsur-unsur alkali yakni reduktor kuat. Kekuatan reduktor sanggup dilihat dari potensial elektrode. Unsur-unsur alkali sanggup melarut dalam cairan amonia. Larutan encer logam alkali dalam amonia cair berwarna biru. Larutan ini yakni penghantar listrik yang lebih baik daripada larutan garam. Daya hantarnya hampir sama dengan daya hantar logam murni.
Perhatikan sifat-sifat fisika unsur-unsur alkali dalam Tabel 1.
Tabel 1. Sifat Fisika Logam Alkali
Sifat | Li | Na | K | Rb | Cs |
Nomor atom | 3 | 11 | 19 | 37 | 35 |
Konfigurasi elektron | 2s1 | 3s1 | 4s1 | 5s1 | 6s1 |
Massa atom relatif (Ar) | 6,941 | 22,9898 | 39,102 | 85,4678 | 132,905 |
Titik leleh (K) | 454 | 371 | 336 | 312 | 302 |
Kerapatan (gcm-3) | 0,53 | 0,97 | 0,86 | 1,59 | 1,90 |
Entalpi peleburan (kJmol-1) | 3,01 | 2,59 | 2,30 | 2,18 | 2,09 |
Titik didih (K) | 1.604 | 1.163 | 1.040 | 975 | 960 |
Entalpi penguapan (kJ mol-1) | 133 | 90 | 77,5 | 69,1 | 65,9 |
Energi ionisasi pertama (kJ mol-1) | 519 | 498 | 418 | 401 | 376 |
Keelektronegatifan | 1,0 | 0,9 | 0,8 | 0,8 | 0,7 |
Jari-jari kovalen (pm) | 134 | 154 | 196 | 211 | 225 |
Jari-jari ion (M+) (pm) | 60 | 95 | 133 | 148 | 169 |
Potensial elektrode standar (V) | - 3,02 | - 2,71 | - 2,93 | - 2,93 | - 2,92 |
Entalpi hidrasi M+ (kJmol-1) | - 519 | - 407 | - 322 | - 301 | - 276 |
Daya hantar molar (ohm-1 cm2 mol-1) | 38,7 | 60,1 | 73,5 | 77,8 | 77,3 |
Jumlah isotop di alam | 2 | 1 | 3 | 2 | 1 |
Sumber: Kimia Unsur |
b. Sifat Kimia Golongan IA
Sifat kimia unsur-unsur alkali, yakni menyerupai berikut.
1) Sangat Reaktif
Unsur-unsur alkali sangat reaktif atau gampang bereaksi dengan unsur lain alasannya mereka gampang melepaskan elektron terluarnya. Di udara, unsur-unsur ini akan bereaksi dengan oksigen atau air. Oleh alasannya itu, unsur ini biasanya disimpan dalam minyak tanah atau hidrokarbon yang inert. Unsur alkali tidak ada yang terdapat di alam dalam bentuk unsurnya, biasanya bergabung dalam mineral yang larut dalam air, misal NaCl (natrium klorida). Unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion uni-positif (positif satu).
2) Sifat Logam
Sifat logam unsur alkali dari atas ke bawah pada tabel periodik cenderung bertambah. Sifat ini terkait dengan kecenderungan atom unsur alkali melepas elektron.
3) Reaksi-reaksi pada logam alkali
Reaksi-reaksi pada logam alkali yakni menyerupai berikut.
a) Reaksi antara logam-logam alkali dan oksigen menghasilkan oksida (M2O), peroksida (M2O2), dan superoksida (MO2).
Perhatikan reaksi berikut.
4M + O2 → 2M2O
2M + O2 → M2O2
M + O2 → MO2
b) Reaksi logam alkali (M) dengan unsur-unsur halogen N, S, P, dan H2.
Perhatikan reaksi berikut.
2M + Cl2 → 2MCl
6M + N2 → 2M3N
2M + S → M2S
3M + P → M3P
2M + H2 → 2MH
Litium merupakan unsur yang sanggup bereaksi secara pribadi dengan nitrogen.
c) Reaksi dengan air
2M + 2H2O → 2MOH + H2
Jika unsur alkali direaksikan dengan air maka litium bereaksi lambat, sedangkan natrium meleleh dan logam lain menyala.
d) Reaksi dengan asam encer
2M + 2H+ → 2M+ + H2
e) Reaksi dengan gas amonia pada suhu 400 °C
2M + 2NH3 → 2MNH2 + H2
f) Reaksi dengan aluminium klorida dengan pemanasan
3M + AlCl3 → 3MCl + Al
4) Logam-logam alkali menunjukkan warna nyala yang khas, contohnya Li (merah), Na (kuning), K (ungu), Rb (merah), dan Cs (biru/ungu).
Percobaan / Praktikum Uji Nyala Logam Alkali [1] :
Tujuan :
Untuk menunjukan warna nyala logam alkali.
Alat :
Pertanyaan :
Tujuan :
Untuk menunjukan warna nyala logam alkali.
Alat :
- Pembakar bunsen
- Kawat nikromium
- Larutan jenuh NaCl
- Larutan LiCl
- Larutan KCl
- Siapkan tiga kawat nikromium dan pembakar bunsen.
- Celupkan setiap kawat nikromium ke dalam masing-masing larutan NaCl, LiCl, dan KCl.
- Amati warna masing-masing kawat yang dihasilkan.
Logam | Warna Nyala |
Li | |
Na | |
K | |
Pertanyaan :
- Warna apakah yang tampak pada kawat nikromium yang dicelupkan larutan NaCl?
- Warna apakah yang tampak pada kawat nikromium yang dicelupkan larutan LiCl?
- Warna apakah yang tampak pada kawat nikromium yang dicelupkan larutan KCl?
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.
Referensi Lainnya :
[1] Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.
Referensi Lainnya :
[1] Sunarya, Y. dan A. Setiabudi. 2009. Praktis dan Aktif Belajar Kimia 3 : Untuk Kelas XII Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 298.