Contoh Metode Perubahan Bilangan Oksidasi, Reaksi Redoks, Biloks, Soal, Kimia - Untuk menyetarakan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi, kau harus sanggup memilih bilangan oksidasi unsur yang terlibat dalam reaksi. Jika kau sudah memahami cara memilih bilangan oksidasi, kau sanggup menyetarakan reaksi redoks dengan mudah. Langkah-langkah dalam menyetarakan persamaan reaksi redoks dengan metode bilangan oksidasi yaitu ibarat berikut.
- Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
- Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
- Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
- Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
- Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH¯ (dalam suasana basa).
- Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O.
Perhatikan pola berikut semoga lebih jelas.
Contoh Soal 1 :
MnO4–(aq) + Cl–(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g) (dalam suasana asam)
Langkah 1 : Menentukan unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi.
MnO4–(aq) + Cl–(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g)
Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi yaitu Mn, yaitu dari +7 menjadi +2 dan Cl yaitu dari -1 menjadi 0.
Langkah 2 : Memberi koefisien yang sesuai pada unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Atom Mn sudah setara. Atom Cl belum setara, di ruas kanan terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kiri hanya terdapat satu atom Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kiri diberi koefisien 2.
MnO4–(aq) + 2Cl–(aq) → Mn2+(aq) + Cl2(g)
Langkah 3 : Menentukan jumlah penambahan bilangan oksidasi untuk reaksi oksidasi dan penurunan bilangan oksidasi untuk reaksi reduksi. Kalikan jumlah unsur yang terlibat dengan muatannya.
Perubahan bilangan oksidasi Mn dari +7 menjadi +2 = 5.
Perubahan bilangan oksidasi Cl dari -2 (= 2 x (-1))menjadi 0 = 2.
Langkah 4 : Menyetarakan perubahan bilangan oksidasi dengan memberi koefisien yang sesuai.
Untuk menyetarakan reaksi, maka koefisien Mn dikalikan 2 sedangkan koefisien Cl dikalikan 5.
2MnO4–(aq) + 10Cl–(aq) → 2Mn2+(aq) + 5Cl2(g)
Langkah 5 : Setarakan muatan dengan menambahkan H+ (dalam suasana asam) dan OH¯ (dalam suasana basa).
Total muatan di sebelah kiri yaitu (-2) + (-10) = -12
Total muatan di sebelah kanan yaitu (+4) + 0 = +4
Oleh sebab dalam suasana asam, semoga muatan seimbang maka tambahkan 16 ion H+ di sebelah kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi ibarat berikut.
2MnO4–(aq) + 10Cl–(aq) + 16H+(aq) → 2Mn2+(aq) + 5Cl2(g)
Langkah 6 : Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H2O.
Jumlah atom H di sebelah kiri = 16 dan di sebelah
kanan tidak terdapat atom H, sehingga di sebelah kanan ditambahkan 8 molekul H2O.
2MnO4–(aq) + 10Cl–(aq) + 16H+(aq) → 2Mn2+(aq) + 5Cl2(g) + 8H2O(l)(reaksi telah seimbang)
Contoh Soal 2 :
Cl2(g) + IO3¯(aq) → IO4¯(aq) + 2Cl¯(aq) (dalam suasana basa)
Langkah 1 :Unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi yaitu I, yaitu dari +5 menjadi +7 dan Cl yaitu dari 0 menjadi -1.
Langkah 2 : Di ruas kiri terdapat 2 atom Cl sedangkan di sebelah kanan hanya terdapat satu atom Cl. Untuk menyetarakan, atom Cl di ruas kanan diberi koefisien 2. Adapun jumlah atom I sudah setara.
Cl2(g) + IO3¯(aq) → IO4¯(aq) + 2Cl¯(aq)
Langkah 3 : Perubahan bilangan oksidasi I dari +5 menjadi +7 = 2.
Perubahan bilangan oksidasi Cl dari 0 menjadi -2 (2 x -1) = 2.
Langkah 4 : Koefisien Cl maupun I sudah setara.
Langkah 5 : Total muatan di sebelah kiri yaitu 0 + -1 = -1.
Total muatan di sebelah kanan yaitu (-1) + (-2) = -3.
Oleh sebab dalam suasana basa, semoga muatan seimbang maka tambahkan 2 ion OH¯ di sebelah kiri, sehingga persamaan reaksi menjadi ibarat berikut.
Cl2(g) + IO3¯(aq) + 2OH¯(aq) → IO4¯(aq) + 2Cl¯(aq)
Langkah 6 : Jumlah atom H di sebelah kiri = 2 dan di sebelah kanan tidak terdapat atom H, sehingga di sebelah kanan ditambahkan 1 molekul H2O.
Cl2(g) + IO3¯(aq) + 2OH¯(aq) → IO4¯(aq) + 2Cl¯(aq) + H2O(l)reaksi telah seimbang)
Anda kini sudah mengetahui Metode Perubahan Bilangan Oksidasi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.