Sifat Kimia dan Fisika fisika-golongan-via-6a" target="_blank">Golongan VIA, 6A, Unsur, Oksigen dan Belerang, Tabel, Contoh, Reaksi - Oksigen dan sulfur merupakan unsur-unsur golongan VIA. Anggota golongan VIA yang lain ialah selenium (Se), tellurium (Te), polonium (Po). Oksigen dan sulfur ialah dua unsur yang sangat umum di antara unsur-unsur golongan VI A.
a. Sifat Fisika Oksigen dan Belerang
Perhatikan sifat fisika dari oksigen dan sulfur pada tabel berikut.
Tabel 1. Sifat Fisika Oksigen dan Belerang
Sifat | Oksigen | Belerang |
Massa atom relatif | 15,99 | 32,064 |
Nomor atom | 8 | 16 |
Konfigurasi elektron | (He)2s22p4 | (Ne)3s23p4 |
Jari-jari atom (nm) | 0,074 | 0,103 |
Jari-jari ion X2¯ (nm) | 0,140 | 0,184 |
Keelektronegatifan | 3,5 | 2,5 |
Energi ionisasi I (kJmol-1) | 1.316 | 1.006 |
Energi ionisasi II (kJmol-1) | 3.396 | 2.226 |
Kerapatan (gcm-1) | 1,27 (padatan) | 2,06 (rombik) |
Titik leleh (°C) | -218,9 | 119 (monoklin) |
Titik didih (°C) | -182,9 | 444,6 |
Potensial elektrode (V) | +0,401 | -0,48 |
b. Sifat Kimia Oksigen dan Belerang
1) Sifat Kimia Oksigen
Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan. Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida.
Terdapat enam macam oksida, yaitu:
a) Oksida asam
Oksida asam ialah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan bilangan oksidasi besar.
SO3(aq) + H2O(l) → 2H+(aq) + SO42¯(aq)
CO2(g) + H2O(l) → 2H+(aq) + CO32¯(aq)
CrO3(s) + H2O(l) → 2H+(aq) + CrO42¯(aq)
b) Oksida basa, dengan air membentuk basa.
CaO(s) + H2O(l) → Ca2+(aq) + 2OH¯(aq)
Na2O(s) + H2O(l) → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)
c) Oksida amfoter, oksida ini sanggup bereaksi dengan asam atau basa.
ZnO(s) + 2HCl(aq) → ZnCl2(s) + H2O(l)
ZnO(s) + 2OH¯(aq) → Zn(OH)42¯(aq)
d) Oksida netral
Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N2O, dan CO.
e) Oksida campuran
Oksida ini merupakan adonan dari oksida sederhana, misalnya P3O4 merupakan adonan PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).
f) Peroksida dan superperoksida
Oksigen membentuk peroksida H2O2, N2O2 dan BaO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1 serta RbO2, CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1/2.
2) Sifat Kimia Belerang
Belerang hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s2p4 dari gas mulia. Jika sulfur bereaksi dengan logam maka sulfur bertindak sebagai akseptor elektron. Belerang gampang bereaksi dengan semua unsur kecuali emas, platinum dan gas mulia.
Reaksi-reaksi pada belerang, antara lain ibarat berikut.
a) Dengan logam
Belerang bereaksi lebih berpengaruh dengan logam.
Contoh: Fe(s) + S(s) → FeS(s)
b) Reaksi dengan nonlogam
Belerang bereaksi dengan karbon panas membentuk karbon disulfida.
C(s) + S(s) → CS2(s)
c) Belerang bereaksi dengan oksigen membentuk oksida gas yaitu SO2 dan SO3.
d) Belerang bereaksi dengan halogen membentuk sulfur monoklorida, dan sulfur heksa fluorida.
e) Bila gas hidrogen dialirkan dalam bentuk gelembung-gelembung melalui sulfur yang meleleh, maka akan terbentuk gas hidrogen sulfida.
H2(g) + S(s) → H2S(g)
Anda kini sudah mengetahui Golongan VIA. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.