Artikel dan Makalah perihal Sejarah Berdirinya Partai Komunis Indonesia (PKI), Latar Belakang, Tujuan, Tokoh, Pergerakan Nasional - Benih-benih paham Marxisme dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda yang berjulukan H.J.F.M Sneevliet. Dengan keahliannya, Sneevliet sanggup menghipnotis dan membawa Vereniging van Spoor en Tramweg Personeel (VSTP) ke arah yang lebih radikal. VSTP ini merupakan serikat pekerja jawatan kereta api, serikat buruh tertua di Indonesia. Kemudian pada 9 Mei 1914, Sneevliet tolong-menolong dengan J.A Brandsteder, H.W Dekker dan P. Bersgma (tokoh sosialis) berhasil mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereniging (ISDV). Karena ISDV tidak sanggup berkembang, maka Sneevliet menyusupkan kader-kadernya ke dalam Sarikat Islam. Di situ ia melaksanakan infiltrasi dengan cara mengakibatkan anggota-anggotan ISDV sebagai anggota SI dan sebaliknya mengakibatkan anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV. (Baca juga : Pengaruh Ideologi Baru Terhadap Kesadaran dan Pergerakan Nasionalisme di Indonesia)
Dengan cara ini, Sneevliet dan kawan-kawannya telah memiliki imbas yang besar lengan berkuasa di kalangan SI. Lebih-lebih sesudah berhasil mengambil alih beberapa pemimpin muda SI menjadi ISDV, ialah Semaun dan Darsono. Mereka inilah yang dididik secara khusus, untuk menjadi tokoh-tokoh Marxisme tulen. Akibatnya SI cabang Semarang yang sudah berada di bawah imbas ISDV semakin terperinci warna Marxisme-nya. Lebih-lebih dikala Darsono diangkat menjadi propagandis resmi Centraal Sarekat Islam dan Semaun sebagai komisaris Jawa Tengah.
Karena imbas dari suksesnya Revolusi Rusia (1917) yang dilandasi oleh marxisme dan berubahnya Sociaal Democratische Arbieders Partij (SDAP atau Partai Buruh Sosial Demokrat) pada tahun 1918 menjadi Indische Communistische Partij atau Partai Komunis Hindia, maka beberapa anggota di dalam ISDV mengusulkan untuk mengikuti jejak itu. Dalam kongres ISDV ke-7 bulan Mei 1920 dibicarakan seruan untuk menggantikan ISDV menjadi Perserikatan Komunis Hindia (Indonesia).
Karena ada kelompok yang tidak oke (hartogh), maka diadakanlah pemungutan suara. Hasilnya, kelompok pendukung seruan yang disponsori oleh Adolf Baars, Bergsma, Semaun dan kawan-kawan menang, sehingga pada tanggal 23 Mei 1920 ISDV menjadi Partai Komunis Hindia. Kemudian pada Desember 1920 ISDV berkembang menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI) dengan susunan pengurus sebagai berikut:
1) Ketua : Semaun
2) Wakil Ketua : Darsono
3) Sekretaris : Bergsma (Belanda)
4) Bendahara : Dekker (Belanda)
5) Anggota Pengurus : Baars (Belanda), Sugono, Tan Malaka, dan lain-lain.
Karena merasa bahwa dirinya telah besar, pada 1926, PKI mulai melancarkan petualangan politiknya. Pada 13 November 1926, PKI melancarkan pemberontakan di Jakarta dan disusul dengan tindakan-tindakan kekerasan di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa timur. Tetapi dalam waktu singkat pemberontakan itu sanggup ditumpas. Akibatnya ribuan rakyat ditangkap, dipenjarakan dan dibuang ke Tanah Merah, Digul Atas, Irian Jaya.
Anda kini sudah mengetahui Partai Komunis Indonesia. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.