Sifat Kimia dan Fisika fisika-golongan-iiia-3a" target="_blank">Golongan IIIA, 3A, Unsur, Boron dan AluminiumTabel, Contoh, Reaksi - Unsur-unsur golongan IIIA tidak sereaktif unsur fisika-golongan-iiia-3a" target="_blank">golongan IA dan fisika-golongan-iiia-3a" target="_blank">golongan IIA. Anggota unsur golongan IIIA ialah boron (B), aluminium (Al), gallium (Ga), indium (In), dan talium (Ti).
a. Sifat Fisika Golongan IIIA
Boron merupakan unsur pertama dalam golongan IIIA yang tergolong metaloid, sedangkan unsur-unsur lainnya tergolong logam. Reaktivitas unsur-unsur golongan ini tidak ada kecenderungan. Potensial reduksi golongan IIIA negatif, ini mengatakan bahwa unsur IIIA bersifat lebih logam dibanding hidrogen. Al3+ mempunyai potensial reduksi negatif yang paling besar di antara kation golongan IIIA. Oleh alasannya ialah itu Al merupakan logam golongan IIIA yang paling aktif. Perhatikan sifat-sifat golongan IIIA pada tabel berikut.
Tabel 1. Sifat Fisika Golongan IIIA
Sifat | Al | Ga | In | Ti |
Titik leleh (°C) | 660,4 | 29,8 | 156,6 | 303,5 |
Titik didih (°C) | 1.470 | 2.403 | 2.080 | 1.457 |
Konfigurasi elektron | [Ne]3s23p1 | [Ar]3d104s2p1 | [Kr]4d105s2p1 | [Xe]4f145d106s26p1 |
Jari-jari logam (pm) | 143 | 141 | 166 | 171 |
Jari-jari ion M+ (pm) | - | 113 | 132 | 140 |
Jari-jari ion M3+ (pm) | 50 | 62 | 81 | 95 |
Potensial elektrode (V) | | | | |
M3+(aq) + 3e- → M(s) | -1,56 | -0,56 | -0,34 | +0,72 |
M+(aq) + e- → M(s) | - | - | -0,25 | -0,34 |
Sumber: Kimia Universitas |
b. Sifat Kimia Boron dan Aluminium
1) Boron
Boron ialah unsur yang tidak reaktif pada suhu biasa. Bila bereaksi, tidak ada kecenderungan dari atom unsur boron untuk kehilangan elektron-elektron terluar dan membentuk kation sederhana yaitu B3+.
Adapun reaksi pada boron ialah sebagai berikut.
a) Reaksi dengan halogen
Boron bereaksi dengan halogen secara umum, bahkan hingga terbakar dalam gas fluor.
2B + 3X2 → 2BX3
X = atom halogen
b) Membentuk asam oksi
Jika dipanaskan dalam udara, unsur boron bereaksi dengan oksigen dalam pembakaran yang sangat eksotermik untuk membentuk oksida B2O3. Oksida ini bersifat asam. Adapun reaksinya ialah sebagai berikut.
B2O3(s) + 3H2O(l) D 2H3BO3(l)
asam borat
c) Semua boron yang larut membentuk larutan yang bersifat basa jikalau dilarutkan dalam air, di mana ion BO32¯ bertindak sebagai basa dengan menghilangkan proton dari air.
BO32¯(aq) + H2O(l) D HBO3¯(aq) + OH¯(aq)
d) Boron membentuk molekul-molekul ion raksasa dengan atom oksigen menempati kedudukan yang berselang-seling dengan reaksi menyerupai berikut.
2) Sifat Kimia Unsur Aluminium
Sejumlah garam aluminium menyerupai halnya logam golongan IIIA mengkristal dalam larutannya sebagai hidrat. Misal senyawa AlX3 . 6H2O (di mana X = Cl–, Br–, I–). Aluminium bersifat amfoter. Perhatikan reaksi berikut.
| OH- | | H2O+ | |
(Al(H2O)6)3+(aq) | D | Al(OH)3(aq) | D | (Al(OH)4)-(aq) |
| H2O+ | | OH- | |
Aluminium sanggup berlaku asam atau basa dikarenakan kecenderungan yang berpengaruh untuk dioksidasi menjadi Al3+. Perhatikan reaksi berikut.
2Al(s) + 6H2O(l) → 2Al(OH)3(aq) + 3H2(g)
Reaksi ini terjadi pada permukaan aluminium yang higienis tetapi dalam larutan asam atau dengan kehadiran basa kuat, lapisan tipis Al(OH)3 ini larut dengan reaksi menyerupai berikut.
2Al(OH)3(aq) + 2OH¯(aq) → 2(Al(OH)4)¯(aq)
Anda kini sudah mengetahui Golongan IIIA. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Sukmanawati, W. 2009. Kimia 3 : Untuk SMA/ MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 266.