Kerajaan Kerajaan Islam di Pulau Sumatera |
Sejarah Kerajaan Islam di Sumatera Terlengkap
Dalam sejarah kerajaan Islam di Pulau Sumatera terdapat beberapa kerajaan yang akan saya jelaskan sejarahnya. Adapun kerajaan kerajaannya menyerupai sejarah kerajaan Perlak, sejarah kerajaan samudera pasai, sejarah kerajaan aceh, sejarah kerajaan kampar, sejarah kerajaan indragiri, sejarah kerajaan jambi Islam, sejarah kerajaan palembang, dan sejarah kerajaan minangkabau. Berikut klarifikasi selengkapnya:
Baca juga : Sejarah Singkat Hari Kebangkitan Nasional dan Faktanya
Kerajaan Perlak
Sejarah kerajaan Islam di Sumatera yang pertama akan saya bahas ialah sejarah kerajaan perlak. Kerajaan Perlak terletak di kawasan Perlak, Aceh Timur, Nanggroe Aceh Darussalam. Berdirinya kerajaan ini diperkirakan sekitar tahun 840 M. Di wilayah Nusantara memang kerajaan Perlak kurang begitu populer daripada Kerajaan Samudera Pasai. Namun pada tahun 1293, Kerajaan Perlak mulai dikenal di Nusantara dan di Eropa alasannya ialah kunjungan dari Marcopolo. Sejarah dari kerajaan Perlak di buktikan dengan beberapa sumber sejarah di bawah ini:
- Kitab Tazkirah Thobat Jumu Sultan as-Salathin hasil karya Syekh Syamsul Bakhri Abdullah al-Asyi dan kitab Idharul Haqq hasil karya Abu Ishak Makarani al-Fasy. Kemudian Said Abdullah Ibn Saiyid Habib Saifuddin menyalin kedua kitab tersebut pada tahun 1275 H atas utusan dari Sultan Alaiddin Mansyur Syah. Kedua kitab ini secara garis besar berisi kerajaan Islam yang pernah berdiri di Aceh dengan nama Kerajaan Perlak.
- Saiyid Abdullah Ibn Said Habib Saifuddin menulis silsilah raja Kerajaan Pasai dan Perlak.
- Berita dari Marcopolo. Marcopolo saat pulang dari Cina singgah terlebih dahulu di negeri Ferlec yang notabennya telah menganut agama Islam.
Kehidupan Politik
Dalam sejarah kerajaan Islam di Sumatera terdapat sejarah kehidupan politik di Kerajaan Perlak. Di wilayah Perlak sebetulnya telah berdiri pemerintahan Buddha sebelum Kerajaan Perlak didirikan. Pemerintahan Buddha tersebut diperintah oleh putra raja Siam dari keturunan Maharaja Pho Hela. Pada tahun 173 H atau 800 M terjadi perubahan pemerintahan Buddha menjadi sebuah kerajaan Islam saat ada sebuah kapal dagang merapat di Bandar Perlak milik saudagar Islam yang berasal dari Gujarat atau Teluk Kembey.
Dalam sejarah kerajaan Perlak terdapat rombongan saudagar Islam yang dipimpin oleh Nahkoda Khalifah. Saudagar Islam tersebut bertujuan untuk membuatkan informasi Islam dan berdagang. Setelah itu rakyat dan raja Perlak telah memeluk agama Islam pada periode pertengahan di perkembangan selanjutnya. Setelah itu Ali bin Muhammad bin Ja'far Shadiq (anak buah kepercayaan Nahkoda Khalifah) dinikahkan dengan Makhmud Tansyuri (adik Syahir Wuwi yakni pemimpin Perlak). Kemudian terlahir anak dari kesepakatan nikah tersebut berjulukan Alaiddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah. Alaiddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah nantinya akan dijadikan sebagai sultan Kerajaan Perlak yang pertama.
Dalam sejarah kerajaan Islam di Sumatera terdapat sejarah Kerajaan Perlak yang terdiri dari beberapa dinasti. Kerajaan Perlak pernah diperintah oleh dua dinasti seperti:
- Dinasti Saiyid Maulana. Di dalam dinasti tersebut terdapat beberapa raja Kerajaan Perlak yang pernah memerintah menyerupai pada tahun 840 - 864 M masa pemerintahan Alaiddin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah, tahun 864 - 888 M masa pemerintahan Alaiddin Saiyid Maulana Abdul Rahim Syah, tahun 888 - 913 M masa pemerintahan Alaiddin Saiyid Maulana Abbas Syah, dan tahun 915 - 918 M masa pemerintahan Alaiddin Saiyid Maulana Ali Mughayat Syah.
- Dinasti Makhdum Johan. Pemerintahan Kerajaan Perlak pada masa dinasti Makhdum Johan mempunyai raja dari keturunan Syahir Wuwi atau Meurah Perlak orisinil menyerupai pada tahun 306 - 310 H (918 - 922 M) masa pemerintahan Makhdum Alaidin Malik Abdul Johan Kadir Syah Johan Berdaulat, tahun 310 - 334 H (922 - 946 M) masa pemerintahan Makhdum Alaidin Malik Muhammad Amin Syah Johan Berdaulat, serta tahun 334 - 361 H (946 - 973 M) masa pemerintahan Makhdum Alaidin Abdul Malik Syah Johan Berdaulat.
Dalam sejarah kerajaan Islam di Sumatera terutama di kerajaan Perlak intinya raja yang pernah memerintah tidak hanya itu saya. Hal ini dikarenakan dalam sejarah kerajaan Perlak masih terdapat beberapa raja yang memerintah sesudah pemerintahan dari Sultan Makhdum Alaidin Malik Ibrahim Syah Johan Berdaulat. Berikut beberapa nama raja Kerajaan Perlak selanjutnya yaitu diantaranya:
- Tahun 1012 - 1059 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah Johan Berdaulat.
- Tahun 1059 - 1078 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Mansyur Syah Johan Berdaulat.
- Tahun 1078 - 1108 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Abdullah Syah Johan Berdaulat.
- Tahun 1108 - 1134 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Ahmada Syah Johan Berdaulat.
- Tahun 1134 - 1158 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Mahmud Syah II Johan Berdaulat.
- Tahun 1158 - 1170 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Usman Syah Johan Berdaulat.
- Tahun 1170 - 1196 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Syah Johan Berdaulat.
Baca juga : Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia Beserta Penyebarannya
- Tahun 1225 - 1263 M pada masa pemerintahan Makhdum Alaiddin Malik Muhammad Amin Syah II Johan Berdaulat.
- Tahun 1263 - 1292 M pada masa pemerintahan raja Kerajaan Perlak yang terakhir berjulukan Makhdum Alaiddin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat.
Kehidupan Sosial Ekonomi
Dalam sejarah kerajaan Islam di Sumatera terdapat sejarah kehidupan sosial ekonomi di Kerajaan Perlak. Dalam sejarah kerajaan Perlak terdapat banyak sekali kapal perdagangan yang berdagang dan singgah di kerajaan tersebut. Hal ini dikarenakan letak kerajaan Perlak yang strategis yakni melintasi Selat Malaka. Untuk itu kehidupan sosial ekonomi masyarakat di Kerajaan Perlak sanggup diketahui melalui hubungan perdagangan yang dilakukan tersebut.
Kerajaan Samudera Pasai
Sejarah kerajaan Islam di Sumatera selanjutnya yang akan saya bahas ialah sejarah kerajaan Samudera Pasai. Di Indonesia terdapat kerajaan yang pertama berdiri dengan nama Kerajaan Samudera Pasai. Pendiri kerajaan ini ialah seotang laksamana Mesir berjulukan Nazimuddin al-Kamil. Kemudian Kerajaan Samudera Pasai mempunyai raja yang pertama yakni raja Marah Situ bergelar As Saleh. As Saleh kemudian dinikahkan dengan Ganggang Sari (putri raja Perlak). Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak 16+ Prasasti Bersejarah di Indonesia Dari Berbagai Kerajaan
Kesultanan Palembang
Sejarah kerajaan Islam di Sumatera selanjutnya yang akan saya bahas ialah sejarah kerajaan Palembang. Berdirinya kerajaan Palembang berdasarkan asumsi sekitar periode ke 17. Kesultanan Palembang mempunyai kekuasaan yang terletak di kota Palembang, Sumatera Selatan. Kerajaan ini dipimpin oleh raja pertamanya pada tahun 1659 - 1706 M yang berjulukan Kiai Mas Endi dan Pangeran Kusumo Abdurrahim atau Susuhunan Sultan Abdurrahman Khalifah al-Mukminin Sayidil Iman. Raja Kerajaan Palembang yang terakhir memerintah pada tahun 1823 - 1825 M dan berjulukan Raden Abdul Azim Probolinggo atau Pangeran Kromojoyo. Berdasarkan sejarah Banten, Kerajaan Banten pernah menyerang Kesultanan Palembang pada tahun 1516 M. Peperangan tersebut dilatar belakangi oleh problem ekonomi.
Kerajaan Minangkabau
Sejarah kerajaan Islam di Sumatera selanjutnya yang akan saya bahas ialah sejarah kerajaan Minangkabau. Kerajaan ini mempunyai wilayah kekuasaan yang berada di Sumatera Barat. Kerajaan Minangkabau berdasarkan Tome Pires mempunyai tiga raja yang terdiri dari raja alam untuk kepentingan sehari hari, raja tabiat untuk kepentingan adat, dan raja ibadat untuk kepentingan agama. Barang dagangan yang dihasilkan kerajaan Minangkabau berupa sutra, lilin, kampar, emas, kapur barus, damar, dan madu. Kehidupan kawasan Minangkabau pada periode ke 6 - 9 M berlangsung secara hening antara kaum padri (ulama) dengan kaum adat. Tetapi di kehidupan masyarakat Minangkabau dalam perkembangan selanjutnya terdapat kebiasaan jelek yang mulai dilakukan oleh para pembesarnya.
Dalam sejarah kerajaan Minangkabau juga dijelaskan bahwa raja Kerajaan Minangkabau (Sultan Alam Muning Syah) yang pusatnya berada di Pagaruyung memperoleh bahaya dan kutukan dari kaum padri alasannya ialah kebiasaan tersebut. Bahkan insiden ini menjelma pertempuran dan terus memanas dalam sebuah pertemuan. Pada jadinya kekalahan diterima oleh pihak kerajaan. Kemudian pihak Belanda memanfaatkan pihak kerajaan yang kalah tersebut dengan cara berpura pura untuk memperlihatkan bantuannya. Maka dari iu kerajaan Minangkabau melaksanakan pergantian raja alasannya ialah efek Belanda. Lalu raja kerajaan Minangkabau diberikan kepada raja kecil di Tanah Datar yang berjulukan Sultan Alam Banggar Syah. Pergantian in menyebabkan peperangan yang terus menerus pada tahun 1821 - 1838. Tetapi Tuanku Imam Bonjol (pemimpin padri) di tangkap pada tahun 1837 dan dibuang ke Cianjur. Setelah itu dibuang lagi ke Minahasa. Hal ini menyebabkan Hindia Belanda sanggup menguasai Minangkabau.
Sekian klarifikasi mengenai sejarah kerajaan Islam di Sumatera Terlengkap. Dalam pembahasan ini saya menjelaskan beberapa sejarah kerajaan menyerupai sejarah kerajaan Perlak, sejarah kerajaan samudera pasai, sejarah kerajaan aceh, sejarah kerajaan kampar, sejarah kerajaan indragiri, sejarah kerajaan jambi Islam, sejarah kerajaan palembang, dan sejarah kerajaan minangkabau. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung di blog ini.
CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD : Campuran,
A,
B,
C,
D,
E,
F,
G,
H,
I,
J,
K,
L,
M,
N,
O,
P,
Q,
R,
S,
T,
U,
V,
W,
X,
Y,
Z