Bab 6 Radiasi Benda Hitam
Pada serpihan ini, bahan dibagi menjadi beberapa subtopik, yaitu pengertian benda hitam, radiasi termal, aturan pergeseran Wien, spektrum benda hitam, dan pemanasan global. Pada bahan radiasi termal dan benda hitam akan dipelajari konsep pemancaran energi kalor oleh permukaan suatu benda ke lingkungannya, karakteristik benda hitam, dan intensitas radiasi benda hitam. Selanjutnya akan dipelajari ihwal aturan pergeseran Wien dan teori spektrum dari radiasi benda hitam.Melalui pembelajaran radiasi benda hitam ini, diharapkan murid sanggup menjelaskan apa yang dimaksud dengan benda hitam dan mengidentifikasi karakteristik atau ciri dan sifatnya. Menjelaskan radiasi kalor dan relasi antara daya dengan intensitas radiasi, menjelaskan sifat radiasi benda hitam, menjelaskan relasi panjang gelombang dengan suhu benda dan tetapan pergeseran Wien, serta bisa menjelaskan bagaimana spektrum radiasi benda hitam.
Radiasi termal merupakan radiasi gelombang elektromagnetik berupa gelombang inframerah dari suatu benda. Besar radiasi termal dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu suhu benda, luas permukaan benda, sifat permukaan benda, dan jenis material benda. Radiasi termal berbanding lurus dengan suhu benda. Artinya, semakin tinggi suhu benda maka akan semakin besar radiasi termal yang dipancarkannya.
Benda hitam yaitu benda yang menyerap seluruh radiasi yang tiba padanya. Benda hitam mempunyai emisivitas sama dengan 1. Radiasi yang dipancarkan oleh radiasi benda hitam sanggup dihitung secara teoritis, hanya saja pada kenyataannya, tidak ada benda hitam sempurna. Kebanyakan benda hitam yang ada mempunyai emisivitas lebih kecil dari 1. Lubang kecil menuju sutu rongga merupakan salah satu pendekatan mudah benda hitam.
Hukum pergeseran Wien menyatakan relasi antara panjang gelombang pada intensitas maksimum dengan suhu benda. Menurut persamaan aturan Wien, panjang gelombang pada intensitas maksimum berbanding terbalik dengan suhu benda. Hasil kali antara panjang gelombang pada intensitas maksimum dengan suhu benda merupakan suatu konstanta yang disebut tetapan pergeseran Wien.
Bab 7 Fisika Atom
Pada serpihan ini akan dipelajari beberapa subtopik utama, yaitu sejarah inovasi atom, perkembangan teori dan model atom, model atom Rutherford, model atom Bohr, Teori kuantum, konsep larangan Pauli, konfigurasi elektron dan spektrum atom. Pada pembahasan sejarah atom akan dipelajari mengenai inovasi sinar katoda dan sifat diskret muatan listrik menurut beberapa percobaan yang dilakukan oleh para ilmuwan di masa itu.Untuk bahan ini, murid diharapkan sanggup menjelaskan pengertian dari atom dan bagian-bagiannya, menjelaskan sejarah perkembangan teori dan model atom serta mengidentifikasi kelemahan dari masing-masing model atom, memahami konsep teori kuantum mencakup imbas Zeeman dan atom hidrogen, memahami konsep spektrum atom dan kaitan konfigurasi elektron dengan prinsip eksklusi Pauli.
Salah satu teori yang mengawali sejarah atom yaitu teori atom Dalton. Menurut Dalton, atom yaitu serpihan terkecil suatu zat yang tidak sanggup dibagi-bagi lagi. Atom dari suatu unsur tidak sanggup bermetamorfosis atom unsur lain dan dua atom atau lebih sanggup membentuk molekul, dimana jumlah massa zat sebelum dan setelah reaksi yaitu sama. Selanjutnya, teori tersebut tidak lagi relevan dengan ditemukannya sinar katoda atau elektron oleh JJ Thomson.
Penemuan sinar katode melahirkan teori gres ihwal atom yang disebut teori atom Thomson. Menurut JJ Thomson, atom sanggup dilukiskan menyerupai halnya roti kismis dimana roti sebagai atom dan kismis sebagai elekton. Teori ini juga mempunyai kelemahan yang kemudian disempurnakan oleh teori-teori atom selanjutnya. Beberapa teori dan model atom yang muncul dalam perkembangannya antaralain model atom Rutherford, model atom Bohr, dan model atom mekanika kuantum.
Bab 8 Relativitas Khusus
Pada serpihan ini akan dipelajari beberapa subtopik, teori relativitas Einstein, transformasi Galileo, transformasi Lorentz, relativistik kecepatan, kontraksi panjang, dilatasi waktu, massa relativistik, momentum relativistik, dan energi relativistik. Pada pembahasan ini murid diharapakan sanggup memahami beberapa besaran teori relativistik dan bisa memformulasikan teori relativitas khusus untuk beberapa besaran tersebut.Teori relativitas khusus didasarkan pada dua postulat yang diajukan Einsten, yaitu kecepatan suatu benda merupakan kecepatan relatif terhadap benda lain dan kecepatan cahaya yaitu sama dalam segala arah dan tidak bergantung pada gerak sumber cahaya maupun gerak pengamatnya. Postulat inilah yang kemudian menjadi dasar pengembangan relativistik untuk beberapa besaran lain menyerupai massa, panjang, waktu, momentum, dan energi.
Transformasi Galileo menjelaskan bagaimana relasi antara besaran-besaran dalam suatu kerangka contoh inersia dengan besaran lain yang ekuivalen dalam kerangka contoh lain. Berdasarkan teori relativitas khusus, tranformasi Galileo ini hanya berlaku untuk kecepatan yang relatif rendah sehingga tidak relevan dengan postulat 2 Einsten mengenai kecepatan cahaya. Selanjutnya diajukan transformasi gres yang dikembangkan oleh Lorentz.
Salah satu penggunaan transformasi Lorentz yaitu pada dilatasi waktu. Selang waktu antara dua kejadian yang terjadi pada kawasan yang sama dalam suatu kerangka contoh selalu lebih singkat daripada selang waktu antara dua kejadian yang sama diukur dalam kerangka contoh lain. Dengan kata lain, dilatasi waktu sanggup dipakai untuk menentukan waktu yang diamati oleh pengamat yang bergerak terhadap suatu kejadian.
Pilih Topik Pelajaran
RADIASI BENDA HITAM
- A. Ciri dan Sifat Benda Hitam
B. Radiasi Termal
C. Hukum Pergeseran Wien
D. Spektrum Benda Hitam
E. Teori Kuantum Cahaya - Pelajari >>
FISIKA ATOM
- A. Sejarah Atom
B. Perkembangan Model Atom
C. Teori Mekanika Kuantum
D. Prinsip Eksklusi Pauli
E. Spektrum Atom - Coming soon >>
RELATIVITAS KHUSUS
- A. Transformasi Galileo
B. Postulat Einsten
C. Tranformasi Lorentz
D. Dilatasi Waktu
E. Besaran Relativitsik - Pelajari >>
RADIOAKTIVITAS
- A. Struktur Inti
B. Energi Ikat & Stabilitas Inti
C. Peluruhan
D. Radioaktivitas
E. Aplikasi Radioaktivitas - Pelajari >>
Bab 9 Inti dan Radioaktivitas
Pada serpihan ini akan dipelajari beberapa subtopik, yaitu struktur inti, gaya inti, energi ikat, stabilitas inti, peluruhan, unrus radioaktif, peluruhan, reaksi ini, pendeteksian radioaktivitas, dan aplikasi radioaktif. Pada pembahasan mengenai struktur inti, murid akan mempelajari mengenai ukuran inti, massa atom, isotop, isoton, isobar, dan satuan massa atom. Materi kemudian dilanjutkan ihwal imbas pairing, energi ikat, defek massa, dan sebagainya.Dari serpihan ini diharapkan murid sanggup menjelaskan beberapa besaran atau istilah ilmiah yang berafiliasi dengan inti dan radioaktivitas, bisa mengidentifikasi ciri dan sifat inti atom, bisa menjelaskan ciri-ciri unsur radioaktif, bisa menjelaskan dan membedakan bentuk-bentuk reaksi inti, pendeteksian unsur radiaktif, serta aplikasi unsur radioaktif dalam kehidupan.
Radioaktivitas merupakan proses meluruhnya suatu inti menuju keadaan stabil. Unsur-unsur yang tidak stabil dan cenderung mengalami peluruhan disebut unsur radioaktif. Unsur radioaktif selalu memancarkan sinar-sinar radioaktif dikala terjadi peluruhan. Peluruhan merupakan insiden berubahnya suatu inti atom menjadi inti atom yang gres alasannya yaitu memancarkan sinar radiaktif.
Dalam proses peluruhan dikenal istilah waktu paruh, yaitu waktu yang diharapkan sampai setengah jumlah inti yang ada meluruh. Selain meluruh, inti juga sanggup mengalami reaksi inti dalam bentuk rekasi fisi atau reaksi fusi. Reaksi fusi yaitu penggabungan inti sedangkan reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti.
Demikianlah rangkuman teori fisika kelas dua belas semester genap yang sanggup edutafsi bagikan. Semoga sanggup dipakai sebagai alat pendukung pembelajaran. Jika rangkuman ini bermanfaat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia. Terimakasih.