Bab 1 Kinematika dengan Analisis Vektor
Pada penggalan ini akan dibahas beberapa subtopik, yaitu karakteristik gerak melalui analisis vektor, persamaan gerak, perpindahan, kecepatan rata-rata, kecepatan sesaat, percepatan, dan sebagainya. Poin penting yang harus dikuasai pada penggalan ini antaralain bisa menyusun persamaan gerak suatu benda, menentukan kecepatan atau percepatan jikalau persamaan posisi diketahui atau sebaliknya.Pada semester sebelumnya telah dipelajari bahwa besaran fisika sanggup dibedakan menjadi beberapa jenis menurut satuan atau arahnya. Berdasarkan arah dan nilainya, besaran fisika dibedakan menjadi besaran vektor dan besaran skalar. Besaran vektor ialah besaran yang mempunyai nilai dan arah sehingga harus diselesaikan dengan konsep analisis vektor.
Dalam pelajaran kinematika, beberapa besaran yang tergolong besaran vektor ialah perpindahan, kecepatan, dan percepatan. Perpindahan merupakan besaran yang menyatakan perubahan posisi suatu benda yang diukur dari titik awal dan titik akhir. Kecepatan merupakan besaran yang menyatakan perubahan perpindahan persatuan waktu sedangkan percepatan menyatakan perubahan kecepatan persatuan waktu.
Pada penggalan ini, murid dibutuhkan sanggup menganalisis persamaan gerak suatu benda menurut konsep vektor, bisa menentukan kecepatan suatu benda jikalau persamaan posisinya diketahui, atau menentukan percepatan benda jikalau persamaan kecepatannya diketahui, analisi perpaduan dua gerak, dan kinematika gerak melingkar.
Bab 2 Gaya Gravitasi
Pada penggalan ini akan dibahas beberapa subtopik, yaitu gaya gravitasi, berpengaruh medan gravitasi, percepatan gravitasi, potensial gravitasi, dan aturan Kepler perihal gerak planet. Poin penting yang harus dikuasai pada penggalan ini antaralain memahami interaksi antar benda bermassa, berpengaruh medan gravitasi di suatu titik, faktor yang mempengaruhi percepatan gravitasi, dan kekerabatan periode revolusi dengan jari-jari planet.Dalam materi gaya gravitasi, terdapat beberapa besaran fisika yang harus dipahami. Besaran tersebut antaralain gaya gravitasi, gaya berat, berpengaruh medan gravitasi, percepatan gravitasi, massa, jarak antara benda, tetapan umum gravitasi, kecepatan, jari-jari, dan ketinggian. Selain itu, pada materi gaya gravitasi juga dipelajari beberapa istilah fisika menyerupai aphelium, perihelium, revolusi, kecepatan minimum, dan sebagainya.
Gaya gravitasi ialah gaya tarik-menarik dari dua massa yang terpisah pada jarak tertentu. Besar gaya gravitasi berbanding lurus dengan hasil kali massa dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Gaya gravitasi disebut juga sebagai gaya berat dan besarnya sama dengan hasil kali massa dengan percepatan gravitasi di mana benda tersebut berada.
Kuat medan gravitasi atau seringpula disebut sebagai percepatan gravitasi merupakan suatu besaran yang menyatakan gaya gravitasi persatuan massa benda yang dialami benda tersebut di suatu titik tertentu. Kuat medan gravitasi berbanding lurus dengan gaya gravitasi, semakin berpengaruh medan gravitasinya maka semakin besar pula gaya gravitasi yan dialami benda.
Hukum Kepler terdiri dari dua, yaitu aturan I dan aturan II Kepler. Hukum I menyatakan bahwa lintasan planet berbentuk elips dan matahari di salah satu titik fokusnya. Hukum II menyatakan perbandingan kuadrat periode revolusi planet terhadap pangkat tiga jari-jari rata-rata planet selalu tetap untuk setiap planet.
Bab 3 Gerak Harmonik
Pada penggalan ini akan dipelajari beberapa subtopik, yaitu elastisitas, gerak harmoni sederhana, gaya pegas, aturan Hooke, susunan pegas, modulus elastisitas, dan sebagainya. Poin penting yang harus dikuasai pada penggalan ini antaralain memahami beberapa istilah dalam gerak harmonik sederhana menyerupai periode, frekuensi, gaya pemulih, gerak harmonik, tegangan, regangan, persamaan dan energi pada gerak harmonik sederhana.Elastisitas merupakan ukuran kecenderungan suatu benda untuk kembali ke kondisi semula jikalau gaya luar yang bekerja padanya ditiadakan. Elastisitas bergantung pada pada molekul penyusun dan struktur molekul penyusun bahan. Secara umum, menurut nilai elastisitasnya, benda sanggup dibedakan menjadi benda lentur dan benda plastis.
Salah satu dasar dalam pembahasan elastisitas ialah aturan Hooke. Menurut aturan Hooke, pertambahan panjang suatu benda sebanding dengan besar gaya yang dialaminya. Artinya, semakin besar gaya (gaya tarik) yang dialami oleh suatu benda, maka akan semakin besar pertambahan panjangnya. Dengan kata lain, untuk menghasilkan pertambahan panjang yang lebih besar, gaya yang diberikan juga harus lebih besar.
Gerak harmonik ialah gerak bolak-balik melalui suatu titik keseimbangan dengan jumlah getaran dalam setiap detik konstan. Jumlah getaran yang dihasilkan dalam setiap detik disebut frekuensi, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan satu kali gerak bokai-balik disebut periode. Pada gerak harmonik terdapat gaya yang selalu mengarah pada titik keseimbangan yang disebut gaya pemulih.
Bab 4 Usaha dan Energi
Pada penggalan ini akan dipelajari beberapa subtopik, yaitu jenis-jenis usaha, bentuk-bentuk energi, kekerabatan perjuangan dan energi, laju energi (daya), dan penerapan konsep energi pada beberapa kasus. Poin penting yang perlu diperhatikan dalam materi ini antaralain memahami konsep perjuangan dan hubungannya dengan energi, serta bagaimana mengaplikasikan konsep tersebut untuk memecahkan beberapa pola kasus.Beberapa besaran fisika yang dibahas dalam penggalan ini anaralain besaran gaya, usaha, energi, daya, waktu, perpindahan, kecepatan, massa, ketinggian, dan percepatan gravitasi. Gaya merupakan besaran vektor yang sanggup mempengaruhi benda menyerupai merubah bentuk benda atau menciptakan suatu benda bergerak atau berpindah posisi.
Usaha merupakan hasil kali antara besar gaya yang bekerja pada suatu benda dengan perpindahan yang dialaminya. Besar perjuangan yang dilakukan oleh suatu gaya berbanding lurus dengan besar gaya dan perpindahannya. Semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar usahanya. Secara garis besar, perjuangan sanggup dibedakan mejadi perjuangan positif, perjuangan negatif, dan perjuangan nol.
Energi sanggup dibedakan menjadi energi potensial dan energi kinetik. Energi potensial merupakan energi yang dimiliki benda sebab posisi atau ketinggian sedangkan energi kinetik merupakan energi yang dimiliki benda sebab kecepatannya. Jumlah energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki suatu benda disebut energi mekanik.
Pilih Topik Pelajaran
KINEMATIKA - VEKTOR
- A. Persamaan Gerak
B. Vektor Posisi
C. Vektor Kecepatan
D. Vektor Percepatan
E. Perpaduan Dua Gerak - Pelajari >>
GAYA GRAVITASI
- A. Gaya Gravitasi
B. Kuat Medan Gravitasi
C. Percepatan Gravitasi
D. Potensial Gravitasi
E. Hukum Kepler - Pelajari >>
USAHA DAN ENERGI
- A. Pengertian & Jenis Usaha
B. Bentuk-bentuk Energi
C. Hubungan Usaha dan Energi
D. Laju energi
E. Kekekalan Energi Mekanik - Pelajari >>
IMPULS DAN MOMENTUM
- A. Pengertian Momentum
B. Pengertian Impuls
C. Hubungan Impuls dan Momentum
D. Hukum Kekekalan Momentum
E. Tumbukan - Pelajari >>
Bab 5 Impuls dan Momentum
Pada penggalan ini akan dipelajari beberapa subtopik menyerupai momentum, impuls, aturan kekekalan momentum, tumbukan, dan beberapa masalah mengenai momentum. Beberapa poin penting yang harus dipahamai anataralain memahami konsep momentum, kekerabatan momentum dan impuls, mengidentifikasi jenis-jenis tumbukan, konsep kekekalan momentum, dan penerapan aturan kekekalan momentum pada banyak sekali pola kasus.Momentum ialah besaran turunan yang menyatakan tingkat kesulitan suatu benda untuk dihentikan. Besar momentum suatu benda sama dengan hasil kali massa benda dengan kecepatannya. Besar momentum berbanding lurus dengan gaya yang dibutuhkan untuk menghentikan suatu benda. Semakin besar momentum benda maka akan semakin sulit untuk tidak boleh dan semakin besar pula gaya hambat yang dibutuhkan.
Impuls merupakan besaran yang setara dengan momentum. Besar impuls sama dengan hasil kali gaya dengan selang waktu. impuls bekerja dalam waktu yang sangat singkat. Jika dihubungkan dengan momentum benda, maka impuls sanggup diartikan sebagai perubahan momentum, yaitu selisih antara momentu benda di kondisi simpulan dengan meomentum benda mula-mula.
Hukum kekekalan momentum menyatakan bahwa jumlah momentum total dua benda sebelum dan setelah proses (tumbukan) selalu konstan. Hukum kekekalan momentum berlaku jikalau resultan gaya luar sama dengan nol. Tumbukan antar dua benda sanggup dibedakan menjadi tumbukan lenting sempurna, tumbukan lenting sebagian, dan tumbukan tidak lenting sama sekali.
Demikianlah rangkuman materi fisika kelas XI semester gasal yang sanggup edutafsi bagikan. Semoga bermanfaat dan mempunyai kegunaan bagi proses pembelajaran. Jika rangkuman ini bermanfaat, bantu kami membagikannya kepada teman-teman anda melalui tombol share yang tersedia. Terimakasih.