Di jaman modernisasi ini, seperangkat Gamelan Jawa tidak akan pernah hilang seiring berjalannya waktu. Bahkan gamelan Jawa mulai berkembang dan menjelma lebih baik tanpa meninggalkan ciri khasnya masing masing. Perkembangan dan perubahan gamelan tersebut terletak pada perlengkapan ansambelnya. Nah pada kesempatan kali ini saja akan memperkenalkan perihal macam macam gamelan Jawa lengkap. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.
Mengenal Macam Macam Gamelan Jawa Lengkap
Gamelan Jawa sanggup dibagi menjadi dua tangga nada (titik nada/laras) yaitu Laras Pelog dan Laras Slendro. Gamelan Jawa yang memakai laras Slendro mempunyai usia yang lebih renta jikalau dibandingkan dengan Gamelan Jawa yang memakai laras Pelog. Hal ini didasarkan pada mitologi Jawa yang berkembang dikalangan masyarakat. Meski begitu ada macam macam Gamelan Jawa yang memakai kedua tangga nada tersebut.
Laras Slendro mempunyai lima nada per oktaf yang intervalnya sama, namun tetap mempunyai perbedaan interval yang sangat kecil mirip 1 2 3 4 5 atau C- D E+ G A. Sedangkan laras Pelog mempunyai tujuh nada peroktaf yang mempunyai perbedaan interval cukup besar mirip 1 2 3 4 5 6 7 atau C+ D E- F# G# A B. Penggunaan Gamelan tersebut biasanya untuk pengiring pertunjukan (misalnya Ketoprak dan Wayang Kulit), sebagai pertunjukan musik, dan untuk pengiring tarian. Macam macam Gamelan Jawa tersebut dimainkan dengan selaras dan penuh dengan harmonisasi musik.
Baca juga : Pengertian, Tujuan, Manfaat, dan Jenis Jenis Seni Drama
Seperti yang telah aku jelaskan di atas bahwa Gamelan Jawa sanggup dipakai sebagai pertunjukan seni. Pertunjukan gamelan tersebut biasanya dipadukan dengan bunyi penyanyi laki-laki (Wiraswaradan) maupun penyanyi perempuan (Waranggana). Pertunjukan orkesta musik Gamelan ini biasanya orang Jawa menyebutnya sebagai "Karawitan". Karawitan sendiri berasal dari kata "Rawit" yang artinya halus, rumit dan kecil. Karawitan tersebut mempunyai filosofi bahwa orang yang mendengar bunyi Gaelan lebih berfokus pada bunyi alat musik yang dihasilkan serta memahami makna dari permainan musik tersebut. Macam macam Gamelan Jawa tersebut akan membuat musik karawitan dengan banyak sekali makna mirip Gendhing yang menyatakan ucapan syukur, permohonan, keselamatan, ajakan dan lain lain.
Para pemain Gamelan dituntun untuk memainkan alat musiknya sesuai dengan konsteks yang ada. Maka dari itu tidak diperbolehkan untuk memainkan Gamelan sesuai dengan kehendak hatinya. Tidak heran jikalau permainan Gamelan Jawa sering dianggap lebih rumit. Dibawah ini terdapat macam macam Gamelan Jawa beserta penjelasannya. Berikut ulasan selengkapnya:
Kendhang
Macam gamelan Jawa yang pertama ialah kendhang. Kendhang merupakan salah satu gamelan Jawa yang mempunyai kegunaan sebagai pengatur irama. Cara membunyikan kendhang dengan memakai tangan tanpa disertai alat bantu lainnya. Kendhang tersebut sanggup dibagi mejadi beberapa jenis mirip ketipung (kendhang kecil), kebar/ciblon (kendhang menengah), dan kendhang kalih (kendhang besar). Untuk jenis kendhang kalih ini biasanya dipakai untuk pengiring gendhing atau lagu yang bersifat halus, contohnya ladrang irama dadi, ketawang dan gendhing kethuk kalih. Selain itu juga sanggup dipakai sebagai pengiring lagu cepat mirip jenis lagu ladrang irama tanggung dan lancaran. Pemain kendhang haruslah mempunyai jiwa budaya jawa yang dalam. Hal ini sebab kendhang harus dimainkan sesuai dengan hukum yang ada serta harus dimainkan dengan penuh perasaan.
Peking, Saron, Demung
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah peking, saron dan demung. Gamelan Jawa ini mempunyai bentuk bilahan yang terdiri dari 6 - 7 bilah (satu oktaf). Bilahan tersebut diletakkan di atas kayu yang mempunyai kegunaan untuk resonator. Cara memainkannya memakai alat berjulukan tabuh yang terbuat dari kayu. Gamelan Jawa tersebut sanggup dibagi menjadi tiga kategori yaitu peking (paling kecil), saron (sedang), dan demung (paling besar).
Gong
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gong. Gong merupakan salah satu Gamelan Jawa yang dipakai sebagai permulaan dan berakhirnya gendhing. Suara gong tersebut akan menunjukkan rasa keseimbangan kalimat dalam lagu lagu gendhing yang panjang. Kalimat lagu yang terletak diantara dua tabuhan gong diisebut gongan. Gamelan gong ini dianggap penting sebab dijadikan sebagai tanda berakhirnya sebuah kelompok pada dasar lagu.
Baca juga : Perbedaan Seni Rupa Murni dan Terapan Terlengkap
Bonang
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah bonang. Bonang tersebut sanggup dibagi menjadi dua yaitu bonang penerus dan bonang barung. Kedua jenis bonang tersebut berbeda, mulai dari cara memainkannya maupun bentuknya.
Bonang Barung
Bonang barung merupakan salah satu macam gamelan Jawa jenis bonang yang ukurannya besar. Jenis bonang ini mempunyai oktaf yang menengah bahkan hingga tinggi. Bonang barung mempunyai instrumen pemuka adambel dengan teknik rujukan pola nada dan tabuhan pilinan sehingga sanggup dijadikan sebagai pengiring instrumen lagu lagu yang tiba tiba datang. Bonang barung mempunyai kegunaan sebagai penuntun alur lagu dan pembuka gendhing menurut fungsi gendhingnya. Namun penggunaan bonang barung tidak sanggup dipakai sebagai penuntun alur lagu jikalau teknik yang dipakai ialah imbal imbalan.
Bonang Penerus
Bonang penerus merupakan salah satu macam gamelan Jawa jenis bonang yang ukurannya kecil. Jenis bonang ini mempunyai oktaf yang tinggi. Bonang penerus mempunyai kecepatan irama dua kali lipat dibandingkan bonang barung ketika memakai teknik tabuhan pipilan. Karena ketinggian dan kecepatan nadanya membuat bonang penerus tidak sanggup dijadikans sebagai penuntun lagu. Bonang penerus bekerja sama dengan bonang barung ketika memakai teknik tabuhan imbal imbalan dalam memainkan lagu lagu yang berpola jalin menjalin.
Kethuk dan Kenong
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah kethuk dan kenong. Kenong yaitu serangkaian alat musik yang mirip gong yang posisinya horisontal. Kenong tersebut diletakkan diatas tali yang tegang dan dibingkai memakai kayu. Permainan kenong biasanya sesudah permainan gong. Kenong dipakai sebagai garis bawah sebuah struktur gendhing. Selain itu kenong sanggup dijadikan sebagai penuntun alur lagu gendhing yang bergaya cepat mirip sampak, ayak ayakan dan srepegan. Kethuk dan kenong merupakan gamelan jawa yang bentuk dan fungsinya hampir sama. Meski begitu irama permainan antara kethuk dan kenong berbeda beda.
Gender
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gender. Gender ialah salah satu gamelan Jawa yang tersusun oleh bilah bilah metal yang terletak di atas tali yang tegang. Tali tersebut berada di atas bumbung resonator sehingga bunyinya lebih indah ketika dimainkan. Cara memainkan gamelan gender memakai tabuh yang bentuknya bulat dilapisi dengan kain ditambah dengan tangkai yang pendek. Gender sanggup dibagi menjadi dua menurut ukuran, fungsi lagu dan wilayah nadanya yaitu gender penerus dan gender barung.
Gambang
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah gambang. Gambang ialah salah satu gamelan Jawa yang terdiri dari bilah bilah yang dibingkai memakai gerobogan resonator. Gambang mempunyai bilah yang jumlahnya 17 - 20 bilah dengan beroktaf dua atau lebih. Cara memainkan gambang memakai tabuh lingkaran disertai tangkai panjang yang biasa disebut sungu atau tanduk. Gambang banyak dimainkan dengan oktaf yang rujukan gayanya ajeg. Permainan gambang sanggup dibagi menjadi beberapa macam menurut ritme dan ornamentasi lagunya yaitu lagu yang berpola ritme sinkopasi, permainan dua nada yang terpisah enam bilah dan permainan dua nada yang terpisah dua bilah.
Baca juga : Sejarah Perkembangan Musik Eropa
Rebab
Macam gamelan Jawa selanjutnya ialah rebab. Rebab ialah salah satu alat musik gesek yang tersusun oleh dua kawat yang tegang pada sebuah kayu yang dibagian bawahnya berbentuk kayu yang dilapisi kulit tipis dari babad sapi. Rebab dipakai sebagai pemimpin lagu ansambel sehingga sering berfungsi sebagai instrumen pembuka. Apalagi jikalau tabuhannya bergaya lirih. Selain itu rebab juga dipakai sebagai penentu panthet, laras dan gendhing yang akan dimainkan. Rebab tersebut akan menunjukkan pentunjuk pada alur lagu gendhing.
Siter
Macam gamelan Jawa yang terakhir ialah siter. Siter ialah ricikan gamelan yang terbuat dari kawat atau string. Cara memainkan siter dengan cara dipetik. Siter sanggup dapat dibagi menjadi tiga jenis menurut warna dan bentuk bunyinya yaitu clempung, siter dan siter penerus. Siter tersebut biasanya dipakai sebagai pangrengga lagu dalam iringan wayang mauun klenengan karawitan.
Demikianlah macam macam gamelan Jawa yang sanggup aku bagikan. Gamelan Jawa sanggup dibagi menjadi dua tangga nada (titik nada/laras) yaitu Laras Pelog dan Laras Slendro dengan ciri khasnya masing masing. Semoga bermanfaat. Terima kasih.