Artikel dan Makalah perihal Sistem Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kerajaan Majapahit - Dari peninggalan sejarah diketahui bahwa masyarakat Majapahit relatif hidup rukun, aman, dan tenteram. Majapahit menjalin hubungan baik dan dekat dengan negara tetangga, di antaranya dengan Syangka (Muangthai), Dharma Negara, Kalingga (Raja Putera), Singhanagari (Singapura), Campa dan Annam (Vietnam), serta Kamboja. Negara−negara sahabat ini disebut dengan Mitreka Satata. Disebutkan bahwa pada masa Hayam Wuruk, penganut agama Hindu Siwa dan Buddha sanggup bekerjasama. Hal ini diungkapkan oleh Mpu Tantular dalam Sutasoma atau Purusadashanta yang berbunyi “bhinneka tunggal ika tan hana dharma mangrawa” yang artinya: “di antara pusparagam agama yakni kesatuan pada agama yang mendua.” (Baca juga : Kerajaan Majapahit)
Rakyat Majapahit terbagi dalam kelompok masyarakat menurut pekerjaan. Pada umumnya, rakyat Majapahit yakni petani, sisanya pedagang dan pengrajin. Selain pertanian, Majapahit juga menyebarkan perdagangan dan pelayaran. Ini sanggup kita simpulkan dari wilayah kekuasaan Majapahit yang mencakup Nusantara bahkan Asia Tenggara. Barang utama yang diperdagangkan antara lain rempah-rempah, beras, gading, timah, besi, intan, dan kayu cendana. Sejumlah pelabuhan terpenting pada masa itu yakni Hujung Galuh, Tuban, dan Gresik.
Majapahit memegang dua peranan penting dalam dunia perdagangan. Pertama, Majapahit yakni sebagai kerajaan produsen yang menghasilkan barang-barang yang laris di pasaran. hal ini sanggup dilihat dari wilayah Majapahit yang demikian luas dan mencakup daerah-daerah yang subur. Kedua, peranan Majapahit yakni sebagai mediator dalam membawa hasil bumi dari kawasan satu ke kawasan yang lain.
Perkembangan perdagangan Majapahit didukung pula oleh hubungan baik yang dibangun penguasa Majapahit dengan kerajaan-kerajaan tetangga. Barang-barang dari luar negeri sanggup dipasarkan di pelabuhan-pelabuhan Majapahit. Dan sebaliknya, barang-barang Majapahit sanggup diperdagangkan di negara-negara tetangga. Hubungan sedemikian tentu sangat menguntungkan perekonomian Majapahit.
Dalam hal kepemilikan tanah, di Majapahit sama saja dengan yang berlaku di kerajaan-kerajaan sebelumnya. Begitu pula mengenai perpajakan dan tenaga kerja. Para petani selalu bergotong royong dalam hal bercocok tanam dan mengairi sawah.
Anda kini sudah mengetahui Sistem Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kerajaan Majapahit. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.