Para ilmuwan di University of Southampton telah membuat metode revolusioner untuk menghasilkan sel-sel tulang yang sanggup dipakai untuk terapi perbaikan tulang dan patah tulang. Metode ini juga sanggup dipakai bagi mereka yang membutuhkan operasi penggantian pinggul akhir osteoporosis dan osteoarthritis.
Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Emmajayne Kingham di University of Southampton berafiliasi dengan University of Glasgow dan diterbitkan di jurnal Small. Pada penelitian ini, sel punca / stem cell embrio insan dikultur ke permukaan material berbahan plastik dan menganalisa kemampuan sel tersebut untuk bermetamorfosis tulang.
Para ilmuwan bisa memakai teladan Nanotopographical pada plastik biomedis untuk memanipulasi sel punca embrio insan bermetamorfosis sel-sel tulang. Hal ini dilakukan tanpa pelengkap materi kimia.
Temuan gres mengenai cara menumbuhkan dan membuatkan sel punca sanggup berpotensi untuk terapi transplantasi tulang. Credit: Image courtesy of University of Southampton) |
Material yang dipakai mencakup material implan biomedis yang berbahan plastik polikarbonat. Plastik polikarbonat yakni plastik serbaguna yang dipakai yntuk aneka macam macam hal, dari jendela anti peluru sampai materi CD. Penemuan ini menyampaikan cara yang lebih gampang dan murah untuk mengkultur sel punca embrio insan dan menyampaikan peluang gres untuk penelitian medis di masa depan.
Profesor Richard Oreffo, yang memimpin tim peneliti dari University of Southampton, menjelaskan:. "Untuk menghasilkan sel-sel tulang yang sanggup dipakai sebagai obat regeneratif dan penelitian medis lebih lanjut, ada aneka macam macam tantangan yang harus kami hadapi. Namun kami telah menemukan bahwa, dengan memanfaatkan teknologi ini, kami sanggup meningkatkan produksi dan pembentukan sel punca embrio insan menjadi sel-sel tulang. Dengan ini, kita bisa membantu proses rekayasa jaringan. Oleh alasannya yakni itu, hal ini merupakan sesuatu yang sangat menarik.”
"Penelitian kami menyampaikan pendekatan gres untuk pengobatan rangka secara regeratif. Penggunaan teladan Nanotopographical sanggup memungkinkan desain kultur sel baru, desain perangkat baru, dan sanggup dipakai sebagai terobosan pada terapi perbaikan tulang, serta untuk penelitian lebih lanjut mengenai sel punca pada manusia,."tambah Profesor Oreffo.
Penemuan terbaru ini mengembangkan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh University of Southampton dan University of Glasgow. Pada tahun 2011, mereka berhasil memakai plastik dengan teladan nano timbul, untuk menumbuhkan dan membuatkan sel punca remaja sambil menjaga karakteristik sel punca tersebut. Cara ini merupakan proses yang lebih murah dan lebih gampang untuk memproduksi sel punca, jika dibandingkan dengan cara sebelumnya.
Dr Nikolaj Gadegaard dari Institut Molekuler, Sel dan Sistem Biologi di University of Glasgow, mengatakan: "Penelitian kolaboratif kami sebelumnya telah memperlihatkan cara-cara gres yang menarik untuk mengendalikan pertumbuhan sel punca mesenchymal (sel punca dari sumsum tulang orang dewasa) dan diferensiasi pada teladan terjadwal nano.
Studi ini dibiayai oleh Biotechnology and Biological Sciences Research Council (BBSRC).
Temuan gres yang dipimpin oleh Universitas Southamton ini memperlihatkan bahwa meskipun Embryonic stem cells berasal dari sumber yang sama sekali berbeda, namun tetap memperlihatkan respon yang sama sehingga hal ini benar-benar membuka bidang gres untuk penelitian lebih lanjut. Dengan adanya lebih banyak riset selanjutnya, maka hal ini akan menyampaikan harapan kepada kita untuk menarget lebih banyak kondisi degeneratif menyerupai cita-cita kita semula. Hasil penelitian ini sangat penting secara fundamental.
Referensi Jurnal :
- Emmajayne Kingham, Kate White, Nikolaj Gadegaard, Matthew J. Dalby, Richard O. C. Oreffo.Nanotopographical Cues Augment Mesenchymal Differentiation of Human Embryonic Stem Cells. Small, 2013; DOI: 10.1002/smll.201202340