Bakteri Jenis Baru Mampu Membentuk Mineral Di Dalam Sel - Sebuah spesies basil fotosintesik gres telah ditemukan. Bakteri tersebut bisa mengontrol pembentukan mineral (kalsium, magnesium, barium dan strontium karbonat) di dalam selnya. Penelitian ini diterbitkan di jurnal Science pada tanggal 27 April 2012. Peneliti dari Perancis mengungkapkan adanya jenis gres biomineralization (pembentukan mineral oleh organisme) yang prosedur masih belum diketahui. Temuan ini mempunyai implikasi penting untuk interpretasi dari fosil kuno cyanobacteria.
Cyanobacteria telah usang menarik perhatian para ilmuwan. Mikroorganisme yang bisa berfotosintesis ini telah memainkan tugas utama dalam sejarah bumi, khususnya dengan menunjukkan donasi bagi oksigenasi atmosfer.
Beberapa cyanobacteria bisa membentuk kalsium karbonat di luar sel mereka, terutama yang terkait dengan stromatolit (batuan karbonat yang sudah ada sekitar 3,5 miliar tahun lalu), batuan ini termasuk di antara beberapa jejak-jejak awal kehidupan di Bumi.
Fosil cyanobacteria harusnya ada pada masa batuan karbonat tersebut terbentuk. Namun, fosil cyanobacteria pertama yang ditemukan hanya berumur sekitar 700 juta tahun lalu, masa tersebut ialah masa sesudah kadar oksigen di atmosfer bumi mulai naik sekitar 2,3 miliar tahun lalu.
Sebuah tim dari Perancis kemungkin telah menemukan alasan mengapa hal tersebut terjadi. Pada stromatolit yang diambil dari kawah sebuah danau di Meksiko, para ilmuwan menemukan spesies cyanobacterium baru, yang disebut Candidatus Gloeomargarita lithophora.
Mikroorganisme ini berasal dari garis keturunan awal cyanobacteria yang menyimpang. Berkat mekanisme biomineralization, cyanobacterium ini bisa membentuk nanopartikel kalsium karbonat intraseluler (di dalam sel) yang berukuran sekitar 270 nanometer (1/27 trilyun meter).
Sementara itu, beberapa cyanobacteria diketahui membentuk kalsium karbonat ekstraseluler (di luar sel) pada stromatolit, pembentukan kalsium karbonat cyanobacteria di dalam sel tidak pernah diamati. Ciri khas lain dari spesies gres ini ialah bisa mengakumulasi strontium dan barium kemudian menggabungkan dua unsur tersebut menjadi karbonat.
Temuan ini penting untuk interpretasi fosil kuno dari cyanobacteria. Jika cyanobacteria membentuk karbonat di dalam sel mereka daripada di lua sel, cyanobacteria tidak akan diawetkan dalam bentuk fosil.
Hal ini akan menjelaskan mengenai selang waktu antara keberadaan awal mereka (setidaknya 2,3 miliar tahun lalu) dan fosil-fosil tertua cyanobacteria yang ditemukan (700 juta tahun lalu). Langkah selanjutnya ialah mencari tahu mengapa dan bagaimana cyanobacterium ini menghasilkan kalsium karbonat.
Fotosintesis memungkinkan cyanobacteria untuk menangkap energi cahaya alasannya ialah adanya pigmen yang menghasilkan materi organik dari karbondioksida dan melepaskan oksigen sebagai produk limbah.
Kalsium karbonat, ialah unsur dasar dari kapur, kerikil kapur dan marmer. Kalsium karbonat juga merupakan unsure penyusun karang, cangkang siput serta cangkang binatang lainnya dan stromatolit.
Referensi Jurnal :
E. Couradeau, K. Benzerara, E. Gerard, D. Moreira, S. Bernard, G. E. Brown, P. Lopez-Garcia. An Early-Branching Microbialite Cyanobacterium Forms Intracellular Carbonates. Science, 2012; 336 (6080): 459 DOI: 10.1126/science.1216171
Artikel ini merupakan terjemahan dari goresan pena ulang menurut materi yang disediakan oleh CNRS (Délégation Paris Michel-Ange), via AlphaGalileo dan Science Daily. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.