Artikel dan Makalah wacana Kakawin / Kitab Arjunawiwaha, Isi/Cerita Pengarang, Hindu Budha, Sejarah, Peninggalan - Kakawin lainnya yakni Arjuna Wiwaha karya Mpu Kanwa yang ditulis dalam bahasa Kawi pada zaman Airlangga Raja Medang Kamulan. Kakawin ini ditulis sekitar tahun 941-964 Saka atau 1019-1042 Masehi. Dalam Arjuna Wiwaha ini, sosok Arjuna diibaratkan sebagai Airlangga. Karena populernya, dongeng ini berkali-kali ditulis ulang dengan aneka macam judul berbeda, contohnya Mintaraga atau Bagawan Ciptaning. (Baca juga : Kitab Hindu Budha)
Arjuna Wiwaha (Perkawinan Arjuna) mengisahkan perjalanan Arjuna bersama Pandawa lainnya yang tengah menjalani eksekusi pengasingan selama 12 tahun alasannya yakni kalah bermain judi dadu dengan Kurawa. Di tengah perjalanan, Arjuna pergi sendirian untuk menjalani tapa-brata. Ketika bertapa, Arjuna didatangi oleh Dewa Indra, atas saran Dewa Siwa dari kahyangan, yang bertujuan meminta pertolongan Arjuna untuk mengalahkan raja raksasa Niwatakawaca dari Kerajaan Manimantaka. Niwatakawaca sebelumnya berhasil menyerang kahyangan (swarga; daerah tinggal para dewa) alasannya yakni dia menginginkan Dewi Supraba, seorang bidadari yang cantik, untuk diperistri.
Sebelum didatangi oleh Dewa Indra, mulanya Arjuna didatangi oleh tujuh bidadari kahyangan (di antaranya Dewi Supraba sendiri dan Nilotama) untuk menarik hati tapanya. Karena tak berhasil dirayu para bidadari, jadinya Dewa Indralah yang turun tangan. Singkat cerita, Arjuna yang telah dibekali panah Pasopati oleh Dewa Siwa bisa mengalahkan Raja Niwatakawaca. Setelah berhasil, Arjuna dinikahkan dengan Dewi Supraba dan enam bidadari lainnya. Oleh Dewa Indra, Arjuna diperbolehkan berbulan madu selama tujuh hari di kahyangan.
Anda kini sudah mengetahui Arjunawiwaha. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.