Artikel dan Makalah wacana Kakawin / Kitab Ramayana, Isi/Cerita, Pengarang, Hindu Budha, Sejarah, Peninggalan - Selain Mahabharata, adapula kitab lain yang dianggap suci oleh umat Hindu, yaitu Ramayana (Pengembaraan Rama), ditulis oleh Valmiki sekitar tahun 400 SM. Mungkin saja, Valmiki hanya menulis dongeng pada dasarnya yang lalu dikembangkan oleh para penulis lain sampai mencapai 24.000 bait puisi. Maka dari itu, tak heran jika ada tiga versi dongeng Ramayana ini yang saling berbeda. Konon kisah Ramayana berlangsung dari tahun 500 SM sampai tahun 200 M. (Baca juga : Kitab Hindu Budha)
Oleh orang Jawa, Ramayana digubah menjadi Kakawin Ramayana. Isi kakawin ini lebih pendek dari karya Valmiki. Nama tokoh-tokoh dan tempatnya ada yang berbeda, ibarat Walin diganti menjadi Subali, Sita menjadi Sinta, Lanka menjadi Alengka, Rawana menjadi Rahwana atau Dasamuka (Kepala Sepuluh). Yang pertama menggubah Ramayana menjadi kakawin yaitu para pujangga Mataram, yaitu pada masa Dyah Balitung masa ke-9 dan 10 M. Ada andal yang beropini bahwa kakawin ini digubah pertama kali pada masa ke-11 sampai 13 M, pada masa Kediri. Menurut tradisi lisan, kakawin ini ditulis oleh seorang pujangga istana berjulukan Yogiswara.
Selanjutnya pada masa Kediri dituliskan kitab-kitab lainnya, di antaranya Hariwangsa dan Gatotkaca Sraya karya Mpu Panuluh, Smaradhana karya Mpu Dharmaja, Lubdaka dan Wrtasancaya karya Mpu Tanakung, dan Kresnayana karya Mpu Triguna. Pada masa Majapahit ditulis sejumlah kitab, yaitu Negarakretagama karya Mpu Prapanca, Sutasoma karya Mpu Tantular, kitab Pararaton yang menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit, Kidung Sunda yang menceritakan Peristiwa Bubat, Ranggalawe yang menceritakan pemberontakan Ranggalawe, Sorandaka menceritakan pemberontakan Sora, serta kitab Usana Jawa yang menceritakan penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Arya Damar dari Majapahit.
Anda kini sudah mengetahui Kitab Ramayana. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.