Home » » Pintar Pelajaran Kerajaan Kediri : Sejarah, Peninggalan, Raja, Prasasti, Perkembangan, Sistem Politik, Militer, Ketatanegaraan, Runtuhnya, Kemunduran

LIRIK LAGU : Pintar Pelajaran Kerajaan Kediri : Sejarah, Peninggalan, Raja, Prasasti, Perkembangan, Sistem Politik, Militer, Ketatanegaraan, Runtuhnya, Kemunduran

Artikel dan Makalah wacana Kerajaan Kediri : Sejarah, Peninggalan, Raja, Prasasti, Perkembangan, Sistem Politik, Militer, Ketatanegaraan, Runtuhnya, Kemunduran - Sepeninggal Airlangga, Medang Kamulan dibagi dua. Kediri diperintah Samara Wijaya, Jenggala diperintah Panji Garasakan. Tidak banyak gosip mengenai pemerintahan Samarawijaya. Data sejarah menyebutkan raja yang berikutnya berjulukan Sri Bameswara. Raja ini banyak meninggalkan prasasti. Namun, tidak banyak gosip dari prasasti-prasasti tersebut kecuali perihal kehidupan keagamaan saja.

Baca Juga :
  1. Perkembangan Kerajaan Hindu Budha di Indonesia
  2. Sistem Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masyarakat Kerajaan Kediri
Pada perkembangan selanjutnya, kedua kerajaan tersebut tidak sanggup hidup berdampingan secara damai. Terjadilah perang saudara yang berlangsung sampai 1052. Semula Jenggala menang, namun Jenggala berhasil ditaklukkan oleh Samarawijaya raja Kediri. Dengan demikian, Kediri berhak memimpin kekuasaan. Pengganti Bameswara ialah Jayabaya. Di bawah pemerintahahnya, Kediri berhasil menguasai kembali Janggala yang sempat memberontak kembali lantaran ingin memisahkan diri. Keberhasilannya ini mengingatkan orang pada keberhasilan Airlangga mempersatukan Medang Kamulan yang sempat tercerai berai. Itulah sebabnya Jayabaya dianggap sama dengan Airlangga yang juga dianggap sebagai penjelmaan Dewa Wisnu dan mengenakan lencana narasingha.

Jayabaya, bergelar Sri Maharaja Sri Warmeswara, memerintah Kediri cukup lama, dari 1057-1079 Saka atau 1135- 1157 M. Raja selanjutya ialah Sarweswara (1160−1170), Aryeswara (1170−1180), Sri Gandra (1180−1190), Sringga Kameswara (1190−1200), dan Kertajaya (1200−1222). Raja Kediri umumnya dibantu oleh 4 orang menteri, 300 orang pegawai administrasi, dan 1.000 orang sebagai pegawai yang mengurus perbendaharaan keuangan, pertahahan, dan administrasi. Untuk menjaga keamanan, diangkat pula para panglima dengan prajurit berjumlah 30.000 orang.

Di bawah pemerintahan Jayabaya, Kediri mencapai puncak kejayaannya. Jayabaya dikenal sebagai raja yang besar dan bijaksana. Ia juga dikenal sebagai pujangga. Karya Jayabaya yang sampai kini sangat dikenal ialah Jangka Jayabaya, yang berisi ramalan Jayabaya wacana masa depan Jawa dan datangnya sang Ratu Adil yang akan menghantarkan rakyat Jawa pada masa keemasannya kembali.

Raja terakhir Kediri ialah Kertajaya. Kekuasaan Kertajaya berakhir sesudah dikalahkan Ken Arok dari Tumapel tahun 1222. Pertempuran ini berawal dikala para biksu Budha Kediri dikejarkejar Kertajaya lantaran mereka kecewa terhadap kebijakan Kertajaya yang mengintimidasi umat Budha. Para biksu tersebut
kemudian tiba ke Tumapel untuk meminta pinjaman Ken Arok, penguasa (akuwu) Tumapel. Ken Arok mengabulkan undangan mereka. Kertajaya meminta Ken Arok biar menyerahkan para rahib itu, namun ditolaknya. Terjadilah pertempuran di desa Ganter, Kertajaya berhasil dibunuh Ken Arok. Dengan meninggalnya Kertajaya, hancurlah Kediri.

Anda kini sudah mengetahui Kerajaan Kediri. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Suwito, T. 2009. Sejarah : Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA) Kelas XI. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 368.

CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD :

Campuran, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tinggalkan Komentar Anda!!