Artikel dan Makalah perihal Majas Sinekdoke, pars pro toto, totem pro parte, Pengertian, Contoh, Macam-macam/Jenis, Perbandingan - Berikut ini ialah macam-macam majas sinekdike, yaitu :
1. Majas Sinekdoke pars pro toto (Sebagian untuk keseluruhan)
Seperti dalam metonimi, dalam sinekdoke bukan hanya komponen makna yang berperan melainkan juga kekerabatan antar acuan. Penanda dari kata pertama sanggup ditransfer ke kata berikutnya, berkat adanya kekerabatan antar acuan. Makna yang dimiliki oleh petanda tertentu dengan contoh tertentu sanggup dipakai untuk mengemukakan suatu petanda lain dengan contoh yang lain pula, berkat adanya kekerabatan antar acuan.
Hal ini mengingatkan kita pada metonimi. Perbedaan di antara keduanya hanyalah bahwa apabila dalam metonimi kedekatan contoh itu bersifat spasial, temporal atau kausal; maka dalam sinekdoke kedekatan contoh itu disebabkan lantaran contoh yang pertama merupakan pecahan dari contoh yang kedua (pars prototo) atau contoh yang pertama meliputi contoh yang kedua (totem pro parte). Berikut ini akan dikemukakan dalam bentuk bagan, kekerabatan antara contoh dan makna.
Contoh sebagian untuk keseluruhan: “Kemarin, Budi tak tampak batang hidungnya”.
Contoh sebagian untuk keseluruhan: “Kemarin, Budi tak tampak batang hidungnya”.
Bentuk kotak mewakili contoh dan bentuk bundar mewakili makna. Acuan mensugesti makna. Bagian yang diberi warna hitam memperlihatkan sebahagian yang berada dalam lingkup yang lebih besar, yaitu keseluruhan. Sebenarnya ada dua kata (bentuk lain), sehingga seharusnya ada dua penanda. Namun, penanda yang kedua bersifat implisit. Yang muncul pada ujaran ialah kata beragam batang hidung, sedangkan yang tersembunyi ialah keseluruhan badan dan wajah manusia. Dalam wilayah makna hidung terdapat komponen makna ‘bagian dari wajah manusia’. Jadi, makna dan contoh “batang hidung” (sebahagian) digantikan oleh “manusia” (keseluruhan).
Contoh lain: “Ia mengatakan dagangannya dari pintu ke pintu“
Contoh ini mengemukakan pintu (sebagian) untuk menggantikan rumah (keseluruhan).
2. Majas Sinekdoke totem pro parte (Keseluruhan untuk sebagian)
Prinsip yang telah dijelaskan dalam pars prototo sama saja dengan yang berlaku dalam totem proparto. Berikut ini juga akan dikemukakan kekerabatan antara makna dengan contoh dalam bentuk bagan.
Contoh keseluruhan untuk sebagian:
- “Italia mengalahkan Inggris dengan telak” Bagan wilayah makna:
Bentuk kotak mewakili contoh dan bentuk bundar mewakili makna. Acuan mensugesti makna. Bagian yang diberi warna hitam memperlihatkan keseluruhan yang meliputi bahagiannya, yang seharusnya muncul dalam ujaran, tetapi di sini bersifat implisit. Di sini juga gotong royong ada dua petanda, yang pertama ialah (semua) penduduk Italia dan Inggris, sedangkan yang ke dua ialah kesebelasan sepakbola yang berasal dari kedua negara itu. Dengan demikian makna dan contoh kata yang pertama (keseluruhan) yang bersifat eksplisit, meliputi makna dan contoh dari kata yang kedua (sebagian) yang bersifat implisit.
Contoh lain: “Baso ialah makanan favorit anak muda.”
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.
Referensi :
Zaimar, O. K. S. 2002. Majas dan Pembentuknya. Makara. Sosial Humaniora, 6 (2) : pp. 45-57.