Pengertian, Klasifikasi, Struktur dan Sifat Polimer
Membahas soal polimer memang mempunyai makna yang luas. Tidak hanya pengertian saja melainkan terdapat klasifikasi, struktur dan sifat yang terkandung didalamnya. Polimer tersebut merupakan zat kimia yang disusun berdasarkan zat zat kecil. Berikut klarifikasi mengenai pengertian polimer, pembagian terstruktur mengenai polimer, struktur polimer dan sifat polimer.
Pengertian Polimer
Polimer mempunyai arti yaitu sebuah makro molekul yang mempunyai ukuran besar alasannya ialah disusun oleh sekumpulan molekul sederhana atau monomer. Monomer atau molekul kecil tersebut mengumpulkan senyawa yang mempunyai ikatan rangkap dan ikatan gugus fungsional lalu disusun secara beraturan.
Baca juga : 10 Jenis Termometer Beserta Fungsinya
Sifat Polimer
Polimer mempunyai sifat yang bermacam-macam alasannya ialah tersusun oleh sebuah monomer dengan kelas material sintetik maupun alami sehingga membentuk sebuah makro molekul. Kedua material tesebut sanggup dibedakan berdasarkan gampang tidaknya polimer sanggup dirombak maupun didegradasi menjadi mikroba. Polimer yang mempunyai material sintetik tidak gampang terurai oleh mikroorganisme. Namun polimer yang mempunyai material alami gampang terurai oleh mikroorganisme. Sifat polimer yang berbeda besar lengan berkuasa terhadap struktur polimer yaitu:
Panjang Ikatan Polimer
Struktur Polimer yang mempunyai ikatan semakin panjang maka titik leleh senyawa maupun kekuatannya semakin besar/tinggi.
Gaya antar partikel
Gaya antar partikel yang terdapat dalam ikatan polimer akan semakin besar dalam pembuatan polimer tersebut menjadi lebih kuat serta sulit untuk meleleh.
Percabangan
Cabang ikatan polimer yang banyak akan menciptakan polimer tersebut menjadi gampang meleleh serta daya tegangnya rendah.
Ikatan silang antar polimer
Polimer yang mempunyai ikatan silang dalam jumlah yang banyak maka kekuatannya semakin rapuh, kaku dan gampang patah. Ikatan tersebut akan menciptakan polimet membentuk materi keras sehingga membuatnya gampang ringkih dan patah.
Sifat Kristalinitas Ikatan Polimer
Ikatan polimer yang kuat maupun kebal dari zat zat enzim dan zat kimia maka mempunyai sifat kristalinitas yang besar. Zat polimer yang mempunyai kristalinitas besar ialah zat polimer yang strukturnya teratur. Namun apabila sifat kristalinitasnya rendah maupun tidak keras maka struktur polimernya tidak teratur.
Selain struktur polimer diatas adapula sifat umum polimer yang terkandung didalamnya. Berikut penjelasannya dibawah ini:
Sifat Termal
Polimer merupakan materi yang bukan terbuat dari konduktor namun mempunyai sifat termal yang bagus. Sebagai isolator, polimer memang mempunyai materi termal yang banyak. Polimer tersebut akan mengalami proses meleleh maupun mengeras dikala dipanaskan. Sifat ini hanya terjadi pada komponen tertentu saja.
Demikianlah klarifikasi mengenai pengertian polimer, pembagian terstruktur mengenai polimer, struktur polimer dan sifat polimer. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat untuk anda. Terima kasih telah berkunjung di blog ini.
Sifat Daya Tahan dari Mikroorganisme
Sifat polimer ini mempunyai daya tahan terhadap mikroorganisme. Bahan polimer yang mempunyai sifat ini ialah materi yang sintetis. Namun adapula jenis polimer yang tidak tahan terhadap mikroorganisme, contohnya polimer alam. Jenis polimer alam contohnya wol, sutra, dan sebagainya.
Sifat Kelenturan
Sifat polimer selanjutnya ialah elastis sehingga sanggup diubah menjadi beberapa jenis produk. Namun materi polimer alam lebih gampang diubah dibandingkan materi polimer sintetis.
Sifat polimer lain
Polimer juga mempunyai sifat sifat lainnya menyerupai kebal terhadap korosi maupun pencemaran lingkungan yang bersifat agresif, beratnya lebih ringan, dan mempunyai ukuran stabil alasannya ialah molekulnya besar.
Klasifikasi Polimer
Klasifikasi polimer sanggup dibedakan berdasarkan penggolongannya. Berikut jenis jenisnya sanggup anda simak dibawah ini:
Klasifikasi Polimer Menurut Asalnya
Menurut asalnya, pembagian terstruktur mengenai polimer ini sanggup dibagi menjadi polimer alam dan polimer sintetik. Polimer alam ialah zat yang dibuat dari reaksi metabolisme makhluk hidup dan mempunyai jumlah tertentu. Sifat polimer alam ini tidak stabil dikala dipanaskan alasannya ialah sulit dibentuk, serta gampang untuk menyerap air. Jenis polimer ini contohnya amilum, protein, selulosa, glikogen, karet alam maupun asam nukleat. Sedangkan polimer sintetik ialah zat yang terbuat dari materi sintetik berupa monomer. Jenis polimer ini berfungsi untuk alternatif dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan tersier manusia. Misalnya poliviniklorida, polipropilena, polietena dan tetrafloroetilena.
Klasifikasi Polimer Menurut Jenis Monomer
Klasifikasi polimer selanjutnya berdasarkan jenis monomernya yang sanggup dibagi menjadi homopolimer dan kopolimer. Homopolimer ialah jenis polimer yang terbentuk dari monomer sejenis dan mempunyai struktur polimer "-A-A-A-A-A". Polimer jenis ini contohnya polistirena, polietilena, PVC, polipropilena, teflon, amilum, poliisoprena maupun selulosa. Sedangkan kopolimer ialah jenis polimer yang terbentuk dari dua/lebih polimer yang tidak sejenis dan mempunyai struktur polimer "-A-B-A-B-A-B". Jenis kopolimer masih sanggup dibagi menjadi beberapa jenis lagi yaitu kopolimer tidak beraturan, kopolimer grafit, kopolimer bergantian dan kopolimer balok.
Klasifikasi Polimer Menurut Kekenyalannya
Adapula pembagian terstruktur mengenai polimer berdasarkan kekenyalannya yang sanggup dibagi menjadi polimer termoplastik dan termoset. Polimer termoplastik ialah jenis polimer yang tidak kebal terhadap panas. Hal tersebut menciptakan polimer ini gampang dibuat dan akan meleleh dikala dipanaskan. Sedangkan polimer termoset ialah jenis polimer yang kebal terhadap panas. Hal tersebut menciptakan polimer ini sulit dibuat dan tidak akan meleleh dikala dipanaskan.
Klasifikasi Polimer Menurut Bentuk Ikatannya
Menurut bentuk ikatan pada polimer maka sanggup dibagi menjadi pembagian terstruktur mengenai polimer bercabang, linier maupun ikatan silang. Polimer linier merupakan jenis polimer yang disusun oleh jenis yang sama sehingga membentuk ikatan polimer yang panjang. Polimer ini mempunyai sifat yang gampang larut dan padat, contohnya polietelena, PVC, nylon 66, dan lain lain. Untuk polimer bercabang merupakan jens polimer yang terbentuk berdasarkan cabang dari polimer linier. Sedangkan polimer ikatan silang merupakan jenis polimer yang terbentuk alasannya ialah cabang polimer saling mengikat satu sama lain dengan cabang polimer utama.