Penyebab dan Contoh Perubahan Struktur Kromosom, Proses / Mekanisme, Mutasi - Perubahan struktur fisik kromosom sanggup terjadi pada lokasi atau jumlah gen dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada jumlah gen dalam kromosom dikelompokkan menjadi delesi dan duplikasi, sedangkan perubahan lokasi gen pada kromosom sanggup terjadi melalui translokasi dan inversi (Brum, et al, 1994: 257).
1) Delesi Kromosom
Delesi merupakan bencana hilangnya satu segmen kromosom lantaran patah. Mutasi yang terjadi menjadikan sebagian segmen dari kromosom hilang pada dikala pembelahan sel. Dengan demikian, kromosom akan kehilangan beberapa gen yang mungkin akan tampak atau tidak, bergantung pada kepentingan gen dalam sel.
Contoh delesi pada insan ialah sindrom cri-du-chat. Sindrom ini terjadi lantaran pada kromosom nomor 5 terjadi delesi. Penderita sindrom ini meninggal pada waktu lahir atau pada masa kanak-kanak. Untuk lebih memahami proses delesi, perhatikan Gambar 1. berikut.
Gambar 1. Proses delesi terjadi pada segmen c-d menjadikan susunan berubah dari a-b-c-d-e menjadi a-b-e. [1] |
Delesi sanggup terbagi menjadi dua, yaitu delesi terminal dan delesi interkalar. Delesi terminal merupakan delesi atau patahnya kromosom di satu kawasan erat ujung kromosom. Adapun delesi interkalar terjadi bila kromosom patah di dua tempat.
2) Duplikasi Kromosom
Duplikasi terjadi ketika terdapat potongan kromosom yang diulangi dan identik pada potongan lain segmen tersebut (Gambar 2). Duplikasi sanggup terjadi akhir pindah silang. Suatu segmen kromosom berpindah ke potongan lain kromosom komolognya. Pada bencana ini terjadi delesi pada kromosom yang kehilangan segmennya. Contohnya ialah duplikasi pada kromosom Drosophila melanogaster yang menjadikan mutasi mata berbentuk batang (bar).
Gambar 2. Duplikasi terjadi pada dua kromosom. [1] |
3) Translokasi Kromosom
Translokasi merupakan mutasi yang disebabkan oleh pemindahan fragmen kromosom dari satu kromosom ke kromosom yang lainnya. Keseimbangan gen masih tetap terjaga dalam arti tidak akan ada gen yang hilang atau bertambah. Namun, perubahan fenotipe sanggup terjadi sesuai dengan kondisi lingkungan yang menjadikan gen itu terekspresi (Gambar 3).
Gambar 2. Kromosom yang mengalami translokasi mengalami perpindahan fragmen. [1] |
4) Inversi Kromosom
Inversi merupakan perubahan arah dari segmen kromosom. Hal ini sanggup terjadi apabila sebuah kromosom yang telah mengalami kerusakan, kemudian bergabung kembali ke kawasan asalnya hanya dalam arah yang berlawanan. Hal ini sanggup terjadi pada kromosom homolog.
Inversi terbagi menjadi dua, yakni inversi parasentris dan inversi perisentris. Inversi parasentris terjadi apabila sentromer terletak di sebelah luar lengan kromosom yang mengalami inversi. Adapun inversi perisentris merupakan inversi yang terjadi pada dua lengan kromosom yang berbeda (Gambar 4).
Gambar 4. Proses inversi dibedakan menjadi (a) parasentris dan (b) perisentris. [1] |
5) Katenasi Kromosom
Anda kini sudah mengetahui Perubahan Struktur Kromosom. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Fictor Ferdinand P dan Moekti Ariebowo. 2009. Mudah Belajar Biologi 3 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 194.
Referensi Lainnya :
[1] Brurn, G.D., L. McKane, and G. Karp. 1994. Biology: Exploring Life. New York: John Wiley & Sons.