Makanan Sumber dan Fungsi Zat Besi (Fe) : Akibat Kekurangan bagi Tubuh Manusia dan Hewan, Pengertian, Manfaat, Kegunaan - Zat besi yakni satu dari unsur yang paling banyak dari kerak bumi. Besi juga merupakan mineral esensial mikro yang paling melimpah. Kurang lebih 2/3 dari besi beredar sebagai hemoglobin, 1/10 sebagai mioglobin dan kurang dari 1% terdapat pada transferin dari semua enzim besi dan protein redoks. Sisanya terdiri dari simpanan besi feritin dan hemosiderin yang terdapat terutama pada hati, limpa dan sumsum tulang. Fungsi utama besi yakni unruk transport oksigen oleh hemoglobin. Besi ferro (Fe2+) dan besi ferri (Fe3+) bersifat sangat sukar laarut pada pH netral, dan diharapkan sistem khusus untuk transport besi dan memasukkan ino-ion ini ke dalam tempat-tempat fungsional mereka.
Sumber besi utama yakni daging, tumbuhan polong, tetes tebu, dan kerang-kerangan. Sumber sintetis terdiri dari ferric okside dengan kandungan besi 35% dan ferrous sulphate dengan kandungan besi sebesar 20%. Zat besi dalam materi pakan terutama terdapat dalam bentuk ferri, terikat berpengaruh pada molekul organik.
Zat besi ditrasport ke daerah penyimpanan dalam sumsum tulang dan hingga batas tertentu ke hati dalam bentuk ion ferri, terikat pada transferin plasma. Pada daerah penyimpanan itu, ion ferri diubah lagi menjadi apoferitin sebagai bentuk cadangan yang stabil tetapi mengalami pertukaran. Feritin dalam sistem retikuloendotelial merupakan bentuk cadangan besi yang sanggup diambil. Feritin yakni protein dengan kemampuan besar untuk menyimpan besi yang terdapat padaa hewan. Feritin bekerja sebagai penyimpan sementara untuk mencegah penambahan toksik kadar besi dan suatu cadangan yang daapaat dikerahkan jangka panjang. Akan tetapi feritin sanggup mengalami denaturasi, kehilangan subunit apoferitin dan lalu beragregasi (berkumpul) ke misel-misel hemosiderin. Hemosiderin mengandung lebih banyak besi dibandingkan feritin dan terdapat sebagai partikel-partikel. Besi dalam hemosiderin tersedia untuk pembentukan hemoglobin, tetapi mobilisasi besi jauh lebih lambat dari hemosiderin dibanding dari feritin. Besi yang ditimbun akan disimpan sebagai endapan hemosiderin dalam hati, pankreas, kulit dan sendi yang menjadikan penyakit.
Defisiensi zat besi terjadi apabila kapasitas besi intraseluler bertambah, dan lebih banyak besi akan diabsorpsi jikalau tersedia dalam makanan. Defisiensi / kekurangan zat besi menjadikan terjadinya anemia, penurunan volume sel-sel darah merah daan depigmentasi. Pada kelebihan besi (iron overload) kapasitas dan kejenuhan karier besi intraseluler berkurang.
Anda kini sudah mengetahui Zat Besi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
DAFTAR PUSTAKA PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK
Artikel ini merupakan materi yang ditulis oleh Prof. Dr. Ir. Wahyu Widodo, Ms. (Fakultas Peternakan-perikanan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dari Buku Ajar Berjudul "PENGANTAR ILMU NUTRISI TERNAK" tahun 2006.