Jenis-jenis / Macam-macam Mutasi dan Penyebab Mutasi Gen dan Kromosom - Pewarisan sifat dari induk kepada keturunannya merupakan proses yang terjadi secara kontinyu (terus menerus). Meskipun demikian, “kesalahan” dalam pewarisan sifat tersebut sanggup saja terjadi sehingga DNA sel anak akan berbeda dengan DNA sel induk. Sejak awal tahun 1900, mutasi diartikan sebagai perubahan hereditas. Pada tahun 1901, Hugo de Vries mengemukakan istilah mutasi pertama kali dalam bukunya Th e Th eory of Mutation. Vries menemukan adanya perubahan pada tumbuhan Oenthora lamarckina yang diyakini lantaran adanya penyimpangan genotip secara tiba-tiba dan diturunkan pada keturunan berikutnya. Selanjutnya, pada tahun 1927, Herman J. Muller (ahli genetika) menemukan mutasi pada lalat buah (Drosophila melanogaster) oleh efek radiasi sinar X.
Mutasi mengandung dua makna penting, yaitu perubahan materi genetik yang akan diwariskan pada keturunannya, dan bagaimana proses perubahan tersebut terjadi pada suatu organisme. Organisme yang mengalami mutasi dan mengatakan fenotip gres hasil mutasi disebut mutan.
Mutasi memiliki beberapa sifat, yaitu muncul secara bebas, bersifat menurun terhadap keturunannya, dan jarang terjadi. Adanya mutasi gen pada individu sanggup diketahui. Mutasi sanggup terjadi melalui aneka macam cara dan sebab. Berdasarkan materi hereditas yang mengalami perubahan, mutasi dibedakan menjadi mutasi gen dan mutasi kromosom.
A. Macam-macam Mutasi
1. Mutasi Gen
Mutasi gen yaitu perubahan susunan basa nitrogen pada nukleotida, disebut juga mutasi titik (point mutation). Perubahan susunan basa nitrogen pada triplet, menyebabkan berubah pula asam amino yang akan dikode. Demikian pula, jenis atau fungsi protein yang akan dihasilkan. Gen yang normal maupun gen mutan sanggup bersifat mayoritas maupun resesif. Pada organisme diploid yang heterozigot, fenotip yang akan muncul yaitu fenotip dari alel yang dominan, lantaran alel yang mayoritas sanggup ditranskripsi dan ditranslasi menjadi protein yang berfungsi. Selanjutnya, kegiatan protein tersebut akan terlihat pada fenotipnya. Sementara itu, alel yang resesif tidak sanggup ditranskripsikan dan ditranslasikan sebagaimana alel dominan, sehingga fenotipnya tidak tampak.
Mutasi gen sanggup terjadi melalui aneka macam cara, yaitu:
a. Transisi
b. Transversi
c. Mutasi Frame Shift (Pergeseran Rangka)
2. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom disebut juga aberasi kromosom atau mutasi besar (gross mutation), yaitu perubahan struktur atau jumlah kromosom. Mutasi kromosom banyak terjadi pada tanaman.
a. Perubahan struktur kromosom
Beberapa penyebab terjadinya perubahan struktur kromosom, antara lain:
1) Delesi atau Defisiensi
2) Duplikasi
3) Inversi
4) Translokasi
b. Perubahan jumlah kromosom
Dalam keadaan normal, jumlah kromosom yang dimiliki individu yaitu stabil. Akan tetapi, adanya penyimpangan menyerupai insiden nondisjunction atau induksi yang sengaja diperlakukan menyebabkan jumlah kromosom sanggup berubah. Perubahan jumlah kromosom meliputi:
1) Euploidi
2) Aneuploidi
Mutasi gen dan mutasi kromosom tentunya terjadi di dalam sel. Oleh lantaran itu, menurut jenis sel yang mengalami mutasi dibedakan menjadi mutasi somatis dan mutasi germinal.
1. Mutasi Somatis
1. Mutasi Somatis
2. Mutasi Germinal
Berdasarkan prosedur terjadinya, ada dua macam mutasi, yaitu mutasi alami dan mutasi buatan.
Berdasarkan prosedur terjadinya, ada dua macam mutasi, yaitu mutasi alami dan mutasi buatan.
1. Mutasi Alami
2. Mutasi Buatan
Selain menurut materi hereditas, jenis sel, dan prosedur terjadinya, mutasi dibedakan pula menurut imbas atau efek yang ditimbulkan.
2. Mutasi Buatan
Selain menurut materi hereditas, jenis sel, dan prosedur terjadinya, mutasi dibedakan pula menurut imbas atau efek yang ditimbulkan.
1. Mutasi Missense
2. Mutasi Non-sense
3. Mutasi Netral
4. Mutasi Diam
2. Mutasi Non-sense
3. Mutasi Netral
4. Mutasi Diam
B. Penyebab Mutasi
Anda kini sudah mengetahui Macam-macam Mutasi. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Rochmah, S. N., Sri Widayati, Mazrikhatul Miah. 2009. Biologi : Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas XII. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 282.