Home » » Pintar Pelajaran Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-Ciri, Ahli

LIRIK LAGU : Pintar Pelajaran Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-Ciri, Ahli

Artikel dan Makalah perihal Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-ciri, Ahli - Dalam kehidupan sehari-hari adakalanya kita sering mengungkapkan suatu dongeng di masa lalu, baik yang dianggap penting maupun dianggap berkesan. Hal tersebut merupakan hal kecil dari sebuah sejarah. Sejarah memang bukanlah hal yang gres bagi kita namun merupakan suatu hal sering didengar dan diucapkan baik disadari maupun tidak. Namun demikian, ada banyak hal yang belum diketahui dan dimengerti perihal sejarah sebagai ilmu, dalam benak kita niscaya akan terlintas sebuah pertanyaan ”Apakah sejarah itu?” Pertanyaan ini tampak sederhana, cenderung mudah, walaupun kita belum tentu memahami intisari dari pertanyaan itu sebab pada hakikatnya pertanyaan tersebut akan mengandung makna yang dalam dan luas. Pasti sebagian besar kalian membayangkan peristiwaperistiwa masa lalu, yang sudah terjadi masa lampau. Mungkin pula kalian akan menganggapnya kuno atau ketinggalan zaman.
hari adakalanya kita sering mengungkapkan suatu dongeng di masa kemudian Pintar Pelajaran Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-ciri, Ahli
Gambar 1. Sejarah selalu membicarakan kehidupan masa lalu, relief pada Candi Borobudur ini menunjukkan kehidupan masyarakat Jawa pada kala ke-7 dan 8.
Memang benar, sejarah niscaya membicarakan kejadian-kejadian di masa lalu. Ia tidak membicarakan masa sekarang, yang sedang berlangsung, juga mustahil membincangkan masa yang belum terjadi atau masa depan. Benar pula sejarah selalu berurusan dengan masa-masa kuno dan klasik serta zaman yang telah tertinggal. Namun, dengan membaca dan mempelajari sejarah tidak menciptakan kita menjadi ketinggalan zaman.

Bukankah setiap orang, termasuk kalian, sendiri mempunyai sejarah sendiri? Begitu pula dengan orang tuamu, kakek-nenekmu, temanmu, tetanggamu, gurumu, desa dan kota daerah tinggalmu, dan negara kita pun mempunyai perkembangan sejarah sendiri yang berbeda dengan negara lain, meski yang terdekat sekalipun. Justru dengan membaca sejarah, kita akan bisa menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi di dunia. Melalui ilmu sejarah, insan bukannya harus terus mengenang kejadian-kejadian tempo kemudian dan merindukannya, melainkan harus bisa mencar ilmu dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan manusia-manusia zaman dulu semoga hidup lebih baik.

Pada cuilan ini kalian akan mempelajari definisi serta ruang lingkup sejarah. Kita akan mencar ilmu mengenai pengertian periodesasi, kronik, kronologi, dan historiografi. Dengan begitu, kita sanggup mengambil arti serta manfaat di balik setiap insiden sejarah yang telah berlangsung.

1. Batasan dan Pengertian Sejarah

Sejak duduk di Sekolah Dasar kita telah sering mendengar istilah “sejarah”. Kita pun niscaya telah maklum bahwa sejarah itu berkaitan dengan masa lalu. Namun, jikalau kita bertanya apa batasan atau definisi sejarah, niscaya kita tak pribadi sanggup menjawabnya secara lugas dan tepat. Kita membutuhkan waktu untuk menjawabnya, dan masing-masing akan mengemukakan batasan yang berbeda, bergantung dari sudut mana ia memandang sejarah itu. Sebelum menginjak pada definisi para ahli, mari kita lihat arti sejarah dari segi etimologis, dari akar katanya sendiri. Kata “sejarah” berasal dari bahasa Arab yaitu syajaratun, yang berarti “pohon”. Pohon di sini melukiskan pertumbuhan yang terus menerus dari tanah (bumi) ke udara, dengan banyak sekali macam organnya, yaitu akar, batang, cabang, daun, bunga (kembang), serta buahnya. Bagian dari pohon mengatakan adanya aspek-aspek kehidupan yang satu sama lain saling berhubungan. Jika dikaitkan dengan sejarah sanggup disimpulkan bahwa insan itu hidup, terus bergerak dan tumbuh seiring perjalanan waktu dan daerah insan berada. Lebih luas dari itu, sejarah memang harus dinamis, harus tumbuh dan hidup, berkembang dan bergerak terus serta akan berjalan terus tiada henti sepanjang masa dan mempunyai dinamika yang menarik dari kehidupan manusia.

Ada sejumlah kata bahasa Arab yang mempunyai arti hampir sama dengan kata “sejarah”, contohnya kata “silsilah” mengatakan pada keluarga atau nenek moyang, kata “riwayat” atau “hikayat” dikaitkan dengan dongeng yang diambil dari kehidupan, kata “kisah” yang sifatnya sangat umum mengatakan pada masa lampau, justru yang lebih mengandung arti dongeng perihal kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau yakni sejarah.

Sedangkan kata tarikh mengatakan tradisi dalam sejarah Islam, ibarat tarikh nabi. Dalam bahasa-bahasa Nusantara ada beberapa kata yang mengandung arti sejarah ibarat “babad” (bahasa Jawa), “tambo” (Minangkabau), “Tutui Teteek” (bahasa Roti), Pustaka, Cerita, dan lain-lain. Agar kita menerima cakrawala berpikir yang lebih luas tentu kita harus membandingkan dengan terjemahan yang berasal dari bahasa lainnya. Sebagai referensi sejarah dalam bahasa Belanda ialah “geschiedenis” (dari kata geschieden artinya terjadi), dalam bahasa Inggris ialah history (berasal dari bahasa Yunani historia; apa yang diketahui sebab penyelidikan), jadi pengertian secara lebih spesifik yakni segala macam insiden yang terjadi dalam masyarakat manusia. Namun, pembatasan ini pun masih terasa luas sekali mencakup seluruh kehidupan manusia. Sejumlah kata lainnya dari bahasa-bahasa Eropa mengatakan banyak sekali arti history), ibarat kronika (cronicle), keturunan (genealogy), tarikh, bahkan dalam bahasa Indonesia juga digunakan kata historia sebagai padanan kata sejarah.
hari adakalanya kita sering mengungkapkan suatu dongeng di masa kemudian Pintar Pelajaran Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-ciri, Ahli
Gambar 2. Silsilah keturunan raja Demak, Sultan Trengganu.
Para andal sejarah (disebut juga Sejarawan) pun masih berbeda pendapat mengenai definisi tadi. Namun, perbedaan di antara mereka tak mencolok, tidak kontras satu sama lain. Ada benang merah yang menghubungkan pendapat-pendapat mereka satu sama lain. Berikut ini beberapa definisi sejarah berdasarkan para ahli, antara lain:

(a) Edward Hallet Carr: Sejarah yakni suatu proses interaksi serba-terus antara sejarawan dengan fakta-fakta yang ada padanya; suatu obrolan tiada henti-hentinya antara masa kini dengan masa silam.
(b) Robert V. Daniels: Sejarah ialah kenangan pengalaman umat manusia.
(c) J. Bank: Semua insiden masa lampau yakni sejarah (sejarah sebagai kenyataan); sejarah sanggup membantu insan untuk memahami sikap insan pada masa yang lampau, masa sekarang, dan masa akan datang.
(d) Taufik Abdullah: Sejarah harus diartikan sebagai tindakan insan dalam jangka waktu tertentu pada masa lampau yang dilakukan di daerah tertentu.
(e) Muhammad Yamin: Sejarah ialah ilmu pengetahuan umum yang berafiliasi dengan dongeng bertarikh, sebagai hasil penafsiran kejadian-kejadian dalam masyarakat insan pada waktu yang telah lampau atau gejala yang lain.
(f) Mohammad Ali dalam bukunya Pengantar Ilmu Sejarah menyatakan sejarah, yaitu:
  1. Jumlah perubahan-perubahan, kejadian atau insiden dalam kenyataan di sekitar kita.
  2. Cerita perihal perubahan-perubahan, kejadian atau insiden dalam kenyataan di sekitar kita.
  3. Ilmu yang bertugas menyelidiki perubahan-perubahan kejadian dan insiden dalam kenyataan di sekita kita.
(g) W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia mengungkapkan sejarah, yaitu:
  1. Silsilah atau asal-usul.
  2. Kejadian atau insiden yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
  3. Ilmu, pengetahuan, dongeng pelajaran perihal kejadian atau insiden yang benar-benar terjadi.
Dari penelusuran pengertian-pengertian di atas, sanggup disimpulkan bahwa sejarah dipergunakan, sebagai perkataan sehari-hari dan sebagai ilmu pengetahuan. Jadi, jikalau kita rumuskan kembali pengertian sejarah yang disaring dari pengertian tadi maka sejarah, yakni ilmuyang mengkaji insiden atau kejadian yang telah terjadi dalam masyarakat insan pada waktu yang lampau.

2. Ciri-Ciri Utama Sejarah

Mempelajari sejarah berarti membiasakan diri untuk berpikir secara historis dan kritis. Cara berpikir sejarah berbeda dengan cara berpikir ilmu pengetahuan alam yang saintis. Berpikir secara historis tentu akan terus berafiliasi dengan masa lampau, sedangkan dalam berpikir saintis kita tak dituntut untuk menengok masa lalu.

Kita bisa menulis, misalnya, sejarah hidup (biografi) Blaise Pascal dalam sebuah buku. Dalam buku itu kita membahas mengenai masa kecil Pascal, masa sekolah, kuliah, sampai ia menemukan rumus fisikanya yang terkenal. Kita pun bisa menghubungkan kehidupan pribadinya dengan keadaan zaman yang dihadapinya, yaitu zaman pencerahan Eropa. Namun, kita tak membahas problem rumus dan praktik laboratoriumnya secara detail. Pembahasan detail perihal teori-teori dan hukum-hukum Pascal tentu akan dibahas pada ilmu sains (fisika), tidak dalam ilmu sejarah.

Berikut ini yakni ciri-ciri umum dalam dunia sejarah, yaitu bahwa:

(a) Peristiwa sejarah itu abadi, tetap dikenang oleh generasi selanjutnya; contohnya insiden proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
hari adakalanya kita sering mengungkapkan suatu dongeng di masa kemudian Pintar Pelajaran Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-ciri, Ahli
Gambar 3. Peristiwa sejarah yang tetap dikenang oleh bangsa Indonesia.
(b) Peristiwa sejarah itu unik, hanya terjadi satu kali seumur hidup, tak pernah terulang secara persis untuk kedua kalinya; Oleh sebab itulah tidak akan pernah ada insiden sejarah yang berulang. Setiap insiden akan berbeda dengan insiden sebelumnya, mungkin saja peristiwanya sama tetapi pelaku, waktu, dan tempatnya akan berbeda
(c) Peristiwa sejarah itu penting sebab mempunyai arti dan makna terhadap kehidupan khalayak ramai dan mempunyai imbas besar dalam perjalanan insan yang menjalaninya, contohnya insiden Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, walaupun berlangsung singkat, namun dianggap sebagai insiden bersejarah sebab pengaruhnya yang besar terhadap persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Sejarah yakni ilmu yang mempelajari insiden atau kejadian yang telah terjadi dalam masyarakat insan pada waktu yang lampau. Ruang lingkup sejarah itu luas sebab sejarah sanggup berperan sebagai sebagai peristiwa, sebagai kisah, sebagai ilmu, dan sebagai seni. Peristiwa dalam cakupan sejarah berarti segala sesuatu yang telah berlangsung pada waktu yang telah kemudian dan menjadikan jawaban pada kehidupan insan pada waktu itu dan pada masa setelahnya. Para sejarawan tak hanya mencatat rangkaian insiden yang terjadi, namun juga mencoba menelusuri latar belakang insiden muncul. Sedangkan, sejarah sebagai kisah berarti sejarah tersebut diuraikan dalam bentuk naratif. Di Indonesia banyak terdapat karya sastra yang sanggup dianggap sebagai sejarah yang dikisahkan, diceritakan, contohnya babad, serat, carita, hikayat.

Sejarah pun sanggup diperlakukan sebagai ilmu pengetahuan. Sejarah sebagai cabang ilmu pengetahuan dan dibuktikan secara keilmuan. Untuk pertanda keilmiahannya sebab sanggup digunakan banyak sekali standar dan metode-metode ilmiah. Dengan demikian, kesahihan penelitian sejarah sanggup dipertanggungjawabkan secara moral dan keilmuwan. Sejarah juga sanggup berperan sebagai seni yang mengedepankan nilai estetika. Sejarah mempunyai jiwa atau roh, yang tak lain yakni jiwa yang terdapat dalam diri insan sebagai pelaku sejarah. Jiwalah yang merupakan nyala api insan dalam kehidupannya.

Pendekatan terhadap jiwa sejarah ini hanya sanggup dilakukan oleh seni. Jika suatu insiden sejarah tak sanggup lagi dibuktikan melalui metode ilmiah maka seorang sejarawan dibutuhkan apa yang tersirat dalam insiden itu melalui daya imajinasi. Karya sastra berupa novel sejarah sanggup dijadikan referensi bagaimana sejarah digambarkan melalui seni sastra.

Dalam ilmu sejarah mempunyai manfaat dan kiprah terhadap kehidupan masyarakat kini. Melalui penelusuran sejarah pula kita sanggup mengakui keberadaan insan di masa lampau yang membawa imbas baik atau jelek terhadap perkembangan insan dan dunia selanjutnya.

Anda kini sudah mengetahui Sejarah : Pengertian, Batasan, Definisi, Ciri-ciri, Ahli. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.

Referensi :

Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.

CARI JUDUL LAGU MENURUT ABJAD :

Campuran, A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tinggalkan Komentar Anda!!