Artikel dan Makalah ihwal Fungsi dan Kegunaan / Manfaat Sejarah : Nasionalisme, Edukatif, Inspiratif, Instruktif, Rekreatif - Membaca dan mempelajari sejarah tentu bermanfaat bagi kehidupan kita. Sejarah merupakan hasil insan masa kemudian dalam merespons kehidupannya, lingkungannya, dan sesamanya. Melalui sejarah kita sanggup melihat gerak yang dinamis yang terjadi di bumi dengan insan sebagai pengeraknya. Sejarah sanggup memperlihatkan teladan atau teladan terhadap insan generasi berikut dalam berpikir dan bertindak. Dalam berpikir, kita insan generasi kini dituntut lebih cendekia dan bijak sehingga membuahkan sikap yang cendekia pula. Kita telah melihat kehancuran insan tanggapan ambisi segelintir orang atau penguasa dari sejarah. Ingat, berguru sejarah bukan berarti kita mengenang kembali insiden manis dan besar dalam romantisisme sejarah, melainkan kita diperlukan harus bisa untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan orang-orang zaman dahulu. Melalui penelusuran sejarah pula kita sanggup mengakui keberadaan insan di masa lampau yang membawa dampak (baik atau buruk) terhadap perkembangan insan dan dunia selanjutnya.
- Sejarah sangat bermanfaat bagi kehidupan insan dan tidak pernah lepas dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kaitannya dengan berguru sejarah, kita sanggup mengambil manfaat sejarah lantaran beberapa alasan di antaranya :
- Dapat mengakui keberadaan setiap insan di masa lampau dan akan terus hidup awet hingga dikala ini dan dikala mendatang.
- Dapat mempersiapkan diri untuk memberikan insiden masa kemudian dan masa kini kepada generasi berikutnya sebagai materi pengetahuan dan pengalaman.
- Dapat menyakinkan orang menurut alasan insiden di masa lampau.
- Dapat memperbaiki hidup sendiri dengan merujuk kepada insiden di masa kemudian untuk diambil pelajaran dan hikmah sehingga bisa bermanfaat untuk di masa depan.
Selanjutnya sanggup diuraikan manfaat-manfaat mempelajari sejarah sebagai berikut:
(1) Edukatif
Bahwa pelajaran-pelajaran sejarah memperlihatkan kebijaksanaan dan kearifan. Ucapan “Belajarlah dari Sejarah“ atau “Sejarah mengajarkan kepada kita” atau “Perhatikanlah pelajaran-pelajaran yang diberikan oleh sejarah”. Dengan ucapan-ucapan itu dinyatakan bahwa fungsi dan kegunaan sejarah ialah memperlihatkan pelajaran. Akan tetapi, apa sebetulnya arti ucapan-ucapan ibarat itu? Bagaimana kita sanggup berguru dari sejarah? Atau bagaimana sejarah sanggup memberi pelajaran pada kita? Jika kita kaji secara mendalam, kita akan hingga pada kesimpulan, bahwa kita hanya sanggup berguru dari sejarah kalau peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa kemudian itu akan terjadi lagi pada masa sekarang. Hal-hal yang baik akan kita sambut dan kita usahakan betul supaya terjadi lagi dan hal-hal yang tidak baik kita coba menghilangkan atau menghindarinya.
(2) Inspiratif
Sejarah memperlihatkan pandangan gres atau inspirasi kepada kita, tindakan-tindakan kepahlawanan dan peristiwa-peristiwa gemilang pada masa kemudian sanggup mengilhami kita semua pada taraf usaha yang sekarang. Peristiwa-peristiwa besar mengilhami kita semoga mencetuskan insiden yang besar pula. Di Indonesia sejarah yang berfungsi inspiratif seringkali dijalin di sekitar usaha para hero pembela kemerdekaan selama masa imperialisme dan kolonialisme Barat.
(3) Instruktif
Misalnya, kegunaan dalam rangka pengajaran dalam salah satu kejuruan atau keterampilan ibarat navigasi, teknologi, persenjataan, jurnalistik, strategi militer dan sebagainya. Fungsi dan kegunaan sejarah ini disebut sebagai kegunaan yang bersifat instruktif lantaran mempunyai tugas membantu acara memberikan pengetahuan atau keterampilan (instruksi).
(4) Rekreatif
Seperti halnya dalam karya sastra yakni kisah atau roman, sejarah juga memperlihatkan kesenangan estetis, lantaran bentuk dan susunannya yang harmonis dan indah. Kita sanggup terpesona oleh kisah sejarah yang baik sebagaimana kita sanggup terpesona oleh sebuah roman yang bagus. Dengan sendirinya kegunaan yang bersifat rekreatif ini gres sanggup dirasakan kalau sejarawan berhasil mengangkat aspek seni dari kisah sejarah yang disajikan.
Sejarah sanggup juga memperlihatkan kesenangan lain kepada kita. Kesenangan ini berupa “wisata intelektual” yang dipancarkannya kepada kita. Tanpa beranjak dari daerah duduk kita sanggup dibawa oleh sejarah menyaksikan peristiwaperistiwa yang jauh dari kita, baik jauh daerah maupun jauh waktunya. Kita diajak untuk berwisata ke negeri-negeri nan jauh disana, menyaksikan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi dalam suasana yang berbeda dengan suasana kita sekarang. Kita akan terpesona oleh pemandangan pada masa lampau yang dilukiskan oleh sejarawan. Dengan penuh minat kita akan berkenalan dengan cara hidup, kebiasaan dan tindakan yang berlainan dengan yang kita alami sekarang.
(5) Memberikan Kesadaran Waktu
Kesadaran waktu yang dimaksud yakni kehidupan dengan segala perubahan, pertumbuhan, dan perkembangannya terus berjalan melewati waktu. Kesadaran itu dikenal juga sebagai kesadaran akan adanya gerak sejarah. Kesadaran tersebut memandang peristiwa-peristiwa sejarah sebagai sesuatu yang terus bergerak dari masa silam bermuara ke masa kini dan berlanjut ke masa depan.
Waktu terus berjalan pada dikala seorang atau suatu bangsa mulai menjadi bau tanah dan digantikan oleh generasi berikutnya. Bahkan waktu terus berjalan pada dikala seseorang atau suatu bangsa hanya bersenang-senang dan bermalas-malasan, atau sebaliknya, seseorang atau suatu bangsa sedang menciptakan karya-karya besar. Dengan mempunyai kesadaran sejarah yang baik, seseorang akan senantiasa berupaya mengukir sejarah kehidupannya sebaik-baiknya.
(6) Memperkokoh Rasa Kebangsaan (Nasionalisme)
Suatu bangsa yakni suatu kelompok sosial yang ditinjau dari aneka macam segi mempunyai banyak perbedaan. Terbentuknya suatu bangsa disebabkan adanya kesamaan sejarah besar di masa lampau dan adanya kesamaan keinginan untuk menciptakan sejarah besar bersama di masa yang akan datang. Sebagai teladan Bangsa Indonesia semenjak zaman prasejarah telah mempunyai kesamaan sejarah. Kemudian mempunyai zaman keemasan pada zaman Sriwijaya, Mataram Hindu-Buddha, dan Majapahit. Setelah itu bangsa Indonesia mengalami masa penjajahan selama ratusan tahun. Perjalanan sejarah bangsa Indonesia tersebut menjadi ingatan kolektif yang sanggup menimbulkan rasa solidaritas dan mempertebal semangat kebangsaan.
Sejarah mencatat bahwa peranan insan dalam memilih arah dunia, baik dari segi politik, agama, budaya, ekonomi, maupun sosial. Bentuk-bentuk penindasan terhadap harga diri manusia, baik itu imperialisme, kolonialisme, atau perbudakan, telah melahirkan kesadaran dalam diri segenap insan bahwa penjajahan dalam segala bentuknya harus dihapuskan guna terjalinnya perdamaian dan kedamaian. Dengan demikian, peristiwa-peristiwa tragis yang pernah ada tak lagi berulang.
Akhirnya dapatlah kita simpulkan, bahwa sejarah merupakan perbendaharaan atau khazanah pedoman yang mencerminkan pengaman umat insan pada masa lampau untuk sanggup kita pahami dan dijadikan pelajaran bagi kehidupan kita kini maupun petunjuk arah bagi impian kehidupan di masa depan.
Anda kini sudah mengetahui Fungsi dan Kegunaan / Manfaat Sejarah. Terima kasih anda sudah berkunjung ke Perpustakaan Cyber.
Referensi :
Hendrayana. 2009. Sejarah 1 : Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah Jilid 1 Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 202.