Hukum hooke dipakai untuk menghitung jumlah maksimum gaya pada sebuah benda namum tidak melebihi batas sehingga sifat elastisitasnya tetap ada. Namun sebelumnya, anda harus memahami perihal Hukum kesetimbangan dengan Hukum Newton. Hal ini dikarenakan aturan hooke berkaitan dengan dua aturan tadi. Nah pada kesempatan kali ini saya akan membahas perihal suara aturan hooke, rumus aturan hooke dan pola soal aturan hooke. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.
Bunyi dan Rumus Hukum Hooke Beserta Contoh Soal
Hukum hooke ditemukan oleh peneliti berjulukan Robert Hooke. Nama aturan tersebut diambil dari nama penemunya. Hukum ini membahas perihal hubungan pegas yang mengalami pertambahan panjang dengan gaya untuk meregangkan pegas. Contohnya sebuah pegas ditarik dengan kuat. Pegas tersebut akan semakin panjang. Kemudian bila gaya tarik pegas melemah maka pegas tidak akan semakin panjang. Di bawah ini terdapat klarifikasi mengenai suara aturan hooke, rumus aturan hooke dan pola soal aturan hooke. Berikut ulasan selengkapnya.
Baca juga : Hukum Kekekalan Momentum Beserta Contoh Soal
Bunyi Hukum Hooke
Bunyi aturan hooke ialah "Gaya yang bekerja pada sebuah benda mempunyai besar yang sama dengan pertambahan panjang bendanya". Hukum ini berlaku untuk benda benda yang sanggup diregangkan (benda elastis). Berikut rumus aturan hooke :
F = k . xKeterangan:
F = Gaya yang terdapat pada pegas, satuannya Newton.
k = konstanta pegas, satuannya N/m.
x = pertambahan panjang pegas, satuannya meter.
Hukum hooke sanggup kita jumpai dalam kehidupan sehari hari. Misalnya pegas yang terdapat pada sepeda, kendaraan beroda empat maupun sepeda motor. Pegas ini dirangkai dengan bab tengahnya berupa besi dan dinamakan Shock Breaker. Shock Breaker tersebut berfungsi untuk meredam kendaraan dari kejutan atau gelombang tertentu. Dengan begitu kita terasa nyaman meski melewati jalan jalan yang berlubang,
Contoh Soal Hukum Hooke
Agar anda lebih memahami perihal aturan ini, saya akan membagikan beberapa pola soal aturan hooke. Berikut contohnya:
1. Sebuah pegas ditarik memakai gaya 60 Newton. Jika konstanta pegasnya 30 N/m. Hitunglah pertambahan panjang pegas tersebut?
Pembahasan.
Diketahui : F = 60 N; k = 30 N/m
Ditanyakan : x = ?
Jawab :
F = k . x
60 = 30 . x
x = 60/30
x = 2 m
Kaprikornus pertambahan panjang pegas tersebut ialah 2 m.
Baca juga : Pengertian Konduktor dan Isolator Beserta Contoh2. Sebuah pegas mempunyai konstanta 600 N/m. Jika pertambahan panjang pegas tersebut 0,25 m sehabis gaya bekerja. Maka berapa besar gaya yang bekerja pada pegas tersebut?
Pembahasan.
Diketahui : k = 600 N/m; x = 0,25 m
Ditanyakan : F = ?
Jawab :
F = k . x
= 600 . 0,25
= 150 Newton
Kaprikornus gaya yang bekerja pada pegas tersebut ialah 150 Newton.
3. Sebuah pegas digantung dengan perhiasan massa 5 kg. Apabila besar konstanta pegas 500 N/m. Hitunglah besar pertambahan panjang pegasnya?
Pembahasan.
Diketahui : m = 5 kg; k = 500 N/m
Ditanyakan : x = ?
Jawab :
Sebelumnya kita harus mencari gaya yang bekerja pada pegas memakai rumus gaya berat yaitu
W = m . g
= 5 . 10 (besar gaya grafitasi = 10 m/s²)
= 50 Newton
Kemudian aplikasikan pada rumus aturan hooke
F = k . x
50 = 500 . x
x = 50/500
x = 0,1 m
Kaprikornus pertambahan panjang pegas tersebut ialah 0,1 m.
Demikianlah klarifikasi mengenai suara aturan hooke, rumus aturan hooke dan pola soal aturan hooke. Semoga artikel ini sanggup menambah ilmu anda. Terima kasih.