Novel adalah karya sastra yang termasuk kedalam bentuk prosa dengan alur kisah yang panjang. Novel tersebut membutuhkan unsur pembangun yang berkhasiat membuat kisah lebih menarik. Sebuah novel dikatakan manis apabila pembuatannya cermat dan prosesnya panjang. Pembuatan novel ini berawal dari kerangka dasar hingga proses penulisan naskahnya. Proses dasar yang paling penting adalah unsur pembangun novelnya. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai unsur intrinsik novel dan unsur ekstrinsik novel beserta penjelasannya. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.
Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Beserta Penjelasan
Novel mempunyai unsur unsur pembangunnya sendiri yang mencakup unsur unsur intrinsik novel dan unsur ekstrinsik novel. Kedua unsur tadi mempunyai kriteria dan bab yang berbeda beda dalam sebuah novel. Namun kedua unsur tadi saling bekerjasama untuk membangun kisah novel semoga lebih menarik. Dengan kata lain unsur intrinsik novel dan unsur ekstrinsik novel berkhasiat untuk membangun kualitas dari karya sastra tersebut.
Baca juga : Jenis dan Contoh Konjungsi Temporal
Unsur Instrinsik Novel
Unsur intrinsik novel adalah unsur pembangun novel yang paling utama. Unsur ini merupakan unsur yang terdapat dalam kisah novel. Unsur intrinsik novel sanggup dibagi lagi menjadi beberapa jenis. Setiap unsur tersebut mempunyai porsinya masing masing dalam kisah novel. Berikut klarifikasi mengenai jenis jenis unsur intrinsik novel:
Tema
Unsur intrinsik novel yang pertama adalah tema. Tema adalah gagasan dan wangsit kisah novel yang utama. Tema tersebut berisi perihal citra luas perihal kisah yang ada dalam kisah novel. Dengan kata lain sebelum membuat sebuah novel, anda harus memilih tema yang tepat. Penentuan tema ini akan memilih hasil ceritanya juga.
Penokohan atau Tokoh
Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah penokohan atau tokoh. Tokoh adalah seseorang atau pemain drama yang terdapat dalam kisah novel. Untuk penokohan atau karakteristiknya berupa sifat dan watak tokoh dalam kisah tersebut. Tokoh dalam kisah novel sanggup dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan karakternya yaitu :
Tokoh Protagonis
Tokoh protagonis termasuk unsur intrinsik novel kategori tokoh. Tokoh protagonis adalah tokoh utama yang merupakan sentra perhatian dalam novel. Tokoh tersebut mempunyai aksara yang baik namun selalu memperoleh masalah.
Tokoh Antagonis
Tokoh antagonis juga termasuk unsur intrinsik novel kategori tokoh. Tokoh antagonis adalah pemain drama atau seseorang yang bermusuhan dengan tokoh protagonis. Tokoh ini mempunyai aksara yang selalu membuat konflik. jelek dan tidak bersahabat.
Tokoh Tritagonis
Tokoh tritagonis juga termasuk unsur intrinsik novel kategori tokoh. Tokoh tritagonis adalah tokoh dalam kisah novel yang bertugas sebagai penengah antara tokoh antagonis dengan tokoh protagonis. Tokoh tritagonis mempunyai aksara yang netral, sanggup berpihak pada tokoh antagonis ataupun protagonis. Namun kalau kedua tokoh tadi mempunyai konflik, maka tritagonis yang akan melerai keduanya.
Baca juga : 10 Contoh Paragraf Deduktif Beserta Pengertian
Untuk penggambaran tokoh dalam unsur intrinsik novel ini ditampilkan dengan cara yang berbeda beda. Pengarang novel sanggup menggambarkannya melalui cara cara di bawah ini :
- Digambarkan dalam bentuk lahiriah, contohnya cara berpakaian, keadaan fisik, tingkah laris dan lain lain.
- Digambarkan melalui jalan pikiran tokohnya.
- Digambarkan melalui reaksi tokoh mengenai kejadian atau hal hal tertentu.
- Digambarkan melalui keadaan sekitar maupun lingkungan tokoh.
Alur atau Plot
Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah alur atau plot. Alur atau plot adalah sekumpulan kejadian yang membentuk jalan kisah dalam sebuah novel. Alur novel sanggup dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Alur Maju atau Progresif
Alur maju termasuk kedalam unsur intrinsik novel kategori alur. Alur progresif adalah jenis alur yang kejadiannya bergerak secara urut dan jalan ceritanya rapi, mulai dari awal kisah hingga final cerita. Alur maju ini pada umumnya dipakai dalam novel biografi ataupun autobiografi.
Alur Mundur atau Regresif
Alur mundur termasuk kedalam unsur intrinsik novel kategori alur. Alur regresif adalah jeni alur yang kejadiannya bergerak secara terbalik atau berasal dari kejadian yang telah berlalu. Untuk kisah yang memakai alur mundur biasanya tidak memakai awalan pengantar.
Alur Campuran
Alur adonan termasuk kedalam unsur intrinsik novel kategori alur. Alur adonan adalah gabungan dari alur maju dan alur mundur, tetapi jalan ceritanya tidak rapi dan acak. Biasanya alur adonan dipakai untuk pembuatan novel novel fantasi maupun novel misteri.
Dibawah ini terdapat beberapa tahapan alur dalam unsur intrinsik novel sebelum menjadi sebuah kisah yang menarik.
- Eksposisi atau Pengenalan adalah tahap dimana pengarang memperkenalkan tokoh, aksara dan lingkungan tokoh dalam kisah novel.
- Konflik atau Pertentangan adalah tahap dimana tokoh mengalami konflik atau masalah, baik dengan tokoh antagonis, diri sendiri, tokoh lain, ataupun dengan lingkungan kawasan tinggalnya sendiri.
- Peningkatan Konflik adalah tahap dimana persoalan semakin besar dan melebar, sehingga sanggup menjadikan konflik dengan beberapa tokoh sekaligus.
- Klimaks atau Puncak Konflik adalah tahap dimana konflik semakin memuncak dan semakin tegang sehingga menjadikan hal hal yang tak terduga oleh pembaca.
- Antiklimaks atau Penurunan Konflik adalah tahap dimana persoalan mulai mereda.
- Ending adalah tahap final dalam penyelesaian masalah, sehingga konflik yang terjadi dalam tokoh benar benar terselesaikan. Untuk penyelesaiannya sanggup berupa happy ending (akhir bahagia) maupun sad ending (akhir sedih).
Setting atau Latar
Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah setting atau latar. Setting atau latar adalah latarbelakang waktu dan kawasan terjadinya kejadian yang dialami tokoh dalam kisah novel. Latar tersebut merupakan unsur pembangun yang terpenting dalam membuat suasana kisah novel. Setting atau latar novel sanggup dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
Waktu
Waktu termasuk unsur intrinsik novel kategori latar. Waktu adalah masa ketika kisah sedang terjadi atau berlangsung. Latar waktu tersebut sanggup dijelaskan secara terperinci maupun secara garis besar saja. Contoh penggambaran secara garis besar yaitu animo hujan, malam hari, animo kemarau, hari minggu, siang hari dan lain lain.
Tempat
Tempat termasuk unsur intrinsik novel kategori latar. Tempat adalah lokasi terjadinya kisah atau berlangsungnya cerita. Latar kawasan tersebut sanggup dijelaskan secara khusus ataupun umum. Contoh penggambaran umum yaitu di Stadion, di terminal Jogja, dan lain lain. Sedangkan teladan penggambaran khusus yaitu di rumah Nina, di ujung jalan Melati dan lain lain.
Suasana
Suasana termasuk unsur intrinsik novel kategori latar. Suasana adalah keadaan latar dan emosi kuat yang menyeluruh.
Baca juga : Pengertian, Jenis Jenis, dan Contoh Konjungsi
Sosial Budaya
Sosial budaya termasuk unsur intrinsik novel kategori latar. Sosial budaya adalah latar pergaulan dalam status sosial. Latar ini berkaitan erat dengan latar kawasan alasannya ada hubungannya dengan kawasan bergaul.
Keadaan Lingkungan
Keadaan lingkungan termasuk unsur intrinsik novel kategori latar. Latar ini menceritakan konflik batin yang dialami oleh tokoh melalui efek lingkungan sekitarnya.
Sudut Pandang atau Poin of View
Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah sudut pandang atau point of view. Sudut pandang adalah cara pandang seorang pengarang dalam menempatkan dirinya dalam sebuah kisah novel. Sudut pandang sanggup dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
Sudut Pandang Orang Pertama (Pelaku Utama)
Sudut pandang orang pertama (pelaku utama) termasuk unsur intrinsik novel kategori sudut pandang. Dalam sudut pandang ini pengarang memerankan tokoh utama dalam cerita. Maka dari itu jalan ceritanya berasal dari pengalaman yang pernah dialami oleh pengarang. Biasanya sudut pandang orang pertama (pelaku utama) memakai kalimat aktif serta kata ganti pengarang menyerupai "Saya" maupun "Aku".
Sudut Pandang Orang Pertama (Pelaku Sampingan)
Sudut pandang orang pertama (pelaku sampingan) termasuk unsur intrinsik novel kategori sudut pandang. Dalam sudut pandang ini pengarang memerankan tokoh diluar cerita. Jalan ceritanya digambarkan berdasarkan pengungkapan balasan ataupun pencerita dari tokoh utamanya. Pengarang mempunyai kiprah ganda dalam sudut pandang ini. Tetapi kiprah sebagai penceritanya lebih terbatas.
Sudut Pandang Orang Ketiga (Serba Tahu)
Sudut pandang orang ketiga (serba tahu) termasuk unsur intrinsik novel kategori sudut pandang. Dalam sudut pandang ini pengarang memerankan tokoh utama dan pencipta sekaligus. Pengarang tersebut sanggup membuat, melaksanakan obrolan antar tokoh, mengarahkan dan mengomentari jalannya cerita. Disini pengarang mempunyai posisi paling bebas.
Sudut Pandang Orang Ketiga (Pengamat)
Sudut pandang orang ketiga (pengamat) termasuk unsur intrinsik novel kategori sudut pandang. Dalam sudut pandang ini pengarang bertugas sebagai pengamat kisah saja. Maka dari itu pengarang akan memberikan apa yang dirasakan, dilihat dan didengarnya. Setelah itu akan disimpulkan menjadi sebuah cerita. Walaupun pengarang berperan dalam kisah namun posisinya terbatas.
Gaya Bahasa
Unsur intrinsik novel selanjutnya adalah gaya bahasa. Gaya bahasa adalah corak pemilihan bahasa yang akan dipakai penulis dalam membuat kisah novel. Gaya bahasa biasanya membuat suasana dan nada mengajak. Selain itu berkhasiat untuk memilih obrolan yang sanggup menjelaskan interaksi dan relasi antar tokoh cerita.
Amanat
Unsur intrinsik novel yang terakhir adalah amanat. Amanat adalah pesan moral dalam novel yang diberikan pengarang untuk pembacanya. Amanat tersebut ditulis secara tersurat maupun tersirat. Tersurat adalah amanat yang disampaikan secara pribadi oleh pengarang sehingga pembaca sanggup menemukannya langsung. Sedangkan tersirat adalah amanat yang disampaikan secara tidak pribadi oleh pengarang sehingga pembaca tidak sanggup menemukannya langsung. Dalam sebuah karya sastra, unsur amanat inilah yang paling penting. Amanat tesebut sanggup berupa ajakan, protes, kritik sosial, nasehat, dan lain lain.
Unsur Ekstrinsik Novel
Unsur ekstrinsik adalah unsur luar yang membangun sebuah novel. Unsur tersebut tidak sanggup ditemukan dalam novel. Walaupun unsur ekstrinsik berasal dari luar novel namun tetap kuat dalam karya ini. Dibawah ini terdapat beberapa unsur ekstrinsik novel beserta penjelasannya.
Baca juga : 28 Contoh Pantun Teka Teki beserta Jawabannya
Unsur Biografi
Unsur ekstrinsik novel yang pertama adalah unsur biografi. Unsur biografi adalah unsur mengenai latar belakang pengarang, contohnya latar belakang keluarga, lingkungan, kawasan tinggal, pendidikan, dan lain lain. Latar belakang tersebut sangat penting dalam menulis novel, contohnya kalau latar belakang penulis berasal dari keluarga miskin maka biasanya akan membuat novel yang mempunyai kisah yang menyentuh hati pembacanya.
Unsur Sosial
Unsur ekstrinsik novel selanjutnya adalah unsur sosial. Unsur sosial adalah jenis unsur yang berkaitan dengan keadaan masyarakat disaat novel dibuat. Misalnya pembuatan novel terjadi dimasa Orde Baru. Saat itu pemerintah dalam keadaan acak acakan dan kacau, maka novel dibentuk dengan maksud menyindir.
Unsur Nilai
Unsur ekstrinsik novel yang terakhir adalah unsur nilai. Unsur nilai bekerjasama dengan ekonomi, sosial, pendidikan, watak istiadat, politik, seni, aturan dan lain lain. Nilai yang terdapat dalam novel tersebut merupakan daya tarik tersendiri untuk pembaca. Bahkan cukup mempengaruhi baik atau tidak dari kisah novel tersebut.
Inilah klarifikasi mengenai unsur intrinsik novel dan unsur ekstrinsik novel. Kedua unsur ini sanggup bertugas sebagai pembangun kisah novel semoga lebih menarik. Semoga artikel ini sanggup menambah ilmu anda. Terima kasih.