Kemudian fluida tersebut juga sanggup dibagi menjadi dua yaitu fluida statis maupun fluida dinamis. Untuk fluida statis memperlihatkan sifat dan tanda-tanda yang dialami oleh fluida, baik dalam keadaan setimbang maupun tidak bergerak (hukum archimedes). Sedangkan fluida dinamis menggambarkan keadaan fluida yang sedang bergerak. Pada kesempatan kali ini aku akan menjelaskan mengenai suara aturan archimedes dan rumus aturan archimedes. Untuk lebih jelasnya sanggup anda simak di bawah ini.
Bunyi dan Rumus Hukum Archimedes
Dalam suara aturan archimedes dan rumus aturan archimedes terdapat hal hal yang menarik dikala diamati. Misalnya kita mengukur berat benda dikala diudara dan mengukur berat benda dikala di air. Pengukuran benda diudara dan diair akan mengalami perbedaan berat. Untuk benda yang berada di air akan mempunyai berat yang lebih ringan. Bagaimana hal ini sanggup terjadi? Berdasarkan pendapat Archimedes memperlihatkan bahwa benda yang terdapat di air akan memperoleh gaya dari zat cair tersebut. Kemudian benda akan mengarah ke atas, hal inilah yang dinamakan Gaya Apung. Gaya apung memang memperlihatkan arah ke atas sehingga sanggup mengurangi gaya berat suatu benda dikala masuk ke dalam air. Gaya tersebutlah yang dinamakan gaya Archimedes.
Archimedes |
Baca juga : Pengertian dan Rumus Momen Inersia Lengkap
Bunyi Hukum Archimedes
Sebelum membahas mengenai suara aturan archimedes, aku akan menjelaskan mengenai pengertiannya terlebih dahulu. Hukum archimedes merupakan aturan yang menjelaskan mengenai tekanan pada sebuah benda yang diletakkan dalam zat cair. Pada tahun 187-212 SM terdapat ilmuan Matematika dari Yunani yang berjulukan Archimedes. Ilmuan tersebut menemukan sebuah aturan yang dinamakan aturan archimedes. Berikut suara aturan archimedesnya:
“Jika sebuah benda dimasukkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan memperoleh gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) dengan besar berat zat cair yang dipindahkannya”
Berdasarkan suara aturan archimedes di atas sanggup kita simpulkan bahwa gaya apung menjadikan berat benda yang berada di dalam zat cair akan berkurang. Kemudian jikalau benda diangkat dalam zat cair akan lebih ringan daripada benda yang diangkat dikala didaratan. Dengan kata lain berat benda tersebut seolah olah berkurang dikala berada didalam air.
Rumus Hukum Archimedes
Dalam aturan archimedes terdapat resultan gaya yang berada diantara gaya berat dengan gaya yang menuju ke atas (berat benda di air). Berat inilah yang dinamakan berat semu (berat benda di air) yang mempunyai berat tidak sebenarnya. Dalam rumus aturan archimedes benda yang berada diair mempunyai simbol "Ws". Kemudian terdapat rumus aturan archimedes yang berkaitan dengan berat benda diudara (W), berat semu (Ws) dan gaya ke atas (Fa) :
Ws = W-FaKeterangan:
Ws = berat benda di dalam zat cair (Kg.m/s²)
W = berat benda sesungguhnya (Kg.m/s²)
Fa = gaya apung (N)
Selain rumus aturan archimedes diatas, adapula rumus gaya apung yaitu :
Fa = ρcair x Vb x gKeterangan:
ρcair = massa jenis pada zat cair (kg/m³)
Vb = volume benda yang dicelupkan (m³)
g = percepatan gravitasi (m/s²)
Jika benda dimasukkan kedalam zat cair maka akan mengalami tiga kemungkinan yaitu akan terapung, karam ataupun melayang. Kemungkinan kejadian tersebut mempunyai rumus aturan archimedes yang berbeda beda. Berikut penjelasannya
Benda Tenggelam
Sebuah benda dikatakan karam ke dalam zat cair jikalau benda tersebut berada didasar daerah zat cair tadi.
Benda karam tersebut mengalami tiga gaya yakni gaya berat (W), gaya archimedes (Fa), dan gaya normal dalam bidang (N). Ketika benda dalam kondisi seimbang akan menghasilkan rumus aturan archimedes :
W = N + FaSehingga diperoleh :
W > Fa
m x g > ρZC x Vb x g
ρb x Vb x g > ρZC x Vb x g
ρb > ρzc
Baca juga : Pengertian dan Jenis Besaran Pokok dan Besaran TurunanKeterangan :
W = gaya berat benda
Fa = gaya archimedes
N = gaya normal bidang
ρb = massa jenis benda
ρZC = massa jenis zat cair
Benda Melayang
Sebuah benda dikatakan melayang di dalam zat cair jikalau benda tersebut berada diantara permukaaan zat air dengan dasar daerah zat cair.
Untuk benda melayang akan mengalami dua gaya yakni W dan Fa. Ketika benda dalam kondisi seimbang akan menghasilkan rumus aturan archimedes yaitu:
W = FaSehingga diperoleh:
W = Fa
ρb x Vb x g = ρZC x Vb x g
ρb = ρzc
Benda Terapung
Sebuah benda dikatakan terapung di dalam zat cair jikalau benda tersebut sebagian berada dipermukaan zat cair dan sebagian lain berada di dalam zat cair.
Untuk benda terapung akan mengalami dua gaya yakni W dan Fa. Ketika benda dalam kondisi seimbang akan menghasilkan rumus aturan archimedes yaitu:
W = Fa
Sehingga diperoleh :
W = Fa
ρb x Vb x g = ρZC x V2 x g
ρb x Vb = ρZC x V2
dikarenakan Vb > V2 maka ρb < ρZC.
Adapula rumus aturan archimedes dalam memilih massa jenis benda. Berikut rumusnya:
ρb x Vb x g = ρZC x V2 x g
ρb x Vb = ρZC x V2
dikarenakan Vb > V2 maka ρb < ρZC.
Adapula rumus aturan archimedes dalam memilih massa jenis benda. Berikut rumusnya:
Keterangan:
Vair = volume air yang dipindahkan
m = massa benda di udara
ms = massa semu benda (di air)
ρbenda = massa jenis benda
ρair = massa jenis air
Demikianlah klarifikasi mengenai suara aturan archimedes dan rumus aturan archimedes. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat. Terima kasih.
m = massa benda di udara
ms = massa semu benda (di air)
ρbenda = massa jenis benda
ρair = massa jenis air
Demikianlah klarifikasi mengenai suara aturan archimedes dan rumus aturan archimedes. Semoga artikel ini sanggup bermanfaat. Terima kasih.