Pada dasarnya pola teks editorial sanggup dengan gampang kita temukan dalam kehidupan kita, menyerupai teks editorial wacana pendidikan, yakni terjadinya isu pencabutan ujian nasional untuk smp, sma, smk dan sederajat yang tengah hangat diperbincangkan. Hal semacam ini sangat cocok untuk dijadikan tajuk sebuah gosip lantaran memang gosip yang beredar masih gres dan masih hangat dibicarakan. Mengapa teks editorial disebut juga dengan teks opini? Hal ini mengacu kepada asas dan unsur dimana redaksi memperlihatkan opini atau pandangan wacana permasalahan.
Contoh teks editorial sendiri sanggup digolongkan dan dibagi menjadi beberapa topik bahasan, salah satunya ialah teks editorial wacana lingkungan, teks editorial wacana masyarakat, pola editorial wacana pendidikan dan lain sebagainya. Permasalahan permasalahan tersebut sangat umum dijumpai dalam kehidupan kita.
Contoh Teks Editorial Singkat
Untuk memahami teks editorial secara lengkap maka terlebih dahulu kita harus melihat struktur dan ciri-ciri dari teks jenis ini lantaran intinya teks ini sama menyerupai jenis teks lainnya dalam bahasa indonesia, Apabila anda belum memahami jenis teks dalam bahasa indonesia maka simaklah artikel sebelunya yang berjudul jenis jenis teks dalam bahasa indonesia: pengertian, jenis, dan contoh.
Struktur Teks editorial atau Opini
Pada dasarnya teks editorial ialah teks yang termasuk kedalam jenis teks eksposisi, dan sama menyerupai teks eksposisi pada umumnya, Teks ini mempunyai struktur untuk membentuknya:Pernyataan atau pendapat
Pernyataan atau pendapat merupakan sebuah gagasan utama sekaligus menjadi prediksi penulis wacana permasalahan yang tengah beredar yang ditulis menurut fakta yang ada.
Argumentasi
Argumentasi intinya sama dengan tesis, yakni sebuah klarifikasi yang lebih mendalam wacana pendapat maupun pernyataan sebelumnnya. Argumentasis sendiri intinya ditulis kedalam pengungkapan fakta atas dasar keyakinan sang penulis. Argumentasi sanggup ditandai dengan adanya kalimat yang memuat pendapat sang penulis wacana permasalahan yang tengah terjadi dan menjadi topik perbincangan.
Pernyataan ulang
Pernyataan ulang ialah pecahan dimana sebuah teks editorial mempunyai kalimat kalimat penguat yang telah didukung oleh sejumlah fakta pada argumentasi sebelumnya. Pada pecahan ini umumnya kita bisa menambahkan pernyataan berupa kritik dan saran supaya opini penulis sanggup terbukti dan semakin kuat.
Jika anda masih merasa kebingungan dengan struktur teks editorial maka sebelumnya anda sanggup memahami struktur teks eksposisi pada artikel sebelumnya yang berjudul Pengertian Teks Eksposisi, Jenis, Struktur dan Contoh Teks Eksposisi. Karena intinya teks editorial merupakan pecahan dari teks eksposisi.
Ciri-ciri dan kaidah kebahasaan teks editorial
Sama menyerupai teks pada umumnya, teks ini mempunyai ciri-ciri dan juga kaidah kebahasaan supaya maksut dari sang penulis benar-benar sanggup tersampaikan. Adapaun ciri-ciri dan kaidah teks editorial ialah sebagai berikut:
Konjungsi (kata penghubung)
Konjungsi atau kata penghubung ialah sekumpulan kata yang berfungsi untuk menghubungkan kelompok kata dengan kata lain, kalimat dengan kalimat, klausa dengan klausa. Contoh kata penghubung diantaranya adalah: dan, karena, tetapi, ketika. Tidak hanya itu saja, namun kata penghubung juga kerap kali digunakan untuk menghubungkan sebuah paragraf dengan paragaraf lain.
Dalam teks edtorial sendiri konjungsi digunakan untuk menghubungkan paragraf dengan paragraf supaya tercipta argumentasi yang saling berhubungan. Hal ini sanggup ditandai dengan adanya kata pertama, kedua, selanjutnya, dan terakhir pada awal paragraf editorial itu sendiri. Umumnya sebuah konjungsi juga menyatakan sebuah ikatan antara alasannya ialah dan akibat, keinginan dan sebagainya.
Jika anda masih kurang memahami kata hubung atau konjungsi dalam penggunaan teks editorial maka simaklah artikel sebelumnya yang berjudul Pengertian, Jenis, Dan Contoh Kata Hubung (konjungsi) yang berisi wacana pebahasan kata penghubung secara lengkap.
Kata keterangan
Kata keterangan merupakan sebuah kata yang memperlihatkan sebuah keterangan suatu peristiwa, kata keterangan yang kerap digunakan ialah keterangan waktu dan keterangan tempat. Umumnya pola kata keterangan dalam teks editorial adalah: kapan, jam, hari, dan sebagainya.
Kata kerja
Dalam teks editorial, kata kerja sanggup dibagi menjadi tiga jenis yakni:
- Kata kerja relasional: Kata kerja ini berfungsi untuk menghubungkan subjek dan kalimat pelengkap. Sebuah kalimat verb relasional haruslah mempunyai perhiasan lantaran bila tidak maka suara kalimat akan terdengar rancu.
- Kata kerja material: Kata kerja ini memperlihatkan adanya acara fisik yang terjadi dan sanggup dilihat lantaran bersifat nyata. Contoh kata kerja ini ialah membaca, menulis, menari, bernyanyi.
- Kata kerja mental: Kata kerja ini berafiliasi pribadi dengan mental seseorang. Umumnya kata kerja ini digunakan untuk mengungkapkan perasaan si penulis.
Pemilihan kata atau penggunaan diksi yang sesuai bertujuan untuk mengungkapkan suatu gagasan dan saran dengan memakai efek bahasa tertentu.
Contoh Teks Editorial atau Opini
Cara meningkatkan mutu pendidikan
Pendidikan yang kita kenal kini ini telah menjadi kebutuhan dasar setiap insan lantaran pendidikan menjadi kunci kemajuan dan keberhasilan sebuah bangsa. Dengan tingkat pendidikan yang tinggi maka kita akan mempunyai kesempatan untuk sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Namun pada kenyataanya kualitas pendidikan di negara kita tidak sebagus menyerupai di negara lain.
Banyak forum pendidikan yang berupaya untuk membuat lulusan-lulusan yang mempunyai kualitas dan daya juang tinggi di masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menghadapi tantangan dan persaingan yang semakin sulit. Namun perlu kita ingat bahwa sebuah keberhasilan tidak akan lepas dari segala faktor dan kondisi.
Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan maka dilakukan banyak sekali upaya, diantaranya ialah melaksanakan diagnosis permasalahan. Dengan mengetahui perasalahan tentunya akan dengan gampang mencari penyelesaian. Usaha untuk meningkatkan tingkat dan mutu pendidikan menjadi sangat penting sebagai cara untuk menghadapi tantangan globalisasi yang terjadi.
Lembaga pendidikan kini ini dituntut untuk sanggup melahirkan lulusan yang berkualitas dan kompetitif lantaran persaingan dan perlombaan antar bangsa yang tengah berlangsung sangat intensif dan sengit. Para lulusan juga diharapkan mempunyai keahlingan dan juga kompetensi yang profesional sehingga sanggup menghadapi kompetisi global yang terjadi.
Pada masa teknologi kini ini, guruk tidak hanya menjadi satu satunya sumber ingormasi bagi siswanya. Namun tugas guru telah berubah dan berubah menjadi seorang motivator, administator dan falisilitator. Selain guru, siswa sanggup mencari dan mendapat sumber bahan dari banyak sekali media menyerupai internet.
Namun intinya dalam keadaan menyerupai kini ini guru diharapakan sanggup memperlihatkan tugas aktif lantaran intinya tugas guru sebagai pendidik tidak sanggup tergantikan. Untuk mencapai tujuan dan tugas tersebut maka perlu dilakukan peningkatan kualitas mengajar dan tentunya usaha-usaha yang jelas. Menciptakan perjuangan yang sanggup meningkatkan kualitas pendidik intinya merupakan sebuah tantangan terbesar untuk pemerintah.
Pendidik tidak menghasilkan orang terdidik, namun hanya orang akil semata
Pada masa perkembangan jaman kini ini kerap terjadi tindakan memalukan didalam organ negara kita menyerupai perkara korupsi, suap, berandal pajak, dan sebagainya. Namun tidak disangka sangka ternyata pelaku perkara kejahatan tersebut tidak lain dan tidak bukan ialah orang-orang akil yang notabennya mempunyai ijazah dan gelar sarjana hingga seorang doktor.
Menanggapi fenomena ini, menyerupai telah terjadi pola pendidikan yang tidak benar telah terjadi di negara ini. Pola pendidikan yang ketika ini tengah diterapkan di negara ini hanya mengacu pada ilmu duniawi semata sehingga hanya menghasilkan orang akil semata, namun tidak menghasilkan orang dengan akal pekerti yang baik.
Akibatnya lulusan yang notabennya merupakan orang-orang akil tersebut malah memakai kepintaran mereka untuk melaksanakan kejahatan dan menindas kaum yang lebih lemah dari mereka. Padahal mestinya mereka menjadi pemimpin sekaligus penolong yang bisa bermanfaat untuk banyak orang.
Banyak sekali orang-orang akil nan terhormat yang ketahuan tengah melaksanakan tindakan suap bahkan korupsi. Meskipun mereka mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi dan mengaku sebagai insan yang beradab dan beragama namun mempunyai tindakan yang memalukan dan bersifat merugikan.
Umumnya ketika seseorang terlibat perkara kejahatan, mereka tidak akan pernah sendirian. Namun mereka tertangkap tangan melaksanakan kejahatan secara bersama. Mirisnya lagi, ketika telah tertangkap tangan melaksanakan kejahatan mereka masih bisa menebar senyum lebar di muka masyarakat seolah tidak terjadi apa-apa dan tidak mencicipi aib atas apa yang telah mereka perbuat.
Dalam hati masyarakat bertanya, apakah mereka tidak pernah diajari pengetahua bahwa memakan harta yang bukan merupakan haknya ialah perbuatan dosa yang aturan dalam agama ialah haram. Mungkin mereka memang telah hilang nalar sehatnya dan putus urat malunya. Maka dari itu, sistem pendidikan di negara ini harus segera diperbaiki supaya tidak menghasilkan orang akil saja namun juga melahirkan orang yang berpendidikan baik secara jasmani dan rohani.
Ujian nasional online perlu atau tidak?
Dalam kurun waktu beberapa bulan lagi akan diadakan ujian nasional tingkat SD hingga Sekolah Menengah kejuruan dan SMA. Bersamaan dengan ini kemendikbud telah memberlakukan aturan gres yakni dilaksanakannya ujian nasional online yang diselenggarakan di beberapa sekolah.
Dilihat dari situasi dan kondisi lapangan kini ini, rencana ini harus lebih dipertimbangkan kembali lantaran belum sempurna sasaran dan mempunyai hambatan dalam sarana infrastruktur yang belum benar-benar merata. Ditambah lagi dengan kurangnya pengetahuan yang dimilliki oleh tenaga-tenaga pendidik di beberapa sekolah.
Pada dasarnya hal ini merupakan sebuah potensi yang sangat baik. Jika ujian nasional secara online tatap dilangsungkan, maka akan terjadi permasalahan di beberapa sekolah menyerupai kurangnya infrastruktur berupa komputer, listrik, hingga saluran internet.
Dapat dibayangkan bukan ketika sebuah sekolahan mempunyai sejumlah murid 300 siswa maka jumlah komputer yang harus disediakan minimal ialah 300 unit komputer. Setiap komputer ini nantinya juga memerlukan tegangan listrik dan saluran internet yang dipakaipun juga akan mempunyai skala yang besar.
Katakanlah bila kita tidak mempunyai unit komputer yang cukup, maka solusi untuk persoalan ini ialah melaksanakan ujian nasional secara bergiliran memakai komputer. Tentunya hal ini sangat beresiko lantaran sanggup mengakibatkan kecurangan di kalangan siswa dan sangat mustahil dilakukan lantaran intinya ujian nasional dilakukan secara serentak dan bersamaan.
Selain itu, terbatasnya pengetahuan yang dimiliki tenaga jago yang terdapat di sekolah juga termasuk dalam permasalahan yang harus dihadapi. Tidak semua sekolah mempunyai tenaga jago yang benar benar mengerti akan cara kerja dan sistem dari ujian nasional online ini.
Jika pemerintah ingin mengadakan ujian nasional online yang dilaksanakan secara serentak sudah semestinya pihak pemerintah juga harus mendukung dan menyediakan sarana infrastruktur yang diperlukan. Tidak hanya itu, pemerintah semestinya juga harus melaksanakan beberapa sosialisasi ke sekolah sekolah yang tidak terjangkau teknologi perihal ujian nasional online ini supaya tidak mengakibatkan kebingungan dan masalah.
Itulah contoh pola teks editorial opini singkat beserta strukturnya yang sanggup saya sampaikan kali ini. Selalu ingat bahwa teks editorial/opini merupakan teks yang masih gres dan hangat diperbincangkan di masyarakat. Contoh teks ini juga sanggup dengan gampang kita temukan dalam kehidupan kita. Terimakasih